pendekatan

50 9 5
                                    

•••

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan bahwa pelajaran hari ini telah selesai.
Mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.

Nindya,Caca,dan Sintia masih berada di daerah parkiran sekolah katanya Sintia sedang menunggu seseorang dan tentunya siapa lagi kalau bukan pacarnya, Panji.

"Duhh gue balik sama siapa dong?kalo buat nunggu taksi atau angkutan umum pasti lama gue udah laper, kalo naik ojol males. Gue bareng lu ya ca?" Keluh Nindya.
Ia bingung akan pulang dengan siapa? Sementara dua teman dekatnya itu sudah ada yg menjemputnya.

"Yah gabisa nin,gue kan dijemput sama gebetan gue,dia mau ngajak gue ke rumahnya, nyokapnya ultah katanya." Jawab Caca yg membuat Nindya menjadi unmood.

"Nin,balik bareng gue ya." Ajak cowok yg tiba-tiba muncul itu,siapa lagi kalo bukan thalah.

"Hm?yauda yuk." Balas Nindya sambil tersenyum manis kearah thalah.

"Ayo naik!" Perintah thalah, dia menyodorkan helm agar Nindya memakainya, dia membawa moge yg membuat Nindya kesusahan untuk menaikinya,karena Nindya memakai rok.

Thalah pun mengulurkan tangannya agar Nindya bisa menaiki motornya dengan bantuan tangannya.

"Udah?" Tanya thalah memastikan apakah Nindya sudah siap atau belum.

"Hm".

•••

Saat dimotor keadaan hening,seperti canggung karena ini pertama kalinya Nindya di bonceng oleh lelaki yg bukan pacarnya.

Thalah pun membuka topik.

"Emm nin, temenin gue makan ya,gue laper nih." Ajak thalah.

"Bole deh,mau makan dimana?" Tanya Nindya sambil mendekatkan wajahnya ke arah wajah thalah karena suara diperjalanan sangat bising jadi harus dengan nada yg kencang.

"Dirumah gue ya?sekalian gue kenalin ke nyokap." Balas thalah yg membuat Nindya terkejut.

"Hah! E-emang ga ada tempat lain?" Gugup Nindya.

Thalah hanya tertawa kecil,sambil menarik tangan Nindya agar memeluknya.

Shit modus.

Sampai dirumah thalah Nindya menjadi tambah gugup,karena baru pertama kali ia dibawa kerumah oleh cowok yg hanya berstatus sebagai sahabatnya.

"Assalamualaikum ma?" Ucap thalah sambil membuka pintu rumahnya dan mengisyaratkan agar Nindya masuk terlebih dahulu.

"Waalaikumsalam sayang, kamu udah pulang? Wah ini siapa? Calon mantu ya?" Jawab seorang wanita paruh baya, ia adalah Maya mamanya thalah.

"Oh,ini kenalin ma, Nindya anaknya pak Ali,temennya papa."jelas thalah.

"Nindya Tante." Ucap Nindya sambil menyalami tangan Maya.

"Mah, aku laper makan yuk!" Ajak thalah.

"Ohiya mama lupa kan, ayo makan sekalian kamu makan bareng kita ya sayang" Sambil menarik tangan Nindya.

Nindya pun membuntuti Maya sampai di meja makan.

•••

Setelah makan thalah mengajak Nindya untuk melihat sekeliling rumahnya.
Saat mereka berada dikamar thalah, ia pun mengajak Nindya untuk masuk ke kamarnya dan menunggu dia mandi.

"Nin tunggu dulu ya,gue mandi sebentar kok,lu liat-liat aja dulu tapi jangan buka lemari pakaian ada kolor gue nanti lu ambil lagi." Ucap thalah sambil tertawa geli.

"Ihh najis."

Saat thalah mandi, Nindya melihat seisi kamar thalah. Terlihat luas,rapi, semua barang tersusun rapi, beda dengan kamarnya yg dua hari sekali baru ia bereskan itupun kalau ada niat untuk merapihkan.

Saat Nindya membuka jendela kamar thalah ia melihat ada album foto dan sejumlah bingkai kecil yg tersusun diatas laci dekat tempat tidurnya.
Ia melihat album foto masa kecil thalah, lucu, menggemaskan,tetap cool seperti sekarang namun hanya beda postur tubuhnya saja.

Namun saat melihat satu bingkai yg dipajang diatas laci, ia terkejut ketika melihat ada thalah dan seorang wanita, seumuran dengannya, terlihat sangat cantik dengan baju yg senada dengan thalah mereka terlihat sangat kompak.
Pikiran Nindya pun langsung bertanya tanya, siapa yg ada difoto itu bersama thalah.

Apakah mungkin kakak perempuannya?

Atau sepupunya?

Atau bahkan pacarnya?.

Ah sudahlah, pikiran itu menghantui nindya bersahutan dengan kata kata yg pernah thalah lontarkan kepadanya.

Jangan takut ada gue, gue bakal selalu jagain Lo.

Tapi Nindya tetap berpikir positif mungkin dia sepupunya,lagipula apa hak-nya untuk memikirkan hal yg tidak berhubungan dengannya, karena memang mereka hanya sebatas sahabat. Mungkin lebih tepatnya.

FRIENDZONE.

Tiba-tiba thalah keluar dengan celana pendek dan handuk tapi tanpa baju, asli tubuhnya sangat ideal ABS nya terlihat sangat jelas. Nindya spontan menjatuhkan bingkai yg ia lihat tadi.

"Kenapa?oh ini, dia pacar gue viona. Dia udah setahun di London maaf ya gue belom cerita kalo soal yg ini." Jelas thalah,sambil mengambil bingkai yg tadi Nindya jatuhkan.

Nyesek!

Kenapa Lo jahat banget thalah. Kenapa Lo ga cerita soal ini.

'Hm, nama gue atthalah varenzzo, Lo boleh manggil gue thalah,tapi jangan atta, gue gasuka terlalu norak. Kelas XI-IPA 4. Yg waktu itu ngintip Lo lagi manjat,kita belom kenalan kan?'

'jangan takut ada gue,gue bakal selalu jagain lo.'

Kata-kata thalah seraya bersahutan dibenak Nindya ketika dia menjelaskan bahwa ternyata thalah sudah punya pacar.
Memang ia akui thalah orang yg ramah,asik, ganteng, dan bohong saja kalo dia tidak punya pacar.

"Thalah, gue mau balik." Ucap Nindya dengan nada pelan dan suasana hati yg tidak mendukung lagi.

"Gue anter nin."

"Hm."

***
Maaf ini aku bikinnya pas pikiran lagi kacau jadi aku nulis sesuai isi hati aku.

Aduh kasian banget nindya

Kira-kira nextnya hubungan Nindya sama thalah bakal kaya apa ya?

Staytune terus ya guys, jangan lupa vote!!

Follow akun ini juga oke biar tau updatenya.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang