11- Benci Yang Luar Biasa

30 7 0
                                    

"Aku berjanji, bahwa semua rahasiamu akan aku jaga rapih-rapih. Bersamaan dengan hati ini yang tak pernah kunjung kamu mengerti..."

[ Love And Secret ]

#WARNING!!!

Harus pake hati juga bacanya jangan cuma pake mata doang :)

• • •

Tadi sore niatnya Jenni ingin pulang dan membiarkan Rafa saja yang menyelesaikan hukumannya.

Tapi hal itu tidak jadi ia lakukan. Jenni sadar, bahwa hukuman itu juga untuknya, bukan hanya untuk Rafa.

Namanya manusia, sedingin apapun tetap saja masih memiliki yang namanya hati nurani.

Ingat baik-baik, Jenni melakukannya hanya untuk rasa belas kasih antara sesama manusia. Bukannya kasihan dan tidak ingin melihat Rafa kelelahan jika harus mengerjakan itu semua.

"Gue anter ya pulangnya?" tanya Rafa sembari menghentikan motornya di sebelah Jenni yang sedang berdiri di halte bus dekat sekolah.

"Nggak usah, gue naik bus aja." Rafa tertawa kecil mendengar jawaban Jenni. Mana ada bus lewat di tempat itu maghrib-maghrib begini.

"Ngaco. Mau lo tunggu ampe malem juga tuh bus gak bakal dateng."

"Bus nya udah gak lewat sini Jen kalo jam segini, batasnya cuma sampe jam lima sore aja. Ini kan udah mau jam enam, gak liat tuh langitnya udah mau gelap?"

Mendengar Rafa mengatakan langit sudah mulai gelap, Jenni pun mulai sadar kalau suasana di tempatnya berdiri saat ini sudah mulai terasa tidak enak.

Kalau kata orang jaman dulu sih, suka banyak setan berkeliaran maghrib-maghrib seperti ini.

Jenni memegang erat-erat tali tas sekolahnya. Takut sih kalau harus menunggu sampai Abangnya mau menjemput, tapi gengsi juga kalau harus menaiki motor Rafa untuk kedua kalinya.

Di situasi seperti ini memang harus bijak dalam memilih pilihan.

"Yauda deh kalo lo maksa."

Rafa tersenyum simpul.

"Nggak ko, gue gak maksa."

"Kalo lo emang gak mau yaudah, gue pergi ya?" Rafa menyalakan kembali mesin motornya. Baru saja ingin mengegas motor, telapak tangan Jenni sudah lebih dulu menghentikan tangan kekar Rafa.

"Ikut ikut! tapi inget ya, gue ikut tuh karna takut di begal bukan karna apa-apa." Masih sempat-sempatnya saja Jenni membuat alasan.

"Heleh... begal liat muka lo aja kabur," ledek Rafa.

"Ck!" desis Jenni dan langsung naik di jok belakang motor Rafa.

• • •

Pukul 18.25, dan Rafa masih belum sampai juga di kediaman rumah keluarga Dermawan.

Macetnya jakarta membuat Rafa dan Jenni mau tak mau harus bersabar. Bisa saja nyelip kalau motornya kecil, masalahnya motornya Rafa itu memiliki body yang cukup besar, kalau menyelip kendaraan lain bisa-bisa malah membuat dia menyerempet kendaraan orang.

LOVE AND SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang