" Kamu memang bukan kekasihku, ataupun pendamping hidupku. Tapi satu hal yang aku tahu tentangmu, bahwa kamu adalah milikku..."
[ Love And Secret ]
• • •
Matahari pagi ini berhasil membangunkan Jenni dari tidur nyenyaknya.
Perlahan tapi pasti, mata itu berusaha untuk terbuka sedikit demi sedikit.
"Udah bangun, nanti kamu kesiangan."
Mata Jenni sontak terbuka lebar ketika ia mendengar suara Rian di dalam kamarnya.
Awalnya Jenni pikir dia hanya bermimpi. Tapi ternyata benar, ada Abangnya di dalam kamarnya saat ini.
Entah lah, rasanya muak sekali harus melihat wajah Rian pagi-pagi begini.
Jenni bangkit dari tempat tidurnya, dan berniat untuk langsung masuk ke kamar mandi.
"Maaf, Jen ... maaf kalau abang sudah bersikap egois sama kamu."
Jenni menoleh lalu membalikan badannya ke arah Rian.
"Jadi baru sekarang, Abang sadar kalo abang itu egois?"
"Jenni, bukan begitu maksud Abang."
"Udah lah Bang, Jenni cape berantem sama Abang!"
Jenni kembali berjalan ke kamar mandi lalu membanting keras pintu kamar mandi itu, hingga membuat Rian sedikit terkejut.
Apa Jenni semarah itu kepadanya? sebelumnya anak itu sama sekali tidak pernah bersikap tidak sopan kepada Rian seperti barusan.
Di dalam kamar mandi Jenni mengacak-acak rambutnya frustasi.
Jika boleh jujur, dirinya juga tidak mau memperlakukan Rian seperti tadi, tapi entah kenapa rasanya Jenni selalu ingin marah ketika dirinya berhadapan dengan Rian.Menurut Jenni Abangnya sudah cukup keterlaluan dalam memaksakan kehendaknya.
Setelah Jenni selesai mandi juga bersiap-siap, gadis itu berlari pelan menuruni anak tangga.
Disana ia melihat Rian dan Kevin yang sedang santai melahap sarapan mereka masing-masing.
"Sarapan dulu ya, Jen baru berangkat," ujar Rian penuh perhatian.
Jenni pura-pura tidak dengar. Tangannya meraih sebuah roti isi coklat yang ada di piring Kevin.
"Buat Jenni ya?" Kevin mengangguk sambil tersenyum.
"Jenni berangkat ya, Bang." Jenni memeluk Kevin sebentar lalu salim kepadanya dan segera berlari keluar rumah dengan roti yang masih di kunyah oleh mulutnya.
Rian hanya bisa pasrah dengan tingkah laku Jenni yang semakin kesini semakin tidak memperdulikannya lagi.
"Vin ... memangnya Abang sesalah itu yah? sampe-sampe Jenni nggak mau ngomong lagi sama Abang."
"Yah jelas salah Bang, bertidak sesuka kamu tanpa mikirin perasaan Jenni. Untung semalem dia di bawa pulang ke sini sama Rafa, kalo nggak gimana coba jadinya."
"Abang kan cuma pengen dia ketemu sama Mamah."
"Ya tapi kan Jenninya nggak mau ketemu sama Mamah, gimana sih," kesal Kevin yang sudah berjalan meninggalkan meja makan.
"Pokoknya kamu harus bantu Abang baikan sama Jenni!" teriak Rian yang masih berusaha untuk menyelesaikan sarapannya.
"Ogah! usaha aja sana sendiri!" balas Kevin yang sedang menaiki anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND SECRET
Teen FictionRafa Putra Firmansyah. Jatuh cinta pada gadis cuek dan juga angkuh seperti Jenni. Jatuh cinta pada Jenni, membuat Rafa ingin selalu mengejar gadis itu. Tidak perduli walaupun Jenni sendiri tidak ingin berhenti berlari, Rafa pun tetap tidak ingin be...