《Happy Reading》
●●●
Setiap manusia memiliki jalan hidup masing masing. Sebenarnya Tuhan mebenci seorang manusia yang cepat sekali untuk putus asa dan menyerah. Dan mereka lebih memilih untuk bunuh diri sebagai jalan hidup mereka karena tidak memiliki tujuan dan harapan hidup.
●●●
Hari telah berlalu. Cahaya matahari perlahan masuk ke dalam ruangan ICU dimana mama ku yang kondisinya sampai sekarang masih dalam keadaan koma. Aku yang sedang tertidur di sebelah mama sambil memegang tangannya tidak sengaja merasakan tangan mama bergerak dengan perlahan. Dan secara spontan aku langsung bangun dari tidurku. Untuk menyadarkan mama.
"Ma,apakah mama mendengarkanku? Ma,tolong jawab pertanyaanku!" Mama hanya diam dan mama terlihat seperti orang yang hampir kehabisan oksigen. Dengan gerak cepat aku langsung membangunkan papa dan oppa yang sedang tidur di sofa untuk segera memanggilkan dokter.
Sambil menunggu dokter datang aku dan oppa sedang memegang tangan mama. "Ma,tolong bangunlah. Kami ada disini ma. Tolong bukalah matamu" rengek ku kepada mama yang sampai sekarang belum siuman. Aku menangis di sebelah mama sambil menggenggam tangannya.
Tidak lama setelahnya dokter datang bersama dengan dua orang suster. Mereka segera memeriksa kondisi mama sekarang. Dokter sedang memeriksa detak jantung dan mata mama. Sedangkan para suster suster tadi sedang membantu dokter untuk memasangkan selang oksigen ke dalam hidung mama.
Aku yang sedang melihat mereka melakukan itu semua kepada mama. Aku merasa sangat takut dan khawatir dengan keadaan mama saat ini. Apakah mama akan baik baik saja? Aku memeluk erat boneka yang baru mama berikan padaku saat sebelum berangkat untuk perjalanan dinas.
Tuhan,tolong selamatkan mamahku. Aku ingin menghabiskan waktu ku lebih lama dengannya. Jangan ambil mamahku sekarang,aku masih menyayanginya. Kumohon kabulkan doa ku ini tuhan!
Tapi,dokter menyuruh kami untuk menunggu di luar ruangan. Kami semua yang ada di sini merasa sangat kawatir. Papa sedang mondar mandir di depan pintu Ruang inap ICU sambil membawa perasaan yang sangat kawatir.
Oppa sedang berdoa untuk kesembuhan mama. Dia juga mengucapkan janji 'Bahwa dia akan menurut dengan semua yang dikatakan oleh mama. Dia tidak akan keras kepala lagi. Dia akan berusaha untuk mengurangi bermain game online dan belajar' tapi,dia berdoa kepada tuhan untuk bisa menyelamatkan mama.
Sedangkan aku? Aku hanya diam. Aku memeluk dan meremas boneka beruangku. Badanku bergetar karena takut mama akan kenapa napa. Aku juga terus berdoa kepada tuhan agar bisa menolong nyawa mama.
--------- 24 MENIT KEMUDIAN ---------
Setelah 24 Menit berlalu. Akhirnya dokter keluar dari Ruangan ICU. Tanpa berpikir lebih lama lagi. Papa langsung menemui dokter itu dan menanyakan kondisi mama. Tapi dokter hanya menggelengkan kepala.
Papa shock dan menangis seperti sedang kehilangan seseorang yang sangat berharga di dalam hidupnya sedangkan oppa,dia langsung menangis. Dan aku bingung apa yang dimaksud dokter.
Mama tidak mungkin akan meninggalkan ku sendiri kan? Aku langsung menerobos masuk ke dalam ruang ICU. Dan di sana aku melihat bahwa tubuh mama telah ditutupi oleh kain putih.
Aku menangis tersedu sedu. Kenapa mama meninggalkan ku begitu cepat? Apakah mama sudah tidak menyayangiku lagi? Aku ingin bermain banyak hal dengan mama lagi. Aku tidak ingin bermain sendiri ketika bibi dan papa tidak sedang di rumah. Oppa juga hanya sering bermain dengan ponselnya.
Aku berlari memghampiri jasat mamaku. Aku masih tidak percaya atas meninggalnya mama ku. Aku masih menyayanginya. Mama adalah hal yang paling berharga didalam hidupku. Aku menangis,menangis,menangis dan menangis tanpa henti. Aku benar benar tidak percaya bahwa mama akan meninggalkan ku begitu cepat
------- SETELAH 5 HARI KEMUDIAN-------
"Nona makanlah dulu sedikit. Kamu sudah tidak makan selama 5 hari. Nanti kamu jatuh sakit dan tuan akan marah" kata bibi yang ada di luar kamarku sambil mengetuk pintu. Kalian tebak,kenapa bibi tidak langsung masuk ke kamar saja dan menyuapiku makanan? Ya. Kalian benar. Aku sudah mengurung diriku dikamar selama 5 hari. Aku tidak makan tapi,aku masih tetap minum supaya aku tidak terlalu dehidrasi.
Aku berhenti makan setelah kepergian mama ku. Aku masih tidak percaya bahwa mama benar benar akan meninggalkan ku sendiri. Aku merasa seperti duniaku hancur. Orang yang paling aku sayang pergi begitu saja. Aku masih menganggap mama masih ada di sekitarku,tapi aku tidak bisa melihatnya ataupun memeluknya. Tapi aku tau,bahwa mama masih bisa melihatku.
--------DI RUANG TAMU--------
"Bagaimana dengan keadaan putri ku bi? Apakah dia mau makan?" Tanya papa yang merasa sangat khawatir padaku "Nona masih saja tidak mau makan tuan. Dia juga tidak membukakan pintu" jawab bibi sedih. "Baiklah,biarkan aku yang bicara padanya" papa mengambil makanan yang di bawakan bibi tadi.
Ketika papa sampai di depan kamarku papa mengetuk pintunya dan berbicara padaku. "Sunny,buka pintunya nak. Makan lah sedikit. Jika mama melihatmu seperti ini dia pasti akan sedih" kata papa sambil mengetuk pintu. 'Apakah benar jika aku mogok makan dan mengurung diriku dikamar mama akan merasa sedih? Aku tidak mau merasa mama sedih'. "Baiklah,jika kamu mau makan sedikit papa akan mengajakmu menemui mama". Kata papa dari luar pintu sambil mengetuknya.
"PAPA BERBOHONG!!" jawabku sambil berteriak dari dalam kamar. "Papa tidak berbohong padamu nak. Papa akan membawamu untuk pergi menemui mama" jawab papa dari balik pintu. Aku yang begitu rindu pada mama akhirnya pun membukakan pintu kamarku.
"Papa tidak berbohongkan? Papa benar benar akan membawaku menemui mama?" Tanyaku seperti sedang mengintrogasi seseorang. Papah hanya mengganguk tanpa berfikir panjang aku pun meloncat loncat dengan riangnya. Tapi loncatanku terhenti saat papa mengajukan syarat kepadaku. Akupun kebingungan,syarat apa yang papa inginkan dariku?
Papa akan membawaku pergi untuk menemui mama,tapi dengan 1 syarat. Aku harus makan dulu. Kalau tidak papa tidak mau membawaku bertemu dengan mama. Tanpa berfikir lagi akupun langsung menggambil makanan yang dibawa oleh bibi tadi.
Aku memakannya dengan lahap seperti orang yang sedang kelaparan. Atau memang aku yang kelaparan? Aku sudah tidak makan apapun selain minum air selama 5 hari. Setelah makan aku dan papa bersiap untuk pergi ke sesuatu tempat.
Aku tidak tau kami akan pergi kemana. Tapi,papa membawaku ke rumah sakit. Kenapa rumah sakit? Apa mama masih sakit? Apa mama belum meningggalkanku? Dari pada aku penasaran dengan pertanyaanku tadi akhirnya aku bertanya pada papa. "Pa,kenapa kita pergi ke rumah sakit? Apakah mama sedang sakit?" Tanyaku yang kebingungan.
Dan jawaban papa hanya tersenyum. Aku bingung. Dan setelah berberapa menit aku melihat seorang anak laki. Anak laki laki dengan perban di kepalanya dan melamun seperti orang yang telah hilang ingatan. Dia duduk disana sendirian. Dan papa menunjuk pada anak kecil itu dan dia berkata bahwa 'mama ada bersama dengan anak itu nak'. Di dalam perasaanku bingung. 'Mama? Mama ada bersama anak itu? Tapi dimana mama?'
Papa berbicara denganku lagi 'Lihatlah matanya. Matanya sangat mirip dengan mama. Artinya mama ada di dalam tubuh anak itu'. Aku melihat mata anak laki laki itu,dan hasilnya ternyata benar. Anak laki laki itu memiliki mata yang indah seperti mama. Bola matanya berwarna coklat muda terang yang indah seperti rembulan.
"Pa,mama tidak meninggalkan kita" gumamku ke papa sambil tersenyum. Papa hanya mengangguk dan tersenyum melihatku bahagia.
●●●
Setiap orang pasti memiliki jalan hidup masing masing. Mereka tidak tau,apakah hidup mereka kedepannya akan berjalan sesuai dengan keinginannya atau dengan sebaliknya.
-Love you all
See you next time🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me?
Hayran Kurgu《Selow update》 Pernahkah kalian merasakan . Bagaimana rasanya ditinggalkan oleh seseorang yang kalian cintan dan kalian sayangi? Pasti rasanya sakit sekali..... Seperti ada ribuan duri yang sedang menyiksamu. Mereka akan selalu membiarkanmu menangis...