Tiga Belas

1.8K 151 0
                                    

VOTE
.
Tq

*

Happyreading

***

(Namakamu) menatap undangan di tangannya dengan mata yang berbinar, ia tersenyum bahagia.

Saat ini ia tengah berada di dapur rumahnya saat Arka tiba-tiba datang dan langsung menemuinya. Keira yang sengaja tidak memberi tahu apa pun dengan dalih Biar lo kaget pas tau mantan sekaligus sahabat baik lo nikah hanya bisa mesem-mesem di tangga sambil bergelayut manja di suaminya.

Yang udah punya suami mah emang beda.

"Wah, lo beneran nikah," gumam (Namakamu) membaca undangan yang di dominasi warna emas itu.

Di sana tertulis nama sahabatnya yang akan bersanding dengan dambatan hati.

"Selamat, Ka," katanya haru, ia langsung memeluk pemuda yang beberapa tahun lalu pernah menjalin kasih dengannya.

Arka membalas pelukan (Namakamu) erat. "Makasih udah lepasin gue dulu, (Nam)."

"Makasih juga udah mau jadi pacar gue, hehe," jawab (Namakamu). "Putri mana?" tanyanya melepas pelukan Arka. Arka menarik lembut tangan (Namakamu) mengajaknya menemui Putri, calon istri Arka.

"Put, ini (Namakamu)," kata Arka mengenalkan (Namakamu) pada gadis yang beberapa hari lagi akan menjadi istri sahnya.

(Namakamu) sempat melongo sebentar, ia terkagum melihat siapa calon Arka. Gadis cantik yang terkesan imut, karena badannya yang kecil. Nampak begitu manis dengan balutan dress panjang berwarna nude.

"Gue tau calon gue cantik, jadi liatnya biasa aja," tegur Arka. (Namakamu) terkekeh malu, pantas saja Arka bahagia memiliki gadis imut seperti Putri.

Putri bangkit dari duduknya dan menjabat tangan (Namakamu). Mereka tersenyum manis.

"Selamat ya, Put,"

"Makasih, (Nam)."

(Namakamu) menoleh pada Arka yang sedang memeluk pinggang Putri possesife. "Istri lo cantik banget, Ka,"

"Masih calon, hehe," sahut Putri malu. (Namakamu) menepuk jidatnya sendiri, "Ah, calon,"

"Jangan lupa dateng, ya?" pesan Putri pada (Namakamu).

"Pasti, nggak mungkin gak dateng."

"Dateng sama Iqbaal, oke?" imbuh Arka, "Kan udah balikan," lanjutnya membuat (Namakamu) terkekeh sambil mengangguk.

"Iqbaal siapa, Yang?" tanya Putri pada Arka.

"Ceo tajir itu," jawab Arka melirik sekilas pada (Namakamu) yang tersenyum.

"Ooh ... pacar kamu keren banget, (Nam)," puji Putri tulus.

(Namakamu) menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehe, makasih,"

Semua cerita selalu ada jalannya. Indah dan tidaknya kita yang tentukan. Ternyata cinta itu unik, selalu memiliki alur yang bahkan tidak mungkin dipahami.

***

Iqbaal sudah siap dengan kemeja putih dipadu dengan jas berwarna dongker yang dikenakannya, jangan lupa bunga tulip putih yang sengaja ia bawa.

Malam ini, ia akan datang menemui gadisnya. Sekaligus orang tuanya.

Lamaran.

"Ale, udah siep nggak?" tanya Ody langsung memasuki kamar Iqbaal cepat. Ia tengah mengendong bayi berumur satu tahun 2 bulan, buah hatinya bersama Adi, suaminya.

I'am (Not) LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang