38.

6.7K 582 94
                                    

"Yoongi..."

Yoongi diterjang pelukan dari kedua sahabatnya saat baru saja memasuki kelas.

"Yoon, mana oleh-olehnya?"

Jimin memukul kepalanya membuat Hoseok mengaduh, Yoongi terkekeh melihatnya.

"Tanyakan kabarnya dulu ish..."

"Ya maaf, Yoon bagaimana? Apa enak?"

Hoseok mengeluarkan wajah mesumnya, Jimin dan Yoongi yang tidak mengerti hanya saling berpandangan.

"Enak apanya?"

"Ya malam pertamanya lah, memang apa lagi?"

Kepala Hoseok kembali terkena pukulan, karena perkataannya tadi wajah Yoongi menjadi sangat merah.

"Sudah Yoon jangan dijawab pertanyaan aneh dia."

"Iya. Oh ini oleh-olehnya..."

"Yayy!"

Hoseok bersorak paling heboh saat Yoongi memberikan bingkisan yang dia keluarkan dari dalam tasnya. Yoongi dan Jimin hanya bisa menggeleng melihat tingkah Hoseok.

.

.

Yoongi dan Hoseok jalan berdua menuju gerbang setelah bel pulang berbunyi. Jimin tidak ikut, dia sudah lebih dulu diculik oleh Jungkook. Keduanya memaklumi, mereka senang melihat Jimin bersama Jungkook.

"Hoseok mau ikut tidak?"

"Kemana?"

"Kantor Taehyung Hyung..."

Beberapa saat Hoseok habiskan untuk berpikir, Yoongi dengan sabar menunggu jawabannya.

"Boleh, ayoo... Siapa tau disana nanti aku mendapat jodoh..."

"Yasudah ayo..."

Mereka berdua jalan menuju kantor Taehyung, tidak benar-benar jalan karena mereka menggunakan taksi untuk sampai kesana. Tidak mungkin jalan kaki, karena mungkin sebelum sampai dikantor Taehyung kaki mereka berdua sudah copot.

.

.

"Wahhh Yoon, besar sekali..."

Hoseok kagum melihat bangunan dihadapannya, dia bahkan sampai tidak menutup mulutnya. Yoongi hanya menggeleng lalu menarik tangan hoseok.

Yoongi langsung menuju ruangan Taehyung, karyawan disana yang memang mengenal Yoongi menyapanya dengan ramah. Yoongi juga membalas sapaan itu tak kalah ramah.

Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan, keduanya langsung saja masuk kedalam ruangan Taehyung. Yoongi melihat suaminya sedang membicarakan sesuatu dengan Namjoon. Tak ingin mengganggu langsung saja dia menuju sofa disudut ruangan.

Hoseok sedari tadi hanya diam sambil menunduk memikirkan seberapa kaya suami Yoongi itu.

"Hoseok kenapa?"

"Tidak..."

Hoseok menggeleng, pandangannya terhenti saat melihat orang yang kemarin dilihatnya.

"Kau?"

Suara Hoseok cukup keras membuat Taehyung dan Namjoon menghentikan pembicaraannya dan menatap kearahnya.

"Hoseok..."

"A-ahaha maaf maaf. Kau yang kemarin kan? Anakmu mana?"

"Anak?"

Taehyung memandang heran kearah Namjoon, sejak kapan hyungnya ini punya anak? Kenapa dia tidak diberi tau? Padahal kan dia yang lebih dulu menikah, dan sudah melakukan itu juga.

"Ah... Bukan-bukan, dia bukan anakku. Dia anak temanku yang dititipkan kepadaku..."

Namjoon dengan gelagapan menjelaskan, tidak ingin Hoseok salah paham dan menganggapnya mempunyai anak. Dia nikah saja belum, bagaimana bisa punya anak.

"Ooh begitu..."

Hoseok mengangguk, begitu pula dengan Yoongi. Dia juga ikut penasaran dengan apa yang dibicarakan.

Taehyung dan Namjoon kembali melanjutkan pekerjaannya, sementara Yoongi dan Hoseok mereka berdua sibuk membicarakan sesuatu. Sesekali mereka tertawa, entah menertawakan apa.

.

.

"Hoseok maaf, tidak apa pulang sendiri?"

"Tidak apa, aku juga habis ini mau membeli sesuatu dulu."

"Benar? Yasudah, maaf ya..."

Yoongi melambaikan tangannya sebelum mobil yang dikendarai Taehyung kembali melaju. Hoseok minta turun di halte dekat kantor Taehyung, alasannya dia ingin membeli sesuatu. Padahal alasan sebenarnya adalah dia tidak ingin mengganggu pasangan itu, sungguh baik sekali.

Yoongi tersentak saat tangan Taehyung mengusak kepalanya, ada apa dengan Taehyung?

"Jangan begitu, dia yang meminta diturunkan disana."

"Tapi Hyung aku yang mengajaknya kekantormu..."

"Besok minta maaf."

"Humm baiklah..."

Yoongi mengangguk lalu tersenyum manis, besok dia akan meminta maaf kepada Hoseok.

.

.

"Soobin tunggu..."

Hoseok mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Ada seorang pria tampan yang sedang berlari mengejar sosok balita yang juga tengah berlari kearahnya. Dan tunggu, dia mengenal balita tersebut.

"Hyungg..."

"Cubin?"

Hoseok mengangkat soobin yang tadi memeluk kakinya. Langsung saja soobin memeluk erat leher Hoseok.

"Hahh astaga Soobin..."

Pria yang tadi mengejar soobin kini berdiri didepan Hoseok dengan nafas yang terengah-engah.

"Maaf, kau ayahnya?"

"Iya saya ayahnya, Kim Junmyeon panggil saja Suho."

Suho mengulurkan tangannya, Hoseok membalasnya.

"Saya Jung Hoseok, panggil saja Hoseok."

"Baiklah, maaf anak saya merepotkan."

"Ah tidak, dia lucu cocok sekali jadi anak saya..."

Hoseok menutup mulutnya sendiri dengan tangan, dia keceplosan mengucapkan itu.

"Ah maaf maaf, saya tidak bermaksud..."

"Tidak masalah, kau memang cocok. Mau menikah dengan saya? Dia akan menjadi anakmu..."

Senyum tampan Suho berikan. Hoseok mematung mendengar perkataannya.


***

Disini TaeGi nya dikit ya? Maaf yaa...
Man mau Hoseok nemu jodoh dulu, nah chap depan man bikin TaeGi nya banyak deh...

Oh ya, bakal man cepetin, mau cepat-cepat tamatin ini :(

Jangan lupa vote dan komen nya sayang 🍁

My Kaku Husband (TaeGi)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang