part eight

114 62 44
                                    

Ra?

Hari itu dimana kita bertemu
Berjabat tangan
Kau berbeda dari yang lain.

Aku mencintaimu...
Kau menjadi milik ku Ra
Milik ku.



"Berhenti."ucap aera

Sedan hitam yang ditumpangi aera pun berhenti ditepi jalan diikuti berhentinya sedan dibelakangnya,Aera menyambut tokoh penting dalam hidupnya menyambutnya dengan senyum tulus kesayangan. "Dad,kau disini.?" Tanya aera memeluk dada bidang sambil merasakan ritme detakan jantung.
Elusan pucuk kepala itu,elusan yang dirasakan dengan penuh kasih sayang.

"Ada sedikit urusan kecil disini."
"Jangan kembali keseoul dulu turuti kata ayah."lanjut yoonji sembari mencium pucuk kepala putrinya.

Aera menghela nafas kasar ingin memprotes bahwa dirinya tidak ingin berlama dinew York.
"Tapi dad,pekerjaan ku sudah selesai aera juga tidak ingin berlama disini."ucap sedikit kesal aera,bila dia disini seminggu lagi aera akan jadi butiran debu.

*
*
*

"I Miss him"

Kata yang selalu menjadi candu dirinya,kata yang mendorong dirinya untuk bertemu dan bertatap muka dengan sosok yang dirindukan. "Apa kabar Jim?"

Tak ada kontak sama sekali,tak ada dering telfon atau notifikasi pesan,tapi aera menyempatkan waktu untuk memberi pesan agar bisa mengurangi rasa rindunya. Tidak tahu mengapa,tidak seperti biasa, tidak seperti Minggu lalu yang masih bisa saling meluapkan rasa rindu meski hanya dari layar ponsel.

"Astagaa....!!"

Astaga aera menggelengkan kepalanya,menghilangkan negatif thinking nya untuk jimin.

"Kenapa non?" Tanya Ahnjong yang melihat aera menggelengkan kepalanya.

"Tidak,manager ahn lebih baik kita makan malam,diapart tidak ada makanan bukan?"

"Ahh baiklah"Ahnjong langsung menepuk pundak supir nya menunjukan agar berhenti direstaurant terdekat.

Setelah menepi dan masuk kearea parkir restaurant yang terbilang sederhana namun mewah, Aera Ahnjong langsung memasuki tempat tersebut mengisi perut dan sedikit menghilangkan rasa yang sedikit khawatir itu.

"Ahh meneger ahn,apa ada berita tentang Jimin hari ini?"

Anhjong menegakkan badannya menyambut sosok pramusaji yang mengantarkan makanan pesanannya.
"Sepertinya tuan Jimin aman dari berita apapun."

"Orange juice or wine?"

"Wine." Ahnjong langsung mengisi gelas aera.

"Ada masalah dengan Jimin?"tanya Ahnjong setelah meneguk wine digelasnya.

Aera tersenyum miring meneguk wine yang dituangkan Ahnjong"dia sama sekali tidak memberi jejak."

"Hmm?"Ahnjong mengangkat satu alisnya dia tidak mengerti apa yang diucapkan wanita dihadapannya

"Dia menghilang seminggu ini."

Ahnjong pun menganggukan kepalanya"perlu kuselidiki biar kau tidak terlalu khawatir?"
"Tapi akhir - akhir ini tuan park Jimin tidak terlalu terlibat berita" lanjutnya.

STUCK (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang