Gw doa in tu dua anak yg ngeluarin statement yg gk main flm bl lg bakal sepi job, enak aja kalian bikin tu job Bl sebagai batu loncatan. Lantas gimana nasib para fufu yg memuja kalian?
Oby masih mematung dihadapan robot itu, sedang robot itu juga menatapnya, mengamati lebih tepatnya.
" tuan, kau mengeluarkan aura berwarna pink. 87% suhu badan bergairah." Ucap robot itu.
" Ap apa? Aura?" Tanya Oby dengan suara kecil dan matanya belum beralih dari robot itu.
" Ya tuan, itu cara ku melihat dan mengidentifikasi ke inginkan klien. Saat ini anda mengeluarkan aura berwarna pink, dan pipi Anda memerah, itu tanda anda malu dan menginginkan sex." Ucap robot itu frontal, mata Oby membulat lagi.
" Apa!?" Tanya Oby terkejut.
" Benar, barusan anda mencium saya dibibir dan anda menyambung penis saya kebadan dan sampai sekarang anda masih memegangnya." Ucap robot itu kelewat frontal.
Mata Oby kembali membulat lebat, pandangan Oby beralih pada tangannya yg memang benar masih setia memegang penis robot itu. Karena sungguh terkejut ia menarik paksa penis itu hingga terlepas dari badan robot itu hingga robot itu kembali nonaktif.
" Huh hahh hah eh! Hei?" Oby kembali mendekati robot itu dan memyentuh robot itu dengan ujung telunjuk tangan kirinya. Namaun robot itu masih tidak bergerak sedikit pun dengan mata tertutup.
" Hei, robot. Anu..siapa tadi namamu ya? Hahhh untung kau mati, selamatlah gw, masa iya gw ngesex Ama lu? Belok donk gw?" Ucap Oby sambil.
Masih berdiri didepan robot itu, mengamati lagi sosok robot itu, namun acara selidiknya tergangganggu akan suara pintu yg diketuk. Beranjak lah ia kepintu.
" Ya siapa?" Tanya Oby saat ia membuka pintu dan terkejut melihat siapa tamu yg dihadapinya. Tukang koran itu datang lagi. Bahkan sekarang tatapan mata tukang koran itu bertambah cabul padanya dengan sedikit seriangaian tukang koran itu mendekat ke Oby, memaksakan diri masuk kedalam rumah Oby.
" OH HEI, SIAPA YG MENYURUHMU MASUK?!" geram Oby krn situkang koran itu mendekatinya masih dengan tatapan cabul.
" Alah gak usah jual mahal lah neng, Abang tau Eneng lagi pengen, lagi sange, lagi horny kan?" Jwb situkang koran kurang ajar itu.
" Apa!?" Tanya Oby belum paham.
" Tu tangan Eneng megang penis mainan, mending megang punya Abang, nyata dan nikmat." Ucap tidak senonoh situkang koran itu dan menarik pergelangan tangan kiri Oby dan memaksa mencium Oby. Oby yg diperlakukan dengan tidak sopan menjadi marah dan tersulut, ia mencoba memberontak sebagai bentuk perlawanannya tapi sayangnya, meski ia bisa bela diri namun perbandingan postur badan mengalahkannya.
" Apa yg kau lakukan bangsat!!" Ucap Oby dibawah kungkungan tukang koran itu.
" Gk usah melawan gak usah teriak, Abang akan bikin kamu nikmat." Ucap tukang koran itu santai sambil membuka tiap kancing baju Oby.
" Sial, gw harus cari cara buat kabur." Ucap Oby dlam hati.
Saat baju nya terbuka sempurna Oby hanya diam dan terlihat pasrah, melihat itu situkang koran tersenyum mesum dan berdiri diantara tubuh Oby untuk melepas pakaiannya. Tapi saat melihat peluang itu ada segera Oby bergerak lari menuju robot itu, tapi sayang, saat berlari kakinya kembali terantuk karpet, posisinya pas berhadapan dengan selangkangan robot itu.
" Tadi lu idup Krn pake penis, sekarng gw coba semoga lu idup dan bisa nolong gw." Panjatnya dalam hati, dan tanpa berpikir panjang Oby kembali menancapkan penis itu ke selangkangan robot itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot SEX " End "
FantasyOby yg seorang jomblo tiba-tiba hari-harinya menjadi berwarna. cinta pertamanya ialah seorang robot yg sangat mirip dengan manusia. namun dibalik pembuatan robot ini tersimpan rahasia mengapa diciptakannya robot tersebut. penasaran kah? kuy lah baca...