Chapter Four - Real Bitch!

5.3K 229 11
                                    

Playlist : James Arthur - Falling Like the stars

*****

"Halo Grace, bagaimana ini penyadapnya tertinggal di ruangan Mr. Russel. Apa aku harus balik lagi untuk mengambilnya?" Tanya Sthela pada Grace di telepon sambil berjalan menuju Hotel.

"Tidak perlu. Kau bisa mengambilnya besok. Sekarang pulanglah ke hotelmu."

"Dan Grace? Siapa wanita yang memeluk Mr. Russell tadi?"

"Ciri-cirinya?"

"Tinggi, fashionable, sexy, berkulit putih, rambut pirang yang ikal seperti gadis Spanyol dan bermarga Cozta." Jelas Sthela sambil berusaha mengingat wajah perempuan itu.

"Hm___oh ya. Aku ingat sekarang. Dia adalah Anna Elizabeth Cozta, seorang model papan atas Amerika dan juga kekasih dari Mr. Russell."

****

Manhattan, United States. 7 a.m

Pagi ini cuaca sangat cerah di Manhattan setelah beberapa hari sering mendung. Cuaca yang begitu ceria berbeda dengan seorang wanita yang sedang berjalan di trotoar pinggiran jalan kota itu. Dia terlihat bersedih dan murung. Banyak kejanggalan dan kesedihan di dalam benaknya.

Dimulai dari dia meninggalkan mommy-nya, saat perempuan itu sedang sakit. Grace tadi mengabarkan bahwa keadaan Veronica sama seperti saat dia meninggalkan ibunya. Belum dua puluh empat jam dia disini rasanya ia ingin kembali pulang ke Seattle untuk menemui ibunya itu. Sthela menghela napas berat. Jika Veronica belum sembuh juga, itu artinya dia harus lebih semangat lagi untuk membangkitkan Perusahaannya itu dan cepat-cepat urusannya selesai dengan Mr. Russell.

Mr. Russell.

Apa hubungan Nicholas - Daddy-nya- dengan orang seperti Sergio? Dan yang dikatakan oleh Grace semalam, bahwa Daddy-nya merebut perusahaan Sergio. Ia seperti merasa bersalah pada Mr. Russell itu. Berarti perusahaan yang selama ini di naunginya adalah bekas milik Sergio atau memang milik Sergio? Rasanya kepalanya ingin pecah memikirkan hal ini.

Sthela membawa sebuah berkas-berkas di tas brandednya yang diduga berisi CV miliknya yang sudah di samarkan oleh Grace. Wanita itu memang jenius.

Dia memasuki kawasan perkantoran yang ramai dilalu-lalangi oleh karyawan kantor. Sesampai di Lobby, dia dapat melihat kalau perempuan yang menjegalnya kemarin atau yang tepatnya adalah sekretaris Mr. Russell itu sedang bercengkrama dengan temannya tapi matanya menatap tajam kearah Sthela. Sthela berusaha menghiraukan tatapan itu. Memang ini belum jam masuk kantor. Tiga puluh menit lagi, bekerja akan dimulai itu artinya masih banyak waktu yang dimiliki karyawan lain untuk bergosip. Dia memang sengaja datang agak cepat, agar bisa memberi CV ini pada Mr. Russell dan mengambil penyadap yang disembunyikannya di bawah meja kerja Mr. Russell.

"Hei____She's bitch!" Sthela dapat mendengar suara teriakan yang dipastikan adalah suara milik sekretaris Mr. Russell. Dia menghentikan langkahnya dan menatap nyalang pada perempuan itu. Semua orang yang ada disitu juga menatap Sthela.

'Sialan si Jalang itu! Beraninya dia kengataiku!'

Sekretaris Mr. Russell itu berjalan kearahnya, " well, apa kabarmu Ms. Bitch?" Tanya Perempuan itu berusaha sok peduli dan lembut.

"Buka urusanmu!" Sarkas Sthela lalu membalikkan badannya hendak meninggalkan Lobby kantor menuju Lift. Tapi dengan cekatan Sekretaris Mr. Russell yang belum diketahui namanya itu mencekal tangan Sthela hingga dia berbalik lagi menghadap si Jalang itu.

I'm For You, Mr. RussellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang