part six

130 69 51
                                    

"aku ingin kamu disini"

Korea tahu segalanya. Apalagi Busan, yang menjadi tempat bersejarah bagi dirinya. seindah apapun kota - kota didunia ini, hanya kampung halaman yang menjadi tempat ternyaman atau bisa dibilang sangat ternyaman sekali.

Tak terhitung tumpukan beban-- masalah yang berserakan sangat banyak, tapi hanya ada sebuah lemari yang dipenuhi kebahagiaan itu telah rusak. Sebagian potongannya bercampur dengan masalah yang berserakan, jadi kebahagiaan itu tidak bisa diambil lagi.

Ingin sekali aera pulang. Memeluk erat sosok satu - satunya yang dia punya. Mencurahkan semua apa saja yang terjadi pada dirinya, Aera tidak kuat bila seperti ini. Mengeluarkan air asin yang tertahan entah sejak kapan, ingin sekali menghabiskannya sudah. tidak bisa ditampung lagi.

Aera hanya butuh usapan tangan dipunggungnya. Aera butuh penenang sekarang. Tidak bisa mencari penenang itu, memendamnya sendiri tak ada yang tahu apa yang terjadi dengannya. hanya dirinya yang tahu.

Ingin sekali mencurahkan apa yang terjadi dengan dirinya. Mungkin itu akan lebih ringan.




*****



Cuaca disini sangat tidak mendukung bagi pria berkacamata hitam itu. Hujan deras yang mengguyur kota ini tidak juga reda.

Untung saja dia pria yang sangat kaya. jadi sangat mudah melakukan apapun dalam keadaan apapun.

Dengan puluhan orang kawalan yang mengikutinya dari depan,belakang maupun samping pria itu. Terjaga sangat aman, bahkan sisi kantong kanannya disiapkan dengan senjata api.

Drettt.......

Ponsel ditangannya pun bergetar pria itu langsung mengecek notifikasi dari layar kuncinya.

Aera :
Aku ingin kamu disini jim


Baru saja ingin membalas pesan itu tapi tertahan dengan adanya satu peluru yang tertancap di baju salah satu bodyguard nya. Untung saja kemanan para bodyguard sangat aman,jadi peluru pun tidak mempan.

Mungkin banyak sekali pembunuh bayaran yang ingin membunuh Jimin. si konglomerat minyak ini,berlomba lomba memperebutkan perusahaan minyak terbesar itu.

Tentu saja para orang kawalan Ini semakin merapat demi memperlindung untuk keselamatan majikannya. Dengan senjata yang siap digunakan untuk berjaga - jaga.

Smirk yang Jimin tunjukan. Sangat aneh dengan adegan ini, bahkan dia tidak pernah berbuat masalah dengan orang asing. Tapi banyak sekali yang ingin membunuhnya?

Ternyata tidak mudah menjadi orang terkaya dan wajah tampan.

Barisan mobil bermerek itu telah terjejer rapi diloby airport. Langsung saja pria berkacamata itu memasuki benda beroda empat yang menjadi singgahsana kedua.

Jimin kembali membuka ponsel dan menelepon wanitanya. Satu sampai lima menit tak mandapat balasan dari lawannya, dia kembali menaruh ponsel disaku jaket bomber bertuliskan Ysl itu.

"Park Jimin rindu."
Jimin meninggalkan pesan sebelum ponsel itu tersimpan kedalam saku jaketnya.


*
*
*
*


Satu atau dua Minggu lagi aera akan kembali menghirup udara Korea yang mungkin ia rindukan.

STUCK (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang