6th - Amazed

207 29 5
                                    

"Halo, Dir?"

"Sa, lo di rumah nggak?" Tanya Dirga, sesaat setelah suara Wasa terdengar dari ponselnya.

"Kagak. Gue ada acara sama orang tua gue. Kenapa?"

"Duh, gue mau ambil sepatu nih, kayaknya ketinggalan di rumah lo."

Hari itu Arjuna Dirga Wijaya diajak futsal oleh teman-teman taekwondonya. Walaupun mereka menekuni taekwondo, mereka tetap memiliki hobi yang hampir sama dengan sebagian besar anak laki-laki, yaitu futsal.

Karena lupa tidak menyiapkan perlengkapan futsalnya sejak semalam, Dirga pun baru ingat kalau sepatu futsalnya tertinggal di rumah Wasa. Untungnya kost-annya tidak jauh dari rumah Wasa, alias masih satu kompleks.

"Yaudah ambil aja. Ada Mika di rumah, lo pencet bel aja, ntar dibukain."

Untungnya Dirga sedang sendirian di kamar kostnya, jadi tidak ada yang memergoki pipinya yang baru saja bersemu merah. Aneh, mendengar nama cewek itu membuat Dirga berdebar tanpa sebab. Padahal mereka baru bertemu sekali? Atau mungkin dua kali. Tapi mereka baru saja berkenalan.

Bicara soal Mika, Dirga baru ingat kalau ia berhutang pada cewek itu. Tiket TechnoFest seharga empat puluh lima ribu. Mungkin ini kesempatan Dirga untuk membayar hutangnya dan bilang terima kasih tentunya, karena ia belum sempat.

Setelah bersiap-siap dengan setelan futsal dan jaket jeans-nya, Dirga langsung mengendarai motor sport-nya menuju rumah Wasa.

Wasa memang tidak bercerita soal apa yang sedang Mika lakukan sendirian di rumah, dan Dirga pun tidak bertanya. Alhasil, ketika Dirga sampai di depan rumah Wasa, Dirga tahu ia seharusnya tidak datang. Atau mungkin, seharusnya ia datang sedikit lebih sore.

"Surprise!"

Kemudian Dirga bisa melihat ekspresi terkejut dan malu dari Mika. Cewek yang baru saja memberinya kejutan itu justru terkejut sendiri melihat kedatangannya. Karena tentunya bukan Dirga yang ia harapkan untuk datang.

"Eh, Kak Dirga?" Mika menggigit bibir bawahnya. Malu, ia sangat malu. Begitu pun Dirga yang hanya mematung.

Tatapannya kini lurus ke dalam ruang tamu rumah Wasa. Tampaknya Mika telah menghiasnya dengan berbagai balon dan hiasan ala pesta lainnya. Tak lupa tulisan 'Happy 1st Anniversary' yang ia buat dari kertas berwarna emas. Untuk sesaat Dirga agak kecewa karena yang dikatakan Wasa benar, Mika memang sudah punya pacar.

"So-sorry, gue nggak tau kalau lo-"

"Nggak, Kak! Nggak apa-apa. Tapi kok, Kak Wasa nggak bilang ya kalau temennya mau dateng?" Tanya Mika sambil berjalan duduk ke kursi ruang tamu, memberi isyarat Dirga untuk masuk.

Dirga pun duduk di seberang Mika. "Kayaknya dia lupa deh," jawabnya, walaupun ia sendiri tidak tahu kenapa Wasa tidak bilang dulu pada Mika. Ia jadi merasa tidak enak.

"Gue cuma mau ambil sepatu kok, ada di ruang tv kalo nggak salah."

"Oh iya, silakan, Kak."

Setelah dipersilakan, Dirga pun langsung masuk menuju ruang tv. Ia menemukan sepasang sepatu futsalnya di samping sofa dan langsung mengambilnya, lalu kembali ke ruang tamu.

"Kamu dimana, sih? Aku udah nunggu dua jam loh!"

"Dari tadi bilangnya di jalan terus, kapan sampainya?"

"Yah, kok gitu? Kenapa tiba-tiba sih?"

"Tapi kan hari ini anniversary kita, Juan. Kok bisa-bisanya kamu mendadak nggak bisa datang gini?"

Chemistry [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang