"Satu jam lagi ada meeting tuan"
"Batalkan, kau tahu kan kalau hari ini jadwalku mengantar minhee" yunseong menatap sang sekretaris tanpa ekspresi.
Sudahmenjadi rahasia umum kalau di perusahaan yunseong adalah sosok pemimpin yang angkuh dan cenderung kejam. Perkataannya tidak bisa dibantah.
Tapi berbeda jika sedang dirumah, dan tentu saja saat dengan minheenya.
Yunseong mendesah malas saat jalanan sedikit macet, lima belas menit sudah sampai rumah minhee kalau tidak macet seperti ini.
Setelah memarkirkan mobilnya, yunseong masuk kedalam rumah. Mengabaikan maid yang menyapanya dan langsung menuju kamar sang pujaan hati. Dia tahu kalau daddy dan mommynya minhee sedang pergi.
"Hey, sayang"
Yang dipanggil menoleh kaget kemudian tersenyum senang.
"Kak yunseong!" Minhee merentangkan tangan diranjang. Yunseong mengerti, itu artinya si manis minta dipeluk.
"Udah siap?"
"Hu um"
Yunseong mencium kening dan bibir minhee, kemudian digendongnya tubuh minhee untuk duduk dikursi roda.
Minhee kecelakaan saat pulang dari pesta perayaan wisudanya. Histeris dan melempar apapun didekatnya saat dokter memberi tahu kalau kakinya tidak bisa digunakan untuk berjalan. Yunseong dan yang lain dengan sabar mendampingi minhee, menenangkan pemuda manis itu agar tidak terpuruk.
Untungnya minhee mengiyakan dan bersedia menjalani terapi, yunseong juga sudah berjanji bahwa dialah yang akan selalu menemani jika waktunya terapi.
"Udah mau lima bulan kak"
Yunseong menatap minhee yang memperhatikan jalan, diambilnya tangan minhee untuk dikecup.
"Jangan gitu ah, kakak nggak suka"
"Apa aku nggak bisa jalan lagi ya"
"Minhee."
Menghela nafas saat melihat minhee mengusap ujung matanya, pasti kelepasan menangis.
"Kamu dulu kalau terjadi apa-apa sama kakak selalu nyemangatin, selalu maksa kakak buat terus maju. Kamu nggak pernah kan yang namanya hilang semangat, percaya diri. Ayo minheenya kakak nggak boleh gini"
"Tapi kan itu dulu"
Yunseong menepikan mobil. Menarik pundak sempit minhee agar menghadapnya, memberi tatapan teduh untuk yang lebih muda.
"Kamu pasti bakal pulih, nggak boleh lagi kaya tadi itu. Itu nggak kamu banget, buktinya kamu udah sejauh ini usaha dan kamu kuat kan. Ayo sayang, kakak ada selalu buat kamu"
"Hiks hiks ke-kenapa sih kak yunseong selalu bisa bikin aku lemah. Aku benci kak yunseong" minhee mengusap-usap matanya seperti anak kecil.
"Kakak juga sayang kamu".