Jack Pov 2

5.5K 174 19
                                    

Jack Pov 2

Aku lebih dulu sampai di restoran tempat kami berjanji untuk makan siang. Tak lama aku menunggu kulihat Vero sudah sampai dan mengitari pandanganya, ku rasa dia sedang mencari ku.

Ketika pandangannya mau terarah ke arah ku, aku langsung membalik badan ku.

Tak lama dia sampai di meja kami .
"Maaf, apa kau menunggu lama"? . Aku agak terkaget karena baru aku membalikan badan ku dia sudah sampai di samping ku, apakah dia tadi melihat ku sudah melihatnya..

"Hey it's ok. Aku juga baru datang " . Aku menampilkan senyum terbagusku, untuk mengalihkan ketegangan ku.

" Duduk lah. Kau mau pesan apa?". Aku mempersilahkannya untuk duduk.

"1 coffee late dan spagety " Vero memesan pesannanya

" anda tuan" ucap pelayan laki-laki itu.

"Saya ..mmmm sama kan saja dengan gadis di depan saya" aku memesan sambil tersenyum dan tak lupa masih menatap gadis ku ini. Dia sangat lah manis dan cantik, aku menyukainya.

Fix aku menyukai wanita ini. Wanita pertama yang ingin ku miliki.

Makanan telah datang dan kami memaknya tanpa obrolan yang keluar. Namun aku sama sekali tidak menyentuh makanan ku, karena hanya dengan menatap gadis ku ini aku sudah merasa kenyang.

Dari gelagatnya aku tau sekarang dia sangat risih dengan prilaku ku saat ini, namun aku tak peduli .

" Mr.Andreas berhenti lah menatap ku, dan makan makanan mu, agar kita cepat membahas tentang kerjasama kita". Sekali lagi gadis ku ini mengatakan dengan nama belakang ku, berucap tanpa melihat ke arah ku. Aku sangat tidak suka dengan tingkahnya ini, seperti aku tak dihiraukan.

"Sudah ku bilang kan panggil aku dengan Jack saja, atau kalo kau tak mau bagai mana dengan sayang" . Aku kembali tersenyum, aku tidak mau menjadikan suasana saat ini menjadi tidak enak.

" Kita tidak akrab dan berhenti lah bercanda" . Dia menatap ku. Astaga mata biru lautnya itu lah yang memabukan ku.

"hey aku tidak bercanda, aku serus. Dan lagi aku begini agar kita akrab vee"

"Dan lagi akhirnya kau menatap ku. Sangat tidak sopan jika kau berbicara tanpa menatap lawan bicaramu" .

" Baik lah maafkan aku" . Apakah aku salah ucap, kulihat dari gerak geriknya dia merasa tidak enak. Tapi aku melihat ekspresi lain lagi dari wajah gadis ku ini, tidak hanya muka datarnya saja. Oh god aku sangat ingin melihat banyak ekspresi darinya.

" Tidak papa ,lupakan lah, ". Aku takut salah ucap, jadi aku hanya mengatakan beberpa kata saja, lalu menyantap makann di depan ku. Harumnya sangat menggiur kan. Aku tak sanggup.

Beberapa saat keheningan terjadi di meja makan kami, aku sangat lapar, maklum dari malam tadi aku tidak makan, sibuk menstalk gadis ku ini.

mm... Mr. Andreas bagai mana dengan kerja sama proyek kita ini" Vero memecah keheningan.

Aku menatapnya sekilas dan menlanjutkan suapan makan ku." Sudah ku bilang panggil aku Jack Vee"

" oke baiklah, Jack bagaimana dengan pro-" . Saat Vero berbicara, aku tak sengaja melihat seorang anak kecil yang sedang merengek kepada ibunya dan tak sengaja tersenggol pelayan. Ku lihat pelayan tersebut membawa air yang mengepul, tak ku hiraukan Vero yang sedang berbicara, segera aku bangkit dari duduk ku langsung berlari kearah anak kecil tersebut .

Untunglah anak kecil tersebut tidak papa, tapi seperinya dia terkejut dengan perlakuan ku tadi yang tiba-tiba mengangkatnya. Ibu anak kecil tersebut meminta kepada ku untuk menjaga anaknya karena ingin mengurus pembayaran sebentar. Aku tak bisa menolak, karena kulihat ibu-ibu tersebut sangat kerepotan. Aku mencoba menenangkan anak kecil tersebut, dengan membuat raut muka di jelek-jelekan dan setelah itu berubah, tak lupa juga aku jingkrak-jingkrak sambil menggendong anak kecil tersebut. Sebenarnya aku sangat malu di perhatikan para pelanggan restoran ini. Seorang Jack bertingkah seperti ini, oh tuhannnnnn... Tapi demi anak yang sedang syok ini aku rela melakukannya.

Aku teringat dengan Vero gadis ku, aku tiba-tiba meninggalkannya di kursi kami, aku takut dia marah dengan ku, ku lirik sedikit ke arahnya dan oh tuhan apa yang sekarang ku lihat, seorang bidadari yang sedang tersenyum kearah ku, betapa cantiknya gadis ku ini. Aku pastikan dia akan menyukai ku dan aku pastikan dia akan menjadi milik ku.

"Maaf Vee tadi sampai mana?" Aku menghampirinya.

"Tidak itu, emm"
" itu bagaimana dengan proyek kerja sama kita" . Vero agak gelagapan, aku kurang tau kenapa, apa gara-gara kepergok oleh ku tersenyum ya, wah apa dia mulai menyukai ku.

Aku akan mengatakan yang sejujurnya,karena aku tak ingin menyimpan dusta kepada gadis ku ini. 100% ini bukan sifat ku, aku yakin gadis dihadapan ku ini dapat mengubah ku, dan aku yakin dia jodoh ku. " Sebenarnya aku sudah menerim Kerja sama kita, dan akan ku berikan kepada mu berkasnya, hanya saja aku ingin bertemu dengan mu, jadinya aku ngajak kamu makan".

Gadis ku ini seketika terdiam, apa dia marah terhadap ku karena aku menipunya hanya untuk makan siang dengannya .
" Baiklah, karena makan kita sudah selesai ,aku akan kembali ke kantor" ujarnya

" Vee apa kau tak merindukan aku, kenapa sangat cepat kembali, ini baru beberpa menit kita makan". Aku tak sanggup bila tidak menggoda gadis ku ini.

Dia menatap ku dan berkata. " Sebenarnya apa mau kamu. Langsung keintinya saja "

"Vee jangan galak-galak dong, cepat tua tau" aku masih nyengir dan mengangkat jari telunjuk dan tengahku, sepertinya kebiasaan baru ku adalah menggoda gadis ku ini.

"Aku ingin lebih dekat dengan mu" . aku mengutarakan isi hati ku kepada gadis ku ini, ya aku memang ngin lebih dekat dengannya.

"hubungan sebagai rekan kerja sudah cukup untuk ku, menurutmu dekat sepertia apa lagi" ucapnya

"seperti teman, atau lebih dati teman bagus juga". Aku mendekatkan muka ku kearahnya, ya untuk menggodanya tentunya.

Gadis ku ini mengatakan tidak tertarik dengan itu ,dengan wajah datarnya. Namun aku akan mematahkan pendapatnya itu.

"siapa tau kita berjodoh Vee, aku merasakan kalo kita memiliki keterikatan . Contoh nya seperti anting mu yang berbentuk bintang, sama dengan tatto ku"  aku melihat anting bintang di telinganya, sangiat bagus, dan seketika aku mengingat tatto bintang yang ada di jari ku. Ya aku tau itu sangat tidak masui akal, kalo untuk sekedar merayu boleh kan, . Hehe

" sesuatu yang mustahil" ucapnya

Aku tidak mau kalah aku akan tetap mengejarnya " Aku akan tetap mengejarmu" 

" Berhentilah mengucapkan kata-kata yang tidak penting"

Tiba-tiba ponsel Vero berdering dan dia berbicara dengan orang di seberang telpon itu, kelihatannya seperti bawahannya.

" Jack aku akan pergi karena aku harus menghadiri meeting. Untuk kerja sama kita aku akan menunggu berkas yang kau janjikan." ucap gadis ku ini sambil merapikan barang-barangnya.

Aku hanya memperhatikan gadis manis di depan ku ini saja sambio tersenyum. Dia tengah asik merapikan barang seperti ponsel dan barang lainnya. Tanpa sepengetahuannya aku menaroh ham tangan ku, dia sepertinya tidak mengira bahwa jam yang dia masukan ke tas nya adalah jam ku, mungkin karena ingin cepat menghadiri meeting atau dia sangat tidak suka berduaan dengan ku. Tapi aku tak perduli, yang penting sekarang aku ada alasan untuk bertemu lagi dengannya lebih sering.

Saking asiknya aku melamun gadis ku sudah berlalu dan sudah di depan pintu masuk restorsn ini, dengan cepat aku berteriak. "Hati-hati di jalan sayang". Aku tidak peduli dengan tatapan para pegawai restoran dan pelanggan yang hampir memenuhu ruangan bernuansa klasik ini, toh restoran ini punya ku sendiri.

" tunggu aku Vee ku sayang kita akan bertemu lagi, dan tidak lama kamu akan menjadi pendamping ku."

Jack sangat bertekat mendapatkan Vero, tapi dia harus membiasakan diri dengan sikap dingin Vero arau kalo bisa dia harus mengtiadakn sifatnya itu. Jack bertekat..

≠=====≠=====≠=======≠====≠=====≠====

🙏🙏 happy reading

A COLD GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang