"ini sudah memasuki bulan ke empat, namun kondisi Tn. Jeon tidak ada perubahan, bahkan semakin nenurun. Aku rasa lebih baik di rawat di rumah saja. Nanti aku akan tetap pantau perkembangannya"
Jungkook masih ingat perkataan dr. Kim dua hari yang lalu, Ia menatap sendu Ayahnya. Tn. Jeon berbaring di kasur miliknya dengan selang infus yang masih terpasang. Matanya masih setia terpejam, tidak berniat melihat keadaan dunia sekarang.
"kapan Abeoji akan bangun dan melihatku yang sekarang?" Jungkook bergumam lirih yang masih bisa didengar oleh Seok Jin. Sudah dua hari Ia meninggalkan pekerjaannya dan memilih menemani Ayahnya.
Seok Jin duduk di samping Jungkook, menepuk bahu lelaki itu pelan. "aku yakin, Ia akan bangga melihatmu yang sekarang." Jungkook tersenyum tipis.
"hyung.. Terimakasih. Kau salalu ada untuk Abeoji." Seok Jin hanya tersenyum kecil menanggapi Jungkook. "Ia sudah ku anggap seperti Ayahku sendiri Jungkook."
"ah iya, kudengar kau sudah menikah? Abeoji menceritakannya saat terakhir Ia mengunjungiku di Oxford."
Seok Jin tersenyum kecil, "tidak hanya itu, aku sudah menjadi Ayah." Jungkook menatap Seok Jin tak percaya.
"benarkah? Pasti sangat menyenangkan. Berapa tahun anakmu hyung? Laki-laki atau perempuan? Lain kali aku akan mengunjungi rumahmu." Seok Jin hanya tersenyum menanggapi, tidak berniat menjawab karena Ia tidak bisa menjawabnya.
Jungkook maraih tangan Ayahnya, empat bulan yang lalu Jungkook terpaksa pulang dan menggantikan posisi Ayahnya di perusahaan. Ia tidak tahu kondisi Ayahnya seperti ini, sekretaris Ayahnya hanya mengatakan Ayahnya meminta Ia pulang ke Korea dan menyuruhnya untuk memulai memegang kendali perusahaan. Jungkook sempat menolak, bagaimana pun kota Oxford sudah seperti bagian dari hidupnya. Sudah sejak umur lima belas tahun Ia tinggal disana, rasanya aneh jika Ia harus meninggalkan kota itu. Apalagi Somi tinggal disana, alasan terbesar Jungkook untuk lebih lama tinggal disana. Saat itu.
Namun sekarang Jungkook sangat menyesali, harusnya Ia sadar Ayahnya membutuhkannya. Seberapa kesepiannya Jeon Dong Seok setelah ditinggal Ibunya lima tahun lalu. Sedangkan Jungkook lebih memilih tinggal di Oxford. Jungkook merindukan Ayahnya, Ia sangat menyesali ketika harus bertemu dengah Ayahnya dalam keadaan seperti ini.
"maafkan aku, Abeoji." dikecupnya kening Tn. Jeon dalam oleh Jungkook.
.
.
.
Jungkook membuka makanan yang di bawa oleh Somi, siang ini gadis itu berkunjung ke rumahnya. Ia membawa beberapa makanan untuk Jungkook. Dua bulan setelah kepulangan Jungkook, gadis itu memutuskan hal yang sama. Kembali tinggal di korea, tentu saja membuat Jungkook bahagia meski pun Jungkook harus menuruti semua keinginan gadis itu karena acara merajuknya. Gadis itu mendiami Jungkook karena kepulangan Jungkook yang tiba-tiba."kudengar kau membeli apartemen di Melbourne?" Jungkook menghentikan makannya dan menatap Jimin yang memang ikut berkunjung ke rumahnya bersama Somi. Membuat laki-laki mungil itu segera menelan makanannya bulat-bulat.
"jangan memandang Jimin seperti itu Jung, dia tidak sengaja mengatakannya." lanjut Somi menyuapi Jungkook dengan daging yang di bawanya.
Jungkook menghela nafas kecil sebelum menerima suapan dari Somi, kalau saja disini ada Suzy maka Ia akan menolak suapan dari Somi. Jungkook terkekeh kecil karena pemikirannya, lalu Ia mengecek ponselnya ketika mengingat wanita itu. Sudah dua hari Jungkook tidak mengabari Suzy. Ia berharap ada pesan dari wanita itu, namun Jungkook hanya tersenyum kecil ketika tidak mendapati satu pesan pun dari wanita itu. Suzy tidak akan menghubunginya jika bukan Ia yang memulainya, baiklah sepertinya Jungkook harus lebih sabar untuk bisa mengambil hati wanita itu dan menjadikan miliknya.
Somi ikut tersenyum, melihat Jungkook tersenyum kecil. Rupanya gadis itu mengartikan senyuman Jungkook dengan arti lain.
"Jungkook?!!" Seok Jin berteriak cukup keras dari kamar Tn. Bae. Membuat Jungkook terlonjat kaget, Ia segera berlari menuju kamar Ayahnya diikuti Somi dan Juga Jimin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cryptic
Fanfiction"Kim Jae Hoon, dia baru berumur satu tahun delapan bulan. Maaf dia sedikit rewel sekarang." Suzy