13.Pacaran

1K 61 9
                                    

Ira berlari terburu-buru saat pagar sekolah sudah di tutup sebelah dan pak satpam sekolah sudah berjaga didepannya. Bukan hanya Ira, beberapa siswa juga tengah berlari takut jika mereka harus dihukum gara-gara telat sekian detik. "Ayo, ayo cepetan yang mau masuk." Teriak Nana, satpam sekolah yang sebentar lagi akan menutup pagar.

"Pak, pak tunggu pak." Ira balas berteriak ditengah pelariannya. Dan Ira pun berhasil masuk sesaat pintu pagar tertutup. "Makasih pak." Cengir Ira dengan nafas yang tersenggal.

Begitupun ketika masuk kelas, dirinya sangat beruntung karena guru dipelajaran pertama telat datang. Alhasil  kelas pun masih aman.

"Gila, capek banget gua." Decak Ira setelah duduk di kursinya sambil mengibaskan kerah bajunya.

"Tumben Lo kesiangan? Begadang Lo ya?" Tanya Rini yang sedikit aneh melihat Ira datang terlambat.

"Iyaa, jam beker dikamar mati. Makanya gua kesiangan. Nyokap juga gak bangunin gua." Rini hanya mengangguk sebagai balasan.

Kedua wanita itu terperanjat saat Bryan tiba-tiba menggebrak meja tepat dihadapan mereka.

Brraaakk!!!!

"Astaghfirullah hal'adzim,"

"Kodok, eh kodok." Teriak keduanya bersamaan.

"Bry, apa-apan sih. Bikin jantungan tau gak?" Maki Rini.

"Tau Lo, ngagetin aja. Bikin gua tambah laper." Ira ikut memaki Bryan.

"Kenapa Lo gak bilang dulu ke gua kalo Lo mau terima si kadal ijo?" Tanya Bryan penuh selidik.

"Terima apa? " Wajah terkejut Ira berubah menjadi wajah penuh tanya.

"Lo bilang kalo Lo benci banget sama tuh kadal, tapi kenapa Lo malah pacaran sama dia?"

"Siapa yang pacaran? Gua? Sama kadal ijo itu? Idiiiih... Amit-amit." Ira bergantian mengetuk meja lalu kepalanya.

"Jadi Lo mau main rahasia-rahasiaan sama gua? Gak mau ngaku didepan gua? Semua anak disekolah ini tau, kalo Lo udah pacaran sama kadal ijo." Bryan semakin kesal, karena Ira tidak jujur padanya.

"Maksud Lo apaan sih gua gak ngerti?" Ira semakin bingung dengan arah bicara Bryan.

"Jadi gini, Ra. Di Mading sekolah kita, ada pengumuman kalo elo sama Azam itu udah resmi pacaran." Sahut Robbi menjelaskan.

"MUKA GILA!! Siapa tuh yang nyebar berita hoax??" Ira terkejut setengah mati saat tau maksud omongan Bryan. "Gua gak pernah pacaran sama dia, amit-amit deh."

"Tapi pengumuman nya ada Ra, terus Azam juga mengakui itu." Sambung Romi yang masih terlihat santai.

"Emang bener, Rin begitu?" Ira beralih ke Rini yang sedari tadi tidak membuka suara.

"Iya, malah Azam udah buat pengumuman lisan kalo Lo sama dia pacaran."

"Gila tuh anak. Mau nya apa sih? Gua yakin, pasti dia ngajak ribut lagi. Pake nyebar berita hoax segala."

"Jadi Lo gak pacaran sama tuh kadal?" Tanya Bryan meyakinkan.

"Ya gak lah, gua aja gak pernah akur sama dia. Masa iya gua pacaran." Azam menangkap kejujuran di nada bicara sahabat nya itu. Rahang pria itu pun mengeras, ia tahu apa yang harus ia lakukan.

🍃🍃🍃

Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, namun Ira masih tak mau beranjak dari kursinya. Nafsu makannya sengaja ia tahan karena banyak keanehan dihari ini yang membuatnya enggan pergi ke kantin.

BEAUTY in FATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang