Yunseong galau, sok-sok an mendiami minhee memang bukan dia sekali.
Tadi pacar cantiknya itu membatalkan kencan mereka karena rapat pmr mendadak katanya. Andai minhee meminta maaf dengan sedikit rayuan dan kecupan mungkin yunseong akan memperbolehkan. Nyatanya yang menyampaikan adalah dongyun.
Yunseong mendengus, sesibuk itukah minhee?
Dipandanginya wallpaper ponsel, yaitu foto minhee dengan bibir mengerucut lucu. Hanya memandangi foto saja membuat hatinya menghangat.
Melirik jam dimeja yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yunseong khawatir. Apa minhee sudah pulang? Naik apa? Diantar siapa?
Tapi yunseong mengeraskan hati agar tidak mengaktifkan data seluler.
Tak lama, ada bunyi ketukan pintu kamarnya.
"Kak yunswooong?"
Yunseong terkejut, itu minhee dengan suara lucunya. Tapi dia tidak beranjak, masih mode merajuk.
"Kak yunswong tidur ya? Bundaa mini masuk ya bundaa?"
Setelah membuka pintu minhee menghela nafas pelan, ternyata yunseong tidak tidur tapi sedang main hp.
"Dasar, bukannya dibukain pintunya. Maen hape teroooos"
Yunseong diam saja, minhee tau kok kalau pacarnya itu sedang sok merajuk. Minhee mendekat, kemudian menimpa tubuh besar yunseong.
"Ck, apaansi"
"Kak yunswooooong"
Minhee manyun, yunseong nahan diri.
"Sok sok an, kaya bisa ngambek ke aku aja" minhee menguyel pipi yang lebih tua.
"Minggir"
"Ngga!"
Minhee menggulingkan badannya, menggesekkan pipi gembilnya ke pipi yunseong sambil terkikik.
Yunseong luluh, dia terkekeh lalu mengecup gemas pipi minhee.
"Tega ya kamu, batalin gitu aja kencan kita. Padahal kakak mau ajak ke ayam geprek yang baru buka itu."
"Ya maap kaaaak"
Suara kruyukan perut minhee membuat mereka tertawa.
"Aku beli ayam geprek loh kak buat kita, walau bukan yang kakak pengen" mereka duduk, minhee memeluk tubuh yunseong dari samping
Yunseong tersenyum, "bisa aja bikin kakak makin bucin ke kamu"