part 60

4.8K 144 5
                                    

3 bulan kemudian setelah kejadian itu kak zayn benar-benar membatasi kebebasan gue yang biasanya gue bisa jalan² have fun bersama para sahabat gue ini malah berdiam diri di rumah dan bila di kampus kak zayn juga melakukannya gue hanya bisa makan di ruangan nya saja bersama dirinya dan apabila dirinya tidak d kampus gue harus makan di kantin di temani para dosen lain yang merangkap sebagai sahabat dirinya, siapa lagi klo bukan pak Anwar dan pak Ridwan walaupun mereka mengawasi gue dari jauh tetap aja risih. Dan kak zayn tidak sepenuhnya percaya sama sahabat gue karena katanya mereka itu belum bisa jaga diri sendiri apalagi jaga orang lain itu katanya. Untungnya Adrian, Bima, Brian, dan juga Salma dan Wina bisa mengerti keadaan dan mereka santai² aja.
Dan mengenai keluarga ayah, gue sudah tidak ambil pusing karena apapun yang terjadi pasti itu semua demi kebaikan. Hanya saja gue tidak mudah untuk sekedar mengobrol dengan Tante dan juga nenek karena gue bukan tipe orang yang mudah berbaur begitu cepat, tpi lambat laun gue juga mulai menerima mereka apalagi mendengar kalau mbak Nissa sekarang sudah hamil dan janin nya baru berusia 4 Minggu. Nenek begitu antusias karena akan mendapatkan cicit dari cucu cucu nya.

" Nah Vira eskrim yang loe mau. Rasa strawberry dengan taburan choco chips rasa coklat. "Ucap Salma sambil menyodorkan semangkuk eskrim

" Makasih Salma " ucap gue yang langsung dibalas acungan jempol oleh Salma.

" Vira, gue mau kasih saran lebih baik loe cuti dulu dehk kuliah... Gue bener2 gx tega lihat loe jalan kaki dari parkiran ke kampus dalam keadaan hamil gede gini. " Ucap Wina tiba²

" Iyah nanti gue cuti kok, lagipula gue lahiran kan 2 bulan lagi. " ucap gue sambil tetap memakan eskrim.

" Hai guys... Yang lain belum datang? " Tanya Adrian yang baru datang

" Bentar lagi kayaknya " ucap gue

" Wih Vira jari loe jempol semua, pipi loe juga makin tembem aja " ucap Adrian entah itu sekedar Ucapan atau ledekan

" Loe ngeledek gue? " Tanya gue sambil menatap tajam ke arah Adrian

" Mana berani gue ngeledek istrinya pak Zayn bisa² nilai gue jadi C " ucap adrian

" Terserah loe dehk " ucap gue

" Tpi Vira gue khawatir sama loe apalagi lihat kaki loe yang udah bengkak gitu.   " Ucap Salma

" Loe semua jangan khawatir gue baik² aja kok, lagipula kalo udah lahiran pasti gx bakal bengkak lagi " ucap gue sambil menaruh mangkok kosong

" Hai buled" sapa Bima ke gue yang langsung gue lempar dengan sendok eskrim.

Hap

Bima berhasil menangkapnya sebelum sendok itu mengenai kepalanya.

" Alhamdulillah masih ke tangkap juga " ucap Bima

" Loe beruntung sendok itu bisa loe tangkep, klo gx? Benjol tuh jidat " ucap Wina.

" Tpi Bener apa yang dikatakan bima,  Sekarang loe buled amat bukan lagi Vira Yang langsing. Bahkan tangan loe jarinya jempol semua, wahk hebat " ucap Salma sambil bertepuk tangan ria sedangkan gue hanya bisa mendengus kesal

" Coba lihat tangan loe " ucap Wina sambil menarik tangan gue dan memperlihatkan jari gue

" Iya bener loe, ya ampun jempol semua ini mah " ucap wina yang membuat semuanya tertawa. puas amat hina gue

Drrrrrt
Drrrrrt
Drrrrrt

Hp gue bergetar, tertera nama pak suami berati kak zayn yang telfon. Sebenarnya kak zayn yang menamai dirinya sendiri di hp gue.

Gue meminta semuanya diam karena dari tadi mereka semua ngebully badan gue yang gemuk

" Hallo Assalamualaikum kak"

Only You My Teacher In My Life 2 ( kelanjutannya )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang