Part 3

106 9 2
                                    

Lafa POV.

"Kenapa? mau marah lo hmm ..."

Aku tak menyangka, siapa orang yang telah sengaja menumpahkan jus di seragam yang kupakai, dialah teman sebangkuku saat aku pertama masuk di sekolah ini, ya ... dia si cowok sensi, cowok yang memiliki tatapan mengerikan bagiku. Aku tidak tahu siapa namanya, karena dia tidak memakai name tag pada seragamnya.

"Suuiiittt ... suittt ...." Dia tiba tiba saja bersiul, membuatku bingung sendiri.

"Dia yang lo maksud Bar?" aku segera menoleh ke belakang, ketika aku mendengar suara berat seorang pria di belakangku.

Dan seketika aku membelalak terkejut, melihat tiga orang cowok dengan tampang urakan, baju yang kusut dan tidak di masukkan, dasi salah satu dari mereka yang di ikatkan di atas kepala, aku juga melihat wajah mereka yang sombong tipikal bad boy di novel-novel yang biasanya aku baca. Mereka membuatku menjadi takut setengah mati, aku takut mereka akan menyakitiku.

"Oh Tuhan tolong aku ..." batinku seraya aku memohon kepada Tuhanku.

"Cepat!" suara perintah singkat,padat dan jelas itu keluar dari mulut teman sebangkuku.

"E ... ehhh ..., apa-apaan ini!" tersentak aku ketika dua orang dari mereka menarikku dengan paksa, dan membawaku berjalan pergi entah kemana, aku tak tahu.

Aku mencoba melepaskan cengkraman tangan mereka di lenganku dengan berontak sekuat tenaga, namun tak bisa, tenaga mereka terlalu kuat bagiku.

"Lepasin!" Teriakku berharap mereka segera melepaskan cengkraman di lenganku yang terasa sangat perih sekali, dan ku yakin saat ini pasti lenganku sudah memerah akibat cengkraman mereka yang terlalu kuat.

"DIAM CUPU!" bentak seorang cowok yang tidak ikut menarikku, cowok dengan ikatan dasi di kepalanya, membuatku merinding dengannya, dan tak lagi berani bersuara.

Sumpah, orang tersebut terasa seram sekali, di antara mereka semua, orang tersebutlah yang memiliki wajah menyeramkan, dingin dan sedikit misterius. Dan itu menambah kesan keseramannya bertambah berkali-kali lipat.

Tibalah aku dan mereka di tengah lapangan SMA KEJORA ini, entah untuk apa mereka membawaku ke sini. Kedua cowok yang sedari tadi menarik lenganku, melepaskannya dengan kuat sehingga aku pun tersungkur di atas lapangan berdebu ini.

"Akhhh ..." sungguh ini terasa sakit, ku lihat kedua siku tanganku berdarah akibat goresan kulit dengan lapangan bertekstur kasar ini.

"Woy ... semuanya berkumpul! Berkumpul!, Gue ada pengumuman bagus buat kalian semua," teriak dia si cowok sensi, ya  mulai hari ini kan ku panggil dia 'cowok sensi'. Mengapa? Karena dia sensi sekali denganku, menyebalkan ..., ya si cowok sensi teman sebangkuku.

Ku lihat dari ujung mataku, mereka murid-murid SMA KEJORA, semua mulai berdatangan, berkumpul di pinggiran lapangan, dengan teganya mereka semua hanya menatapku seolah olah ingin mengulitiku saja.

"Apa lagi? Kenapa harus begini sih? Tujuanku sekolah di sini kan bukan seperti ini?, Ishh ... pakek perih banget lagi tanganku," batinku.

Lafa POV end.

"Kalian semua dengar baik-baik!, CUPU ini sekarang adalah target GENG KING BULLYING, jadi kalian semua juga harus mem-bully CUPU ini habis habisan, jika tidak ... , kalian akan merasakan hal sama dengan apa yang gue lakuin dengan CUPU ini!" teriak si cowok sensi 'menurut Lafa', dengan penekanan di kata 'cupu' dan 'nama gengnya'.

Perkenalkan, dia si cowok sombong dan bengis, Albara Bintang Geraldin semua orang memanggilnya Bara, seperti namanya 'Bara',  bara api yang akan membakar apa saja yang ada di dekatnya, tergabung dalam sebuah kelompok tukang bully  SMA KEJORA, GENG KING BULLYING itulah namanya, terdiri dari empat cowok berwajah tampan tapi BAD BOY, geng ini adalah geng yang suka membully murid murid SMA KEJORA, tidak peduli Kakak kelas maupun Adek kelas, jika keinginan mereka untuk melakukan aksi bully besar, maka bisa di putuskan bully tetap bully, tanpa ada pengampunan. Sudah banyak anak yang bersekolah di SMA KEJORA keluar dari sekolah, akibat tidak betah atas perlakuan semena-mena dari geng tersebut. Dan apakah kalian tahu siapa ketua Geng King Bullying? Bara, dialah sang ketua yang memimpin dan yang membangun geng anak pembully, dan ya.. walaupun geng ini hanya beranggotakan empat orang saja, tapi bisa di pastikan seantero sekolah sma ini tak ada yang berani melawan mereka, bahkan guru-guru sudah bosan untuk menasehati geng ini, berkali kali masuk ruang BK tak membuat mereka jera, malah mereka semakin gencar melakukan pembullyan, semua guru SMA KEJORA sudah menyerah mengatur kelakuan anak didik berandalan sekolah.

L A F ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang