f

1.1K 163 18
                                    


Jeon Somi, gadis cantik yang selalu menemani Jungkook sejak kecil. Gadis yang selalu menjadi prioritas utama bagi Jungkook. Status keduanya hanya teman dekat, namun semua orang tahu Jungkook sangat menyayangi gadis itu bahkan lebih.

Jungkook akui bahwa dirinya mencintai Jeon Somi, putri dari teman ibunya. Begitu pun dengan Somi, namun gadis itu lebih memilih menyembunyikan perasaannya. Tidak seperti Jungkook, lelaki itu lebih sering mengungkapkan perasaannya pada Somi, namun gadis itu selalu menanggapinya dengan dengan senyuman kecil.

Somi tidak mementingkan status keduanya, jika terbukti mereka saling mencintai untuk apa status itu? Jungkook pernah berjanji akan menikahinya dan Somi percaya itu. Meskipun Jungkook mengatakannya saat mereka masih kanak-kanak.

Jungkook hanya diam milihat gadis didepannya yang sedang memakan makanan kesukaanya, Japchae. Sesekali Ia mengelap sisa makanan yang terdapat di bibir gadis itu. Jungkook tersenyum kecil, bagaimana bisa Ia melupakan Somi? Dan dengan cepat menyukai wanita lain?

"kau tidak menghubungiku selama aku liburan." gadis itu merajuk, membuat Jungkook gemas akan itu.

"kau yang memintaku untuk tidak menghubungimu satu bulan ini, kau harus ingat itu." gadis itu mendengus kecil mendengar balasan Jungkook.

Alasan Somi meminta tidak menghubunginya Ia ingin melihat keseriusan Jungkook, Somi yakin Jungkook tidak akan bisa sehari saja hidup tanpanya. Gadis itu berharap setelah kepulangannya, Jungkook memintanya lebih dari seorang kekasih. Katakan saja Somi egois sekarang, Ia ingin Jungkook mengikatnya dalam status yang jelas. Pernikahan.

Namun Somi harus menelan kekecewaan, satu minggu setelah kepulangannya Jungkook belum mengabarinya padahal lelaki itu tahu bahwa Ia sudah kembali ke Korea.

"kau tidak merindukanku?" Jungkook mengunyah makanannya lebih lama.

"aku merindukanmu, tapi kau yang memintaku tidak menghubungimu kan?" Somi tersenyum sangat tipis, menganggukan kepalanya kecil. Jungkook tampak berbeda sekarang, Somi bisa merasakannya. Ia bisa melihat tatapan Jungkook tidak seperti sebelumnya, tidak ada tatapan hangat yang selalu lelaki itu berikan dan Jungkook lebih banyak menghindari tatapan mata dengannya. Apakah Ia sudah keterlaluan dan membuat Jungkook menyerah?
.
.
.

Suzy sedang membuat beberapa kue kering, Hoon juga ikut membantu. Anak itu sibuk dengan adonan kue di tangannya. Tn. Bae dan Taehyung sudah kembali ke Korea satu minggu yang lalu, mengenai ajakan Taehyung untuk kembali ke Korea Suzy meminta waktu untuk memikirkannya. Meski pun di usahakan untuk kembali pulang, namun Ia menunggu alasan yang tepat selain untuk berkumpul dengan kedua orang terkasihnya.

"kenapa tidak membuatnya di rumah saja sih?" Suzy hanya tersenyum kecil mendengar omelan pria pucat disampingnya.

"karena ini toko kue dan oppa bisa membuat kue, jadi aku membuatnya disini." Yongi mendengus kecil, lalu Ia beralih menatap Hoon yang sedang sibuk sendiri di kursinya.

"Hoon-ah, come to papa.."

"jangan berkata seperti itu oppa, Hoon hanya anak Taehyung oppa." Suzy langsung mengatupkan kedua bibirnya ketika sadar apa yang baru Ia ucapkan.

Yoongi mengabaikan ucapan Suzy Ia lebih memilih mendekati Hoon dan memangkunya, tanpa takut adonan kue yang dimainkan Hoon akan mengotori bajunya.

"ada apa kau tiba-tiba ingin membuat kue?"

"eoh, temanku dari Korea akan kesini." Jungkook mengirimnya pesan, lelaki itu akan kembali lagi ke negri kangguru ini dan akan menyempatkan berkunjung ke rumah Suzy. Dua minggu terakhir ini mereka sering berkirim pesan hanya untuk bertanya keadaan masing-masing dan hal lainnya. Suzy senang mengetahui Jungkook akan berkunjung kerumahnya, Jungkook lelaki yang baik dan menyenangkan.

"stok kue di toko ku masih banyak, kenapa repot membuatnya."

~~~

Seok Jin mengenal Suzy saat di bangku kuliah, Suzy tiga tahun di bawah Seok Jin. Kedunaya menjalin hubungan selama empat tahun, satu tahun seteleh Suzy lulus, Seok Jin memutuskan untuk menikahi kekasihnya.

Pernikahan yang sempat ditentang oleh Tn. Bae hanya bertahan dua tahun, Ia bukan tidak percaya pada Seok Jin saat itu. Ia tidak ingin kehilangan putrinya, sejak lulus kuliah Seok Jin langsung di terima di salahsatu perusahaan asing dimana pendapatannya lebih dari cukup. Membuat laki-laki itu yakin bisa membiayai kebutuhan keluarga kecilnya nanti.

Tahun pertama pernikahanya berjalan lancar, keduanya hidup bahagia di rumah yang dibeli Seok Jin dengan uangnya sendiri. Nuansa pengantin baru masih menyelimuti rumah itu, hingga tahun kedua perselisihan dikeduanya sering terjadi namun masih bisa mereka perbaiki. Sampai terjadi pada malam yang tidak akan pernah Seok Jin lupakan, malam dimana terakhir Ia melihat wajah istrinya.

Berbicara tentang anak, tentu saja Seok Jin menginginkan anak dari Suzy. Namun keadaan saat itu tidak begitu baik, permasalahannya di kantor sangat pelik. Dimana Ia disalahkan oleh semua divisi karena permasalahan yang anak buahnya lakukan. Hingga terucap kata yang sumpah mati Seok Jin sesali sampai sekarang, bahkan hatinya akan sakit bila mengingatnya lagi.

Pagi setelah malam itu, Seok Jin tidak menemukan istrinya di rumah mereka. Hingga malamnya Ia mendapati selembar surat perceraian yang telah di tanda tangani wanita itu, tentu saja Ia tidak terima akan itu. Ia mendatangi rumah mertuanya berharap bisa bertemu dengan Suzy dan menjelaskan semuanya. Ia tidak menemukan istrinya disana yang Ia dapat pukulan keras dari Kim Taehyung dan tatapan marah dari Tn. Bae. Bae Yong Joon tidak ingin mendengarkan penjelasan Seok Jin, begitu pun dengan Taehyung dan lelaki itu meminta Seok Jin menandatangani surat perceraiannya dengan paksa dan mengancam dirinya. Satu minggu setelah resmi bercerai Seok Jin mengundurkan diri dari perusahaannya tempat bekerja dan memilih bekerja bersama Tn. Jeon.

Seok Jin kembali menitikan air matanya dan menahan sesak didadanya ketika mengingat kembali kejadian itu. Hampir dua tahun berlalu Seok Jin mencari Suzy, namun wanita itu seolah di telan bumi. Begitu pun Bae Yong Joon dan Taehyung yang selalu bersikap seolah tidak mengenalnya setelah kejadian itu. Tidak ada seorang pun yang memberitahu Seok Jin mengenai Suzy dan anaknya.

Seok Jin yakin anaknya telah tumbuh dengan baik, Ia tidak salah mendengar ucapan Bae Yong Joon dan Taehyung. Ia sangat yakin anak kecil yang mereka bicarakan adalah anaknya dengan Suzy. Ia merasa sangat buruk saat ini, sebagai seorang suami dan seorang ayah.

"Hoon? Kim Hoon? Ayah merindukanmu." Seok Jin kembali menangis, kesadarannya mulai hilang setelah meminum beberapa wine yang Ia bawa ke rumah tempat Ia dan Suzy tinggal dulu.

~~~

Bae Yong Joon melangkahkan kakinya di perusahaan Jungkook, lelaki tua itu ingin menemui Jungkook untuk meminta persetujuan mengenai pekerjaan yang perusahaanya ajukan. Ia sedang menunggu pintu lift terbuka untuk membawanya keruangan Jungkook.

"Park Jimin-ssi?" Jimin yang baru saja keluar dari lift terkejut melihat Bae Yong Joon di depannya. Lelaki itu menggaruk pelan rambut kepalanya dan tersenyum kecil.

"ah ternyata aku benar, kau yang membantku dan Taehyung saat ban mobil yang kami tumpangi bocor kan?"

"kau bekerja disini?" lanjutnya. Jimin terlihat bingung ingin menjawab apa, kenapa Jungkook tidak memberitahunya Bae Yong Joon akan kemari?

"aku hanya kebetulan kemari paman." Yong Joon mengangguk paham.

"aku belum sempat berterimakasih kepadamu dan teman-temanmu. Bagaimana kalau nanti siang kita makan bersama? Akan aku ajak Taehyung juga. Dan kau ajak teman-temanmu."
.
.
.
Tbc..

CrypticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang