e

1.2K 168 23
                                    

Mood Jungkook hari ini sangat baik, setelah pertemuannya dengan Hoseok tadi siang senyum lelaki itu tidak pernah hilang. Jungkook merasa hari ini adalah hari terbaik dirinya, beban yang dipikirkannya beberapa hari ini hilang begitu saja setelah mendengar penjelasan dari Hoseok. Jungkook melihat beberapa tumpukan dokumen di depannya, dengan semangat Ia mengambilnya dan melihat satu persatu.

Fokusnya terbagi ketika ponselnya menyala, menandakan ada pesan. Bae Suzy, segera Ia membukanya dan dengan cepat membalas pesannya. Lagi-lagi Jungkook tersenyum di barengi dengan semburat merah dipipinya. Jungkook menghela nafas, "secepat ini kah aku menyukainya?" gumamnya pelan.

Jungkook mencari kontak Park Jimin, lalu memanggilnya.

"bisa kau carikannaku apartemen di Melbourne?"

"..."

"hanya carikan saja, nanti kukirim uangnya."

Seok Jin masuk ketika Jungkook mengakhiri panggilannya dengan Jimin. Seok Jin mengerutkan keningnya ketika melihat Jungkook yang tidak seperti biasanya.

"apa ada kabar baik yang belum aku dengar?" Jungkook terkekeh kecil mendengarnya, lalu Ia menggeleng kecil.

"aku ingin mengunjungi Abeoji sore nanti, Hyung mau ikut?" Seok Jin menggeleng kecil, jika Ia tidak ingat harus pergi ke kantor cabang maka Ia akan mengiyakan ajakan Jungkook. Tapi Ia ingat harus mengurus kantor cabang yang dipercayakan kepadanya oleh Tn. Jeon.

"tidak, ada sesuatu yang harus aku urus. Kau terlihat aneh hari ini."
.
.
.
Sudah satu minggu Taehyung dan Tn. Bae di Melbourne, keduanya memang berencana menghabiskan waktu selama sepuluh hari disini. Hari ini Taehyung mengajak Hoon ke salah satu tempat wisata di Melbourne, Melbourne Aquarium. Hoon terlihat sangat antusias ketika melihat ikan dan mahluk laut lainnya.

"nemo?" Hoon yang berada dalam pangkuan Taehyung bertanya yang di angguki oleh Taehyung. Mata Hoon membulat ketika melihat ikan besar di atas kepalanya, lalu anak itu segera memeluk leher Ayahnya. Namun Ia tertawa, membuat Taehyung ikut tertawa juga.

"it's shark, that so big right?" Hoon mengangguk, lalu Ia meminta turun dari Taehyung. Anak itu ingin berjalan sendiri.

"so big!" Hoon berseru sambil meloncat-loncat kecil, membuat Taehyung menggeleng kecil.

"don't jump like that Hoon-ah."

Suzy yang sejak tadi berjalan mengikuti mereka tersenyum kecil melihat keduanya, Suzy bersyukur memiliki kakak seperti Taehyung. Ia selalu ada untuk Hoon, karena Taehyung Hoon tidak pernah kehilangan kasih sayang seorang Ayah.

"eomma.." Hoon memanggil Ibunya, Suzy mendekati Hoon dengan membawa botol minum anaknya. Ia tahu Hoon pasti kehausan.

"sebelum pulang, kita makan dulu di luar ya? Kita belikan Abeoji cemilan juga." Suzy mengangguk menyetujui ucapan Taehyung, Ia berjalan di samping Taehyung dengan Hoon di pangkuan lelaki itu. Siapa pun yang melihatnya tidak akan percaya bahwa mereka hanyalah Kakak-Adik bukan sepasang suami-istri.
.
.
.
Setelah makan siang dan membelikan beberapa makanan untuk Bae Yong Joon, Suzy dan Taehyung memutuskan untuk pulang. Taehyung menyetir dan Suzy disampingnya berasama Hoon yang sudah tidur di pangkuan Ibunya.

"Zy.." Suzy menatap Taehyung kala lelaki itu memanggil namanya.

"Abeoji menginginkan mempercepat memberiku kedudukan di perusahaan." wanita itu mengangguk kecil, Ia paham Ayahnya pasti ingin segera istirahat dari masalah pekerjaan.

"itu bagus oppa, kesehatan appa juga semakin menurun. Akan lebih baik jika oppa yang mengurus perusahaannya." lelaki itu diam memainkan jarinya pada setir mobil.

"maka dari itu ayo pulang dan bantu oppa hmm?" Taehyung menatap harap pada adiknya. Meski pun ini akan sulit, tapi Taehyung ingin mencobanya.

Suzy mengalihkan pandangannya keluar jendela, Ia tersenyum kecil. Jadi ini tujuan kakaknya, hanya ingin mengajaknya pulang kembali. "meskipun aku pulang, aku tidak akan membantu banyak oppa. Jadi biarkan saja aku disini."

Taehyung menghela nafas kecil, "mau sampai kapan menutup diri dari kenyataan? Kau sudah menjadi Ibu sekarang, Hoon perlu mengetahui siapa Ayah kandungnya Zy."

Wanita itu menggigit bawah bibirnya, Ia mengeratkan pelukannya pada Hoon dan air matanya lolos begitu saja. Ia menggeleng kecil menatap keluar, Suzy takut. Ia takut kehilangan Hoon, Ia tidak akan pernah mau mempertemukan Hoon dengan mantan suaminya. Hidup berdua bersama Hoon lebih baik, karena dengan begitu Ia merasa aman. Ia sanggup membiayai Hoon seorang diri, Ia sanggup.

Taehyung yang melihat Suzy menangis, menepikan mobilnya. Tahyung memegang pundak adiknya, "semuanya akan baik-baik saja Zy,oppa akan melindungimu dan juga Hoon. Kau percaya oppa kan?" Suzy menunduk mencoba menyembunyikan tangisannya.

Taehyung memegang kedua tangan Suzy, mencoba menguatkan wanita itu. "oppa bukan tidak menyayangi Hoon, oppa sangat menyayanginya. Tapi Seok Jin harus tahu bahwa bayi yang kau kandung tumbuh dengan sehat dan menjadi anak yang pintar dan juga tampan." tangisan Suzy pecah mendengar ucapan Taehyung.

Perlahan Taehyung memeluk Adiknya, mencoba menenangkan wanita itu. Sesekali Ia mencium kening Suzy dan mengatakan kata-kata penenang untuk wanita itu dan diusapnya kepala Hoon yang tertidur dengan tenang.

~~~

Jungkook sedang mengelap tubuh Dong Seok, dengan hati-hati Jungkook mengelap bagian kaki Ayahnya.  Ia tersenyum kecil dan menyimpan baskom kecil berisi air hangat yang telah di pakainya. Jungkook membenarkan kembali lengan bajunya yang tadi sempat Ia gulung setelah mencuci tangan. Jungkook duduk di samping Tn. Jeon, meraih lengan bebas infus lelaki itu.

Dilihatnya kuku-kuku Tn. Jeon yang mulai memanjang dan beralih menatap wajah Ayahnya yang masih enggan membuka mata. "Abeoji.. Cepatlah bangun." suara Jungkook sedikit bergetar, Ia mencoba tersenyum menahan air matanya keluar.

Lelaki itu terkekeh kecil kala air matanya turun membasahi pipinya, "Abeoji tahu? Aku sedang menyukai seorang gadis. Ah bukan, maksudku aku menyukai seorang wanita yang sudah mempunyai seorang anak. Ia singgle parent. Cantik, pintar dan keibuan. Aku selalu teringat mendiang eomma jika melihatnya, aku menyukainya saat pertama kali melihatnya. Ku pikir dia seorang gadis ternyata bukan. Setelahnya aku berpikir bahwa Ia adalah istri dari Hoseok ternyata bukan juga." Jungkook tertawa kecil, menertawakan pemikirannya selama ini.

"Abeoji pasti menyukainya, dia Bae Suzy. Perempuan Korea yang tinggal di Melbourne, kita bertemu disana.." ucapan Jungkook terhenti kala pintu kamar terbuka, disana perempuan cantik dengan beberapa makiannya yang Jungkook tidak tahu untuk siapa.

Perempuan itu berkacak pinggang ketika melihat Jungkook, "kenapa ponselmu tidak aktif?!" Jungkook terdiam dan baru tersadar ketika perempuan itu berada di depannya.

Jungkook meraba kantong celananya, dan mengambil ponsel miliknya. Pantas ponselnya mati, dengusan kecil terdengar dari perempuan itu.

"sudah kubilanh kau itu susah dihubungi jadi.."

"kenapa kau ada disini Somi?" Jungkook memotong ucapan perempuan itu. Membuat Somi memukul kepala lelaki itu.
.
.
.
Tbc..

Aku usahain minggu ini tamat

CrypticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang