Playlist : Michael Jackson - Billie Jean
****
Saat ingin memasuki ruangan itu, tiba-tiba Ashley menghalang kaki Sthela dengan menjegal perempuan itu. Alhasil Sthela terjatuh menghadap ruangan itu dengan posisi seperti berlutut. Dan yang lebih sialnya lagi, seorang lelaki tampan sedang berjalan kearahnya.
That bullshit! Dia seperti seorang Anastasia Stelle diawal pertemuannya dengan Christian Grey.
****
Sthela berdiri secepatnya sebelum pria tampan itu sampai di hadapannya. Ia sedikit menoleh ke belakang, untuk mencari Pegawai kantor yang tadi menyebabkan dia terjatuh. Nihil. Perempuan itu sudah tidak ada disana lagi.
'Kurang ajar beraninya dia! Awas Kau!'
"Hm___"
Sthela menatap kearah depannya. Dimana disitu telah berdiri seorang pria tampan yang berjalan menujunya tadi. Sungguh seperti seorang jelmaan malaikat. Rahang yang ketat, sorot mata tajam, bulu-bulu tipis menempel pada dagunya. Lelaki itu sangat gagah dengan tuxedo gelapnya dan rambut yang sedikit menjuntai ke atas. Terlihat sexy di mata Sthela.
Diamati dari gayanya dan orangnya, Sthela semakin yakin kalau orang yang berdiri di hadapannya ini adalah Mr. Russell. Sangat tampan.
"Ms.___?" Lelaki itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Sthela. Saat Sthela ingin membalasnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia tersenyum minta maaf pada lelaki itu dan hanya diangguki senyuman oleh orang yang diyakininya Mr. Russell itu.
Dia melihat nama penelpon di layar ponselnya. Grace. Dia pun menggeser tombol hijau pada ponselnya dan bergerak menjauh dari Mr. Russell.
"Hallo."
"Sthela! Where are you now?" Tanya Grace begitu cemas.
Sthela tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan Grace karena Grace mengatakannya dengan cemas dan terburu-buru. "Aku berada di kantor Mr. Russell." Jawab Sthela sekenanya.
"Oh my God." Terdengar ucapan pasrah dari Grace di sebrang sana yang semakin membuat Sthela bingung.
"Ada apa, Grace?"
"Sthela! This is very severe. You know, a man named Mr. Russell is your father's enemy. Daddy-mu dulu sempat menghancurkan bisnis Mr. Russel, dan sampai sekarang Mr. Russel berusaha untuk mencari semua keluarga ayahmu untuk membalaskan dendam. Kau tak bisa mengatakan padanya kalau kau adalah keturunan Winston! Itu berarti kau datang sendiri mengantarkan nyawamu padanya."
Tutut Grace dengan napas tersengal-sengal."Kenapa kau tak mengatakannya dari kemarin-kemarin, Grace?" Kesal Sthela. Padahal kalau ia duluan mengetahui hal ini dia tak akan berhadapan dengan si Mr. Russell itu seperti sekarang.
"Aku juga baru mengetahuinya sewaktu aku mencari-cari berkas peninggalan ayahmu. Bukti itu diperkuat dengan surat Corazon US Corp's dimana perusahaan itu dulunya adalah milik Mr. Russell namun ayahmu merebutnya dari Mr. Russell."
Sthela menjadi takut dan gugup setelah mendengar perkataan Grace. Dia tidak punya siapa-siapa di Manhattan, dia takut. Tak ada orang yang bisa melindunginya. "Kalau begitu aku-aku ingin pulang, Grace. Aku takut disini." Cicit Sthela dengan gentar.
Terdengar Grace menghela napas berat, "kita tak mungkin setengah jalan, Sthel. Aku akan mengatur semuanya. Sekarang kita ubah alur permainannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You, Mr. Russell
RomansaNote : Sebagian Chapter di private. Harap follow akun ini sebelum membaca karyanya. **** Tuntutan pekerjaan mewajibkan seseorang mengorbankan dirinya demi perusahaan yang hampir bangkrut. Dipercayakan oleh ibunya untuk mengambil alih perusahaan, ma...