failed(2)

995 137 60
                                    

Minhee mengerang pelan lalu membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhee mengerang pelan lalu membuka mata. Menemukan dirinya berada di kamar mewah yang asing.


"A-apa hwang yunseong membawaku?"


Kaget karena pakaiannya berganti menjadi piyama kebesaran. Dengan takut, ia turun dari ranjang menuju pintu untuk keluar.


Terpampang yunseong yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Pria itu menggunakan piyama yang sama dengannya. Saat selesai, yunseong melihat ke arahnya, eskpresi pria itu melembut.


"Sudah bangun? Aku kira kau akan tidur sampai besok pagi"


Minhee hanya berdiri diam, tidak tahu harus bagaimana. Yunseong mendekat lalu lalu meraih tangannya untuk digandeng. Ternyata ke ruang makan, meja besar itu sudah tersaji aneka makanan lezat.


"Temani aku makan ya"


Yunseong mengecup tengkuk minhee setelah mendudukkan pria cantik itu. Pelayan memotongkan daging untuk minhee dan menuangkan minum, begitupun si pemilik rumah.


Akhirnya minhee ikut makan, sesekali melirik ke yunseong yang terlihat biasa saja.


Mereka hening sampai para pelayan membereskan meja. Minhee meremat tangan dipangkuan, takut karena yunseong menatapnya dengan datar.


Helaan nafas terdengar, yunseong menghampirinya menarik untuk berdiri. Posisi terlalu dekat hingga dada mereka bertabrakan.


"Kenapa tuan membawaku?" Tanya minhee pelan.


"Aku tidak tahu alasan pastinya, aku tertarik-ah sangat tertarik kepadamu"


"Aku tidak akan kau lepaskan?"


Gelengan pria angkuh membuat semuanya sudah jelas, "tidak sayang, siapapun yang akan berhadapan dengan hwang yunseong tidak akan berdaya. Apalagi kucing manis sepertimu."


Setelahnya yunseong mengangkat tubuh minhee untuk duduk dimeja. Melebarkan kaki ramping itu lalu berdiri ditengahnya. Tangan lebarnya mengusapi rahang minhee lalu turun ke leher.


Nafas minhee memberat seiring yunseong memasukkan tangan ke dalam piyama yang ia pakai.


"Kau milikku, minhee"


Lalu yang terdengar disana hanya erangan keduanya menyatukan nafsu.

Lalu yang terdengar disana hanya erangan keduanya menyatukan nafsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini chapter terakhir.
Aku serius.

Kebiasaan kalo buat book nggak mau 30 lembar lebih hehe🧚‍♀️
Maaf ya kalau aku sama book ini suka ngeselin👀

Makasih untuk kalian yang udah nemenin aku dari awal chapter.
Luv luv ❤

Makasih Kak Illa, ide yang dikasih  buat chapter 2 dua ini 😍

Utakata Hanabi | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang