BRAK
BRAK
BRAK
Seulgi menggebrak pintu kamar Sehun dengan keras beberapa kali, Seulgi ingin berbicara dengan si manusia es itu sekarang juga, untuk meluapkan semua rasa kesalnya, bagaimana bisa si beruang kutub itu tiba-tiba marah padanya, padahal Seulgi tak merasa bersalah disini.
"YAK BUKA PINTUNYA OH SEHUN!!!!!!!!!" teriak Seulgi keras, mungkin teriakannya bisa terdengar sampai keluar apartemen, karena saking melengkingnya suara si gadis bermata tajam itu.
Seulgi terus menggedor pintu itu sampai tangannya terasa sakit, ia terus berteriak sampai tenggorokannya terasa perih, dan Seulgi semakin kesal karena Sehun tak kunjung juga membuka pintunya.
"HEI OH JELEK SEHUN, BUKA PINTUNYA ATAU AKU MELOMPAT KELUAR DARI BALKON!" Ancam Seulgi dengan teriakan kerasnya, Seulgi terlihat semakin kesal, karena bagaimana bisa si es batu itu marah sampai mengurung diri di kamar dalam waktu yang lama.
Ceklek
Suara pintu terbuka, Seulgi sedikit mundur, karena bagaimanapun ia sedikit takut jika Sehun malah berbalik marah padanya.
Seulgi bisa melihat Sehun yang perlahan mulai terlihat dari balik pintu, pria jangkung itu terlihat menarik sebuah koper di tangannya, dan tentu saja dengan wajahnya yang masih terlihat dingin.
"Kau berisik" komentar Sehun singkat, kemudian ia menarik koper itu keluar dari kamarnya dan menaruhnya tepat di depan Seulgi.
Hanya begitu saja? Apa dia tidak marah? Mungkinkah ekspresi marahnya juga sudah hilang? Dan apa? Dia membawa koperku? Seulgi terlihat sedikit termenung dengan segala pertanyaan di otaknya, dan koper itu, apakah Sehun tengah mengusirnya?
"Pergilah, aku sudah bilang pada mamah agar pertunangan kita di batalkan" ucap Sehun, setelah menaruh koper itu, Sehun kembali menjauhkan posisinya dari Seulgi.
Seulgi hanya terdiam, entah kenapa Seulgi merasa hatinya sakit mendengar perkataan tunangannya itu, atau mungkin akan segera menjadi mantan tunangan.
"Ke-kenapa?" Tanya Seulgi yang saat ini sudah mengeraskan kepalan tangannya, mengapa ia justru merasa kesal dengan keputusan Sehun, padahal bukannya Seulgi datang kesini bertujuan untuk itu? Sebuah perpisahan.
"Bukankah kau tak nyaman mempunyai tunangan sepertiku? Yang sudah keterlaluan padamu, yang tak pernah mengajakmu pergi, bahkan aku tak pernah mengajakmu berbicara, kau benar, ini bukanlah sebuah ikatan yang normal, ini bukanlah sebuah hubungan yang bisa dikatakan sebuah pertunangan, kau pantas mencari yang lebih baik dariku" jelas Sehun.
Mata mereka kini saling beradu pandang, Seulgi menemukan sebuah kilatan penyesalan dari seorang Oh Sehun, mungkinkah Sehun benar-benar tengah menyesal saat ini.
"TIDAK!" seru Seulgi tiba-tiba.
"Seharusnya kau lakukan apa yang aku mau, aku kemari untuk meminta semua pertanggung jawabanmu, kau sudah menyia-nyiakan waktu satu tahun ku hanya untuk menunggumu dan tetap bertahan bersamamu walau kenyataannya aku tak pernah ada di dekatmu, dan sekarang kau ingin pergi begitu saja? Tidak! Aku tidak akan pergi, setidaknya aku harus memastikan hidupmu tidak bahagia agar kau membayar semua ketidak kebahagiaanku selama ini" jelas Seulgi, kemudian ia duduk di lantai dihadapan Sehun sambil memeluk kedua kakinya yang ia tekuk.
"Aku tidak akan pergi, aku akan tetap disini, aku benci kau Sehun hiks" Seulgi tiba-tiba saja terisak, ia tidak bisa menahan emosi yang selama ini ia sudah tahan, tapi kali ini begitu berat dan tak sanggup Seulgi menahan, Seulgi ingin sekali diperhatikan Sehun seperti pasangan pada umumnya, Seulgi ingin sekali Sehun mengerti bahwa selama ini ia menunggunya, walau hanya satu pesan saja, dan Seulgi selalu bersyukur ketika mendengar satu kalimat saja yang Sehun ucapkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T HANDLE IT! KANG SEULGI! - (SEULHUN VER) ☑️
Fanficketika sebuah hubungan terjalin apa yang kau harapkan? sebuah perhatian? kata cinta? pengakuan? tetapi jika itu tidak ada apakah itu disebut sebuah hubungan? Kang Seulgi, yang tidak mengetahui apa-apa tentang kekasihnya begitupun Oh Sehun yang nampa...