Part 67

4.6K 150 8
                                    

Apa benar ini anak yang gue tunggu selama 9 bulan? Gue masih tak percaya kalo gue sudah melahirkan nya. Gue merasa bahagia sangat. Bayi ini begitu mungil kulitnya begitu merah.

" Asssshh " gue meringis ngilu ketika bayi gue mulai menyedot asi.

" Kenapa? Ngilu? " Tanya dokter Kavita

" Iya dok agak perih juga ngilu " ucap gue sambil mengelus kepala bayi gue.

" Sepertinya dia sudah kenyang, kemarikan aku akan membawanya ke tempat bayi " ucap dokter Kavita

" Yah padahal aku belum puas melihatnya " protes gue

" Iya. besok kmu bisa puas puasin mandangnya " ucap dokter Kavita

" Baiklah. " Dengan perasaan tidak rela gue memberikannya ke dokter Kavita
Tak lama kak zayn datang bersama ayah ibu, bang adam mbak Nissa.

" Kalian telat, bayinya tdi di bawa dokter Kavita" ucap gue

" Tdi dia disini sayang? " Tanya kak zayn sambil mencium kening gue.

" Iya" jawab gue

" Bagaimana perasaan kmu sayang? " Tanya ibu

" Luar biasa Bu, bahkan sampai sekarang rasanya sakit nya masih terasa Bu. Maafin Vira ya Bu, klo Vira selalu nyusahin ibu. " Ucap gue sambil memeluk ibu

" Iya sayang, sekarang anak ibu udah jdi seorang ibu. Masa masih manja sih " ucap ibu sambil mengelus kepala gue

" Selamat ya bro udah jadi ayah " ucap selamat bang Adam ke kak zayn sambil menepuk pundak zayn

" Thanks bro " ucap kak zayn

" Oh ya zayn, kmu udah siapin namanya belum? " Tanya mbak Nissa

" Udah Nissa " ucap kak zayn

" Siapa namanya? " Tanya gue, mbak Nissa ibu dan ayah kompak

" Arsyad SyahReza Collin " ucap kak zayn jelas

" Bagaimana sayang kmu suka? " Tanya kak zayn

" Nama yang indah kak, aku menyukainya" ucap gue sambil tersenyum

" Makasih sayang "

...
Akhirnya gue sudah bisa pulang dan membawa Arsyad pulang.

" Arsyad kmu itu wajahnya mirip banget sama papa kmu. Cuman mata sama bibir kmu doang yang mirip sama mama " ucap gue sambil mengelus kepala nya. Arsyad terlihat sangat anteung Ketika minum asi. Ada rasa tak percaya kini status gue sudah menjadi seorang ibu.

Cklek
Terdengar kenop pintu kamar terbuka. Gue tidak menyadari ada orang masuk. Karena gue sedang fokus menyusui Arsyad

" Beruntungnya Arsyad bisa di tatap terus menerus sama kmu yang " ucap kak zayn yang tiba-tiba duduk disebelah gue

" Kak " pekik gue yang dengan segera membetulkan kancing bagian atas baju gue karena gue masih belum terbiasa menyusui Arsyad di depan laki² termasuk kak zayn. Dan karena hal itu Arsyad menangis namun sebelum itu kak zayn menahan tangan gue yang ingin melepaskan mulut Arsyad dari bagian atas gue .

" Kmu malu sayang, Kasihan Arsyad dia belum kenyang kmu lanjutin aja. lagipula aku sudah pernah melihatnya malah lebih dari itu." ucap kak zayn santai

" Kakak " protes gue karena ucapannya lalu membiarkan Arsyad tetap meminum asi.

" Lgi pula aku sudah menanti hari dimana aku menemanimu menyusui bayi kita " ucap kak zayn sambil mencium kening gue

" Matanya mirip dengan mu sayang juga bibirnya" ucap kak zayn

" Padahal aku yang mengandung nya " ucap gue lesu

Only You My Teacher In My Life 2 ( kelanjutannya )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang