Chapter Eleven - The beginning of Revenge

3.2K 197 33
                                    

I'm For You, Mr. Russell update!!

Playlist : Maroon 5 - Animals

Lama gk update, aku agak lupa sama alurnya, makanya aku baca ulang dulu chapter sebelumnya, sabar ya nungguin cerita ini❤️

100 Votes and 35 Comments, double update!

♡♡♡♡

Hell!

Sergio memang terlalu licik. Bukan tandingannya. Tapi Sthela akan tetap berusaha. Apa yang tidak mungkin? Langit runtuh saja bisa terjadi ketika Tuhan berkehendak. Dan semoga saja Tuhan mendukung rencananya ini

****

10 p.m
Black & White Nightclub, New York, U.S.A



Disinilah Sthela sekarang. Terjebak di tengah orang-orang yang kurang waras. Walaupun sebenarnya ia sudah sering pergi ke club' sewaktu di Seattle, tapi ia merasa risih kali ini. Entah karena tidak terbiasa di tempat asing, atau karena ada Sergio, atau mungkin ini semua karena ide gila Sergio yang mengajaknya ke club' untuk merayakan kematian pamannya.

Sthela lagi-lagi berdecih sinis setiap kali melihat wajah tanpa dosa Mr. Russell. Lelaki itu terlihat tenang-tenang saja dengan segelas Brandy di tangannya.

Mungkin dia berpikir kalau dia bisa menghabisi seluruh anggota keluarga Winston termasuk dirinya... Cih.... Hadapi Sthela Winston dulu kalau begitu, sudah cukup pamannya yang tidak berdosa itu menjadi sasarannya tidak dengan keluarganya yang lain. Beraninya dia menyentuh keluarga Winston...

Lihat saja Russell...... Sthela akan membalaskan semua perbuatan kejimu itu.

Pembalasan akan dimulai....

"Aku permisi ke toilet dulu," Sthela beranjak dan pergi menuju toilet di club' itu setelah berpamitan singkat pada Sergio.

Setelah sampai di bilik toilet, Sthela memerhatikan wajahnya di cermin. Sungguh, ini mimpi buruk.

Ia berada di dekat pembunuh yang kapan saja bisa membunuhnya.

Sthela membasuh tangannya lalu berniat keluar dari bilik itu. Tapi, langkahnya terhenti ketika melihat tiga wanita yang sedang bergosip di bilik sebelah. Suaranya cukup keras hingga Sthela bisa mendengarnya.

Ia membatalkan niatnya untuk pergi setelah mengetahui topik pembicaraan para gadis itu. Sergio. Mereka membahas bossnya itu.

"ASTAGA!! Dia sangat tampan! Dan juga kaya. Aku ingin mencicipi tubuhnya."

Sthela jijik mendengar penuturan salah satu wanita itu. Mereka memang jalang di club' ini. Seingatnya jalang-jalang di Seattle tidak se-mesum ini.

"Pastinya dia seorang CEO jika dilihat dari gaya dan penampilannya.... Oh My God! Ternyata masih ada orang yang sempurna di dunia ini."

Cuih..... Sthela ingin meludah secara langsung. Apa katanya? Sempurna? Hell! Gagasan darimana itu! Yang ada orang itu adalah sebuah balutan kecacatan di dalam kekuasaan.

"Aku dengar dari Ms. Lily, dia ingin melakukan one night stand disini, kita harus berdandan agar dipilih oleh Russell."

Sthela memutar bola matanya dengan malas.

I'm For You, Mr. RussellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang