Anak laki-laki itu terus tertawa melihat pria dewasa di sebrang sana menunjukkan ekspresi lucu, membuat Suzy juga ikut tertawa mendengar tawa Hoon.
"Hoon-ah, besok appa dan harabeoji akan menemui Hoon dan eomma. Hoon senang?" Hoon menoleh ke arah Suzy dengan wajah polosnya seolah meminta penjelasan, membuat Suzy gemas dan mencium pipi anaknya.
"besok Hoon bisa bermain bersama appa dan juga harabeoji," anak itu terlihat senang. Ia berteriah heboh sesekali bertepuk tangan dan tertawa "appa pulang? Hoon ingin appa. Harabeoji juga" Hoon berucap khas anak berumur kurang dari dua tahun. Membuat pria di sebrang sana sedikit bingung dengan ucapannya.
"apa katanya Zy?" Suzy hanya tertawa kecil melihat raut bingung pria di sebrang sana, Ia membenarkan letak ponselnya yang merosot di atas bantal. Mereka sedang bervideo call.
"cepatlah kemari, aku sangat merindukan oppa dan appa." giliran pria di sebrang sana yang tertawa kecil.
"baik sweety, Hoon-ah appa tutup dulu ya. Appa mau menjemput harabeoji. Saranghae Hoon-ah." Hoon berdiri lalu berlari ke arah Suzy memeluk wanita itu, Ia senang mendengar ayahnya mengatakan hal itu.
"nado saranghae appa.." ucap Suzy dan Hoon berbarengan membuat tawa anak itu kembali terdengar, lalu Ia berloncat-loncat kecil di kasur milik Ibunya. Terdengar kekehan kecil dari ponselnya sebelum Suzy menyudahi panggilan antar negara itu.
"Hoon senang?" Hoon tersenyum memperlihatkan beberapa gigi yang baru tumbuh. Suzy ikut berbaring dan memeluk Hoon, harta paling berharga yang wanita itu miliki saat ini.
.
.
.
Bae Yong Joon menatap rekannya yang sudah berbaring hampir tiga bulan di ranjang pesakitan, beberapa alat medis terpasang di tubuhnya. Matanya tertutup rapat, seolah enggan untuk membuka mata kembali."Dong Seok-ah bagaimana kabarmu? Maaf baru mengunjungimu lagi sekarang. Jeon Jungkook, anakmu begitu hebat kau tidak salah mendidiknya. Banyak investor luar yang tertarik padanya begitu juga para petinggi di perusahaanmu, mereka puas dengan kerjanya. Tapi sayanynya dia belum sehebat diriku." ada kekehan kecil di akhir kalimatnya, seolah ingin mengajak lelaki di depannya tertawa dengan lelucon miliknya.
"aku akan mengunjungi putriku besok, kehidupannya tidak begitu baik. Dia sudah memiliki seorang anak, cucuku. Sangat tampan dan pintar. Kau benar kenapa kita tidak menjodohkan Jungkook dan Suzy sejak dulu? Mungkinkah kita akan memiliki cucu yang sama?." Bae Yong Joon terkekeh lagi, namun tangannya terulur mengusap matanya yang tiba-tiba berair. Jika mengingat putri satu-satunya lelaki itu selalu merasa sedih.
"huh kenapa aku menjadi sedih seperti ini, cepatlah bangun Jeon Dong Seok. Soal Jungkook jangan khawatir aku akan terus mengajarinya, meski pun aku yakin dia akan membenciku." tawa Yong Joon terdengar, obrolan satu arah itu terus berlanjut sampai seseorang masuk ke ruangan itu.
Kim Seok Jin disana, Ia terdiam melihat Bae Yong Joon. Seok Jin tersenyuk kecil untuk menghilangkan rasa canggungnya dan masuk menyimpan makanan yang Ia bawa untuk makan siangnya.
"Anyeohhaseo.. Tn. Bae.." Bae Yong Joon berdehem kecil, tanpa berucap Ia langsung pergi keluar.
"Taehyung-ah, bisa kau menjemputku?"
"..."
"baiklah, hati-hati." Bae Yong Joon menyimpan kembali ponselnya setelah meminta Taehyung menjemputnya di rumah sakit.
.
.
.
Sudah satu minggu Jungkook pulang dari liburannya, namun wajah Suzy masih belum bisa hilang dari pikirannya. Jungkook memukul kepalanya dan meringis kecil. "aku bisa gila! Bagaimana bisa aku menyukai istri orang lain?!"Jungkook bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati jendela, melihat kota Seoul di sore hari berharap bisa mengalihkan pikirannya dari Bae Suzy. Lelaki itu mengambil ponselnya dan membuka kontak Bae Suzy, terdapat gambar wanita itu dengan Hoon yang sebelumnya gambar kucing terbalik. Ia tersenyum kecil, bagaimana bisa Ia menyukai wanita bersuami? Dan sialnya Ia adalah istri dari kakak tingkatnya semasa kuliah. Jungkook mengenal Hoseok saat kuliah magister di Amerika dulu, meskipun tidak dekat tapi Jungkook tau lelaki itu mahasiswa dari korea yang bernama Hoseok. Hanya sebatas itu saja.
Ponsel milik Jungkook berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Park Jimin, tertulis disana.
"besok siang Bae Yong Joon berangkat ke Australia bersama Kim Taehyung, perlu aku mengikutinya?" Jungkook terdiam mendengar ucapan Jimin.
"Kim Taehyung?"
"ya, kurasa dia menantu Tn. Bae." Jungkook hanya berdehem kecil.
"ada apa?"
"kurasa dia ingin mengunjungi saudaranya."
"tidak perlu, kabari saja kalau sudah kemba.."
"ow sepertinya ada masalah dengan mobil yang ditumpangi lelaki itu?" Jimin memotong ucapan Jungkook.
"kau dimana?"
"di jalan yang cukup sepi, menuju kediamannya."
"turunlah.."
.
.
.
Cuaca saat ini mendung, namun tidak turun hujan. Sesekali Taehyung melirik ke samping kemudi, melihat Tn. Bae yang sejak tadi diam."sesuatu mengganggu Abeoji?" lelaki paruh baya itu mengalihkan pandangannya dari jendela, lalu tersenyum kecil.
"aku hanya ingin cepat-cepat bertemu Jae Hoon." Taehyung tersenyum kecil dan mengatakan hal yang sama. Obrolan keduanya mulai dipenuhi oleh Kim Jae Hoon, sesekali keduanya tertawa mengingat hal lucu tentang anak itu.
"Taehyung-ah.." Bae Yong Joon memanggil Taehyung, ada nada serius disana.
"umurku semakin tua, aku ingin menikmati masa tua ku dengan tenang. Aku ingin mempercepat peresmianmu menjadi penanggung jawab di perusahaan." Taehyuung menatap Tn. Bae tidak percaya, Ia tahu cepat atau lambat Tn. Bae akan mengatakannya tapi tidak secepat ini.
"Abeoji.."
"kenapa tidak mau?" Taehyung mengatupkan bibirnya, dan fokus menatap jalan. Bukan seperti itu tapi..
"akan aku coba," kelegaan terlihat di kedua mata lelaki paru baya itu, membuat Taehyung tersenyum kecil melihatnya.
"bulan depan kau yang memimpin rapatnya. Satu lagi cobalah bujuk Suzy untuk tinggal kembali di Korea."
"siap, Abeoji." Tn. Bae tersenyum bahagia, Ia tahu Taehyung memang selalu bisa di andalkan. Ia bisa bernafas lega sekarang, hal yang dipikirkannya sejak tadi sudah ada terselesaikan.
"ada apa?!" Tn. Bae sedikit berteriak ketika merasakan mobilnya sedikit oleng. Taehyung segera menepikan mobilnya ke pinggir dan turun untuk melihatnya. Ban mobilnya bocor.
"tadi tidak apa-apa kenapa sekarang bocor?" Taehyung bergumam lalu mendesis kecil ketika melihat paku menancap di ban belakangnya. Taehyung melirik sekitarnya, jalanan sepi dan diperkirakan akan turun hujan sebentar lagi.
Seseorang menepikan mobilnya di belakang mobil Taehyung, Ia turun diikuti kedua temannya.
"ada masalah?" Taehyung tidak menjawab, Ia bersikap waspada. Bagaimana pun disini sepi tidak menutup kemungkinan bahwa mereka orang jahat.
Lelaki itu tersenyum kecil, "perkenalkan aku Park Jimin, sepertinya Anda perlu bantuan. Ada yang bisa kami bantu?"
.
.
.
Tbc..Jangan bosan krn aku up mulu ya 😅
Karna ini udah ada beberapa chapter kedepan dan kemungkinan aku lama untuk up lagi jadi double up skrang 😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Cryptic
Fanfiction"Kim Jae Hoon, dia baru berumur satu tahun delapan bulan. Maaf dia sedikit rewel sekarang." Suzy