"Bagaimana bisa? Bagaimana kamu bisa memiliki semua ellement?" tanya Lien kepada Yuu dan berjalan mendekat, namun Kuro dan Yuna menghadan Lien sebelum semakin mendekat ke tuan mereka.
Lien sendiri baru sadar bahwa kedua orang tersebut juga ada di ruangan. "Jika anda mendekat satu langkah lagi, maka aku akan memutuskan kedua kakimu" ucap Kuro sambil mengeluarkan sebuah sabit besar tanpa hiasan apapun dari segumpal asap yang keluar dari tangannya.
"Ellement kegelapan!? Ras Iblis?" Melihat Kuro dapat membuat senjata dari segumpal cahaya hitam membuat Lien terkejut dan berpikir bahwa Kuro adalah Ras Iblis. Lien pun bersiap ingin mencabut mengambil pedang miliknya yang berada di atas meja.
Saat jari Lien hampir memegang senjata milik nya, Kuro langsung mengarahkan Sabit besar ke arah Lien dengan hawa membunuh yang kuat. Lien sendiri walau merasa terancam dengan hawa membunuh yang di keluarkan oleh Kuro namun Lien tidak bisa diam begitu saja "Bagaimana jika para ras iblis ingin memulai perang besar lagi? Aku harus menghentikan mereka di sini." Pikir Lien.
Saat Lien sudah memegang pedang milik nya, Kuro langsung menyerang Lien dengan bayangan hitam yang berbentuk tajam. Melihat serangan cepat yang di lontarkan oleh Kuro membuat Lien tidak bisa bertahan dengan benar.
Namun tiba-tiba serangan yang di lontarkan oleh Kuro terhenti secara tiba-tiba. "Kuro, bukan kah itu berlebihan? Kau bertindak tanpa perintah dari Master." Ucap Yuna sambil memegang pundak sebelah kiri Kuro.
"Tapi dia bisa saja membahayakan Tuan kita." Balas Kuro.
Saat ini Yuu masih diam di kursi nya sambil memejamkan mata. Setelah dia mengalirkan mana ke Magic Scrool kesadaran Yuu berpindah ketempat lain.
Saat ini Yuu sedang berada di ruangan yang penuh bintang dan melihat sebuah Pohon besar yang menjulang tinggi, setiap daun yang ada di pohon tersebut terdapat sebuah gambaran tentang planet, dan di bagian akarnya terdapat 7 bola dengan warna yang berbeda terlihat menyatu menjadi 1 dengan batang pohon tersebut.
Saat Yuu berjalan mendekat dan ingin menyentuh batang pohon tersebut, tiba-tiba muncul sosok anak perempuan keluar dari batang tersebut.
Anak tersebut memiliki penampilan seperti umur 10 tahun dengan rambut yang memiliki 7 warna, bola mata yang dimiliki anak tersebut terlihat seperti sebuah galaksi. "Apakabar Dewa yang terbuang." Ucap anak tersebut.
"Dewa Terbuang?" tanya Yuu dalam hati.
"Ya. Kamu, bukankah kamu dewa yang terbuang?" tanya anak kecil tersebut sambil memiringkan kepalanya.
Anak perempuan tersebut lalu bergerak perlahan menuju Yuu. Setelah berada di hadapan Yuu, anak tersebut bertanya "Jika begitu kamu seorang Dewa?"
"Sebelum itu bisakah kau memberitahuku siapa kau dan dimana aku?" tanya Yuu.
. . . . .
Di Guild Petualang, Ruangan Lien.
"Jika dia tidak akan bisa menyakiti Master. Seharusnya kamu mengerti Kuro." Ucap Yuna sambil memukul ringan kepala Kuro.
Lien sendiri bingung dengan apa yang terjadi dan bertanya "Siapa kalian? Apakah kalian dari Benua Iblis?"
Yuna menyuruh Kuro untuk menyimpan senjata nya dan Yuna menjawab pertanyaan Lien.
"Untuk pertanyaan pertama, kami perlu persetujuan Master untuk memberitau kamu siapa kami. Lalu untuk pertanyaan ke dua, kami bukan dari Benua Iblis." Ucap Yuna.
Lien tidak merasakan ada ancaman dari Yuna membuat Lien semakin penasaran dan bertanya "Lalu kenapa dia bisa memiliki ellement kegelapan?" sambil menunjuk Kuro, Lien bertanya.
Kuro yang sudah mulai tenang pun ingin menjawab pertanyaan tersebut namun di hentikan oleh Yuna.
"Biarkan aku yang menjawab." Ucap Yuna sambil tersenyum manis, namun entah bagaimana Kuro tidak merasa bahwa senyum tersebut sesuatu yang baik untuk nya. Mungkin karena Yuna sudah seperti ibu untuk para Ancient Dragon dan hal itu membuat sebuah tekanan sendiri untuk Ancient Dragon yang lain saat berhadapan dengan Yuna. (Bayangin aja kayak ibu lu, marahin lu tapi pake bahasa yang halus).
"Kuro memiliki ellement Kegelapan bukan karena dia dari ras Iblis, tapi dia sudah memiliki itu sejak lahir." Ucap Yuna singkat.
Note : di sini Kuro memanggil Yuu dengan panggilan Tuan, sedangkan Yuna memanggil Yuu dengan Panggilan Master, lupa di jelasin di chapter sebelumnya.
Walaupun jawaban yang di dapat Lien tidak memuaskan, namun Lien merasa jika dia menggali informasi yang lebih dalam nyawa nya bisa saja terancam.
Namun rasa penasaran Lien kepada Ellement yang di miliki Yuu lebih besar dari rasa takutnya.
"Lalu apakah Yuu adalah seorang Great Sage?" tanya Lien.
"Tentang itu. Master sendiri lebih dari Great Sage, tingkat kekuatan yang di miliki Master tidak akan bisa kalian(Manusia) capai." Jawab Yuna.
Mendapatkan Jawaban yang tidak memuaskan sekali lagi dari Yuna membuat Lien semakin penasaran dan ingin bertanya lebih jauh, namun ketika dia melihat Yuu, Lien sadar bahwa Yuu sedang tidak sadarkan diri "Apa yang terjadi kepada Yuu saat ini?" ucap Lien.
"Kami tidak tau, hal ini baru terjadi kepada Master." Jawab Yuna sambil mengelengkan kecil kepalanya.
Di saat yang sama di Istana kerajaan, Sieg langsung berlari menuju ke ruangan Penyihir kerajaan.
"Erla! Erla! Aku punya informasi penting untuk mu." Ucap Sieg setibanya di depan pintu ruangan milik Erla sang Penyihir kerajaan.
Erla pun langsung membuka pintu tersebut dan mempersilahkan Sieg untuk masuk kedalam ruangan, namun Sieg menolak "Tidak. Kita harus segera pergi memberitahu Raja. Aku sudah bertemu dengan orang yang kamu maksud beberapa hari yang lalu." Ucap Sieg.
"Apa kau bilang!? Dimana orang itu saat ini?" Erla terkejut karena mendengar hal tersebut, bahkan pasukan Elite milik nya tidak bisa mencari keberadaan orang tersebut, namun Sieg yang tidak memiliki kepekaan terhadap Aliran Mana Alam dapat menemukan nya.
"Saat ini orang tersebut sedang bersama dengan Lien di Guild Petualang." Ucap Sieg.
"Antar aku kesana." Ucap Erla.
"Bukan kah lebih baik jika kita beritau raja terlebih dahulu?" ucap Sieg, namun Erla menjawab dengan menggelengkan kepalanya.
"Raja saat ini sedang menyambut tamu dari Kerajaan Nova, jadi kita tidak bisa mengganggu Beliau. Akan lebih baik jika kita memberitau hal ini setelah kunjungan Kerajaan Nova kembali ke wilayah mereka." Ucap Erla menjawab pertanyaan Sieg.
"Jika begitu, ayo kita pergi sekarang." ucap Sieg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a God of Creation
FantasySaat di bangku Sma Yuu Kazuto selalu sendiri tanpa teman. Untuk mengatasi kesendirian nya Kazuto selalu melamun dan menciptakan dunia nya sendiri dalam lamunan. Dunia dimana tanpa teknologi, hanya ada sihir dan ilmu berpegang. Dunia dimana apapun d...