Jakarta,
3 Februari 2020Disini lah Aurel berada,rooftop apartemen yang selalu menjadi andalan nya untuk menenangkan diri, begitu banyak masalah yang harus dihadapi nya seorang diri, di
Saat seumur nya hanya untuk bersenang senang dengan teman seumurannya tetapi tidak dengan Aurel yang harus menghadapi dan merahasiakan semua yang terjadi pada dirinya.Seketika Aurel ingin berjumpa dengan papa nya yang kini mungkin sudah mulai beruban, dan akhirnya Aurel memutuskan untuk pergi kerumah orang tua nya masalah tidak diterima itu urusan nanti yang penting dia sudah mencoba untuk bisa kembali dengan mereka, dari dulu aurel memang tidak pernah ada dendam sedikit pun pada keluarga nya walaupun keluarga nya mencampakkan dan tidak menganggap dirinya lagi kecuali papanya yang selalu ada untuknya.
Aurel sudah siap dengan kaos oblong dan celana jens penampilan yang sangat simple tapi terlihat indah ditubuh Aurel yang mulus dan bodygols.
Detik terus berganti menit,dan kini Aurel sudah tiba di sebuah rumah mewah dengan dominasi warna putih dan taman yang begitu terawat.
"Pak Joko!!" Teriak Aurel senang
"Eh neng Aurel, makin cantik aja ya tumben main kemari" ucap pak Joko tukang kebun sekaligus penjaga rumah
"Main doang pak,papa ada dirumah?" Ucap Aurel antusias
"Ada neng,mereka lagi ngumpul di ruang tv" ucap pak Joko
"Oh yaudah,makasi ya pak" ucap Aurel dan langsung pergi menemui keluarga nya
'ting tong'
Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita pria baya dengan stelan sederhana.
"Eh neng Aurel,silahkan masuk neng" ucap bi siti, bi siti sudah berkerja sejak Aurel kecil dulu menjadi seorang maid, Aurel masuk dengan langkah pelan dan menuju ruang tv.terlihat tiga orang yang sangat Aurel rindui selama 6 tahun ini sedang bercengkrama dengan senyum yang tidak pudar di wajah nya
"Mama" panggil Aurel lirih. Yang dipanggil pun langsung menoleh dan diam seperti patung tanpa ada kata sahutan yang keluar dari mulut nya
"Aurel" panggil papa nya dan langsung memeluk Aurel dengan penuh kerinduan yang sangat mendalam.
"Ngapain Lo kesini" ucap Vika lantang
"Kak aku cuman pengen tau kabar kalian apa kah kalian baik baik saja" ucap Aurel yang seharusnya diucapkan oleh mama nya.
Aurel sangat berharap kalau mamanya menanyakan kabar nya, namun semuanya sirna saat mama nya mengusir nya.." Pergi kamu!!!" Ucap Ratih marah
" Ratih kamu ini apa apaan!!" Bentak Tio
"Aku cuma mau dia pergi dan tak pernah menampakkan wajah nya dihadapan ku!!" Ucap Ratih dengan nada tinggi
"Sadar ratih,kau harus bisa memaafkan nya, lagian dia juga korban dan Vika baik baik saja sekarang" ucap tio
"Apa kamu bilang!!!Vika baik baik saja? Coba kamu lihat Vika anakmu dia trauma menyeberang jalan sekarang,itu yang kamu bilang baik baik saja!!!?" Ucap Ratih
"Tapi apa salahnya jika kamu memaafkan anakmu sendiri" ucap tio
"Salah besar!!! Aku ga bakal maafin dia!!" Ucap Ratih marah
Seketika jiwa Aurel mencelos, sebegitu benci kah mamanya kepadanya? Apakah disini hanya Aurel yang bersalah??
"Ma tenang ma"ucap Vika menenangkan mamanya
"Lo liat kan,gara gara Lo mama sama papa berantem !! Dasar anak pembawa sial,pergi lo!!!" Ucap Vika garang
Tio yang mendengar langsung tersulut emosi, bagaimana bisa anak yang sudah sangat dia rindukan kehadiran nya malah dicaci maki oleh saudaranya sendiri
"Vika!!!jaga ucapan mu!!!" Bentak Tio
"Kan memang betul kan pa kalo dia itu anak pembawa sial!!" Lawan Vika dan langsung ditampar oleh Tio
Plakkk...
"Paa" ucap Aurel lirih
"Seneng kan Lo liat gue ditampar papa" ucap Vika sambil menangis dan pergi ke kamarnya
"Pa!!! Kamu ini apa apaan!!!" Ucap Ratih
"Kamu lagi!!! Pergi kamu dari sini!!" Ucap Ratih lagi
Tio hendak menampar Ratih namun segera ditahan oleh Aurel
"Pa jangan, Aurel pergi dulu ya pa,papa jaga diri baik baik ya, Aurel sayang papa mama" ucap Aurel lirih seraya tersenyum getir kepada mereka lalu pergi meninggalkan mereka yang diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun
'maafin papa nak,papa ga bisa jaga kamu,papa ga bisa ngasih kamu kasih sayang dan mencukupi hidup kamu, maafin papa nak' batin Tio sambil menitikkan air mata lalu pergi meninggalkan Ratih yang hanya diam sedari tadi.
'jika kehadiran ku hanya membuat kalian sedih aku bersedia untuk pergi' batin Aurel yang sekarang sudah meninggalkan rumah orang tuanya.
Aurel pergi ke suatu tempat yang selalu dia datangi bersama orang tua dan kakaknya dulu sebelum mereka mengasingkan Aurel.
Disinilah Aurel ditempat yang masih asri dengan pepohonan hijau juga terdapat rumah pohon yang seperti nya sudah usang tapi masih indah dan nyaman untuk digunakan.
Aurel memanjat satu persatu tangga yang ada di pohon untuk menuju rumah pohon dan saat sampai diatas Aurel memandang takjub fiew yang ada didepannya sekarang , tempat yang sangat terawat sungguh Aurel tidak pernah takut jika sendirian di rumah pohon ini karna rumah pohon ini satu satunya kenangan yang sangat berharga bagi Aurel.
'hidup ku tidak semudah yang dibayangkan ' batin Aurel dan langsung menitikkan air mata dia termenung mengingat betapa bahagianya dia sebelum diasing kan.
Flasback on
"Mama Mama itu rumah siapa?kok ada diatas pohon?" Ucap polos aurel kecil
"Itu punya kita dek" ucap Vika
Aurel mendelik kegirangan karena sangat senang "serius??" Ucap Aurel
"Iya itu punya dek Aurel sama kak Vika ya" ucap Ratih tulus
"Dijaga baik baik jangan sampai rusak" ucap tio seraya mengelus puncak kepala Vika dan Aurel
"Siapp bos" ucap Vika dan Aurel bersamaan dengan tangan seperti hormat.
Ratih dan Tio tertawa bahagia melihat anaknya yang selalu kompak.
Flasback off
Namun semua hanya tinggal kenangan yang sangat dirindukan Aurel. Tak terasa hari sudah hampir petang dan Aurel segera pulang karna matahari sudah mulai terbenam.
Segini dulu ya guys , maaf kalo author lama up nya males ngetik soalnya🤣🤣
Ohya jangan lupa vote ya😘😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
PUPUS
Teen FictionSeperti angin yang datang hanya untuk menenangkan lalu pergi tanpa alasan . Aku menyukaimu bahkan sangat mencintai mu dan berjuang untukmu tapi mengapa kau hanya singgah untuk mengetahui seberapa besar perjuangan ku dan lalu pergi tanpa membalas ny...