New Year Eve

200 23 16
                                    

Author's pov;

Jinu dengan fisik yang lelah masuk ke mobil yang di sediakan oleh agensinya. Ia mengendurkan dasi yang ia kenakan dan tersenyum dengan senang menatap lampu dari pinggir jalan yang tampak indah, padahal ini sudah jam satu malam, Seoul tampak agak masih ramai. Mungkin karena Malam tahun baru.

Ya, Jinu baru pulang dari acara award itu, ia berdiri hampir 5 menit di red carpet bersama dengan aktor pemeran lain, kamera dengan lampu yang membuat pusing dan menyilaukan mata menyinarinya dari setiap sudut. Jinu tidak bisa menahan senyumnya, Ini adalah salah satu pengalaman paling berkesan yang pernah terjadi di hidupnya. Para aktor kawakan yang menyalaminya dan memuji aktingnya, bahkan Jinu sudah mempunyai penggemar yang tadi datang meminta tanda tangan Jinu. Jinu tidak percaya ini, Jinu sampai-sampai memeluk mereka satu persatu karena ini pertama kalinya Jinu bertemu fansnya.

Di dalam venue tempat acara itu di laksanakan, hiasan, panggung, meja, dan kursinya tampak sangat megah, mungkin luas venue ini hampir satu blok perumahan di daerah rumahnya, Jinu duduk di meja makan tempat khusus tim dramanya, banyak aktor lain yang juga duduk di meja mereka masing-masing dengan tim drama mereka.

Hidangan mahal yang di hidangkan membuat Jinu sayang memakannya, mungkin harga satu makanan ini dapat mencukupi sarapan Jinu selama seminggu atau bahkan lebih. Jinu tidak peduli apabila ia terdengar norak atau kampungan, toh ini pengalaman pertamanya, yang terpenting ia tidak berkomentar secara terang-terangan.

Jinu sangat berterima kasih kepada Mino karena dirinya lah Chaerin dapat memperbolehkan Jinu pergi ke award itu, Mino diam-diam meminta izin kepada Chaerin untuk memberi Jinu izin, Chaerin yang tidak tega pun mengiyakan. Jinu awalnya tidak tahu bahwa Mino melakukan itu, tiba-tiba saja saat Jinu masuk kamar setelah bersantai di ruang depan ada setelan jas formal berwarna hitam tergeletak rapih di kasurnya, Mino yang menyiapkan itu, ia bilang 'Surprise untuk tahun Baru'

Jinu memang tidak menang dalam kategori Best supporting artist itu, Jinu menduduki peringkat kedua dan Itu tidak membuatnya kecewa sama sekali, malah ia bersyukur bisa masuk nominasi dan bersanding dengan aktor yang menjadi panutannya selama ini. Namun dramanya mendapat penghargaan khusus karena meraih rating tertinggi selama setahun terakhir ini, setiap aktornya jadi mendapatkan trophy, Jinu mendapat satu dan sekarang trophy itu ada di genggamannya.

Jinu memejamkan matanya namun ia tidak sepenuhnya tertidur. Jinu membayangkan alasan kenapa Mino mengajaknya ke galeri seni pada tengah malam dan itu semakin membuat pikirannya menjadi berlebihan.

'Apa Mino akan melamarku?' 'Ah mungkin ia hanya mengajak dinner.' 'Tunggu kenapa di galeri? Kenapa tidak di rumah saja?' 'Apa jangan-jangan ia mau memutusiku? Mustahil.' 'Ah mungkin ia mau melakukan 'itu' tapi masa di galeri'

Bermacam pertanyaan yang Jinu pertanyakan kepada dirinya sendiri membuatnya pening, semakin ia memikirkan Mino yang dengan misteriusnya menyuruhnya datang ke sebuah galeri semakin Jinu salah tingkah.

"Sudah sampai, Oppa ingin aku temani?" tanya SaeRoo, perempuan dari agensinya yang sudah resmi menjadi managernya.

"Ah tidak usah Saeroo-ya, Kau pulang saja, sudah malam." Jinu keluar dengan jasnya yang sudah tidak ia kancingkan dan dasi yang ia lepas. Ia juga tidak lupa membawa trophy yang Ia dapatkan di acara penghargaan akhir tahunan itu.

Jinu menatap gedung empat lantai dengan banyak jendela yang sudah tampak seperti penginapan bintang lima.

Jinu berniat untuk menelpon Mino namun orang yang ingin di telpon itu tiba-tiba muncul di depan pintu utama galeri itu dan berteriak, "Jinu!"

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang