Tolong berikan aku semangat karena aku males banget buat up😭Happyreading❤
***
Jika Iqbaal dan (Namakamu) hari ini tengah berbahagia, tidak dengan Kanaya. Wanita itu tak henti-hentinya mengumpat kesal karena kesalahannya sendiri.
Mengumpati kecerobohannya.
"Argh!!"
"Bego sih gue, ais! Kalo ketahuan gue harus gimana anjirr!!"
Ia kembali menendang meja rias dan lemari berkali-kali.
Drrt ... drrt ....
Kanaya menoleh, menyudahi aksi tendangannya dan berjalan cepat ke balkon kamar. Meluapkan kemarahannya pada seseorang di seberang sana.
"Kamu sih, timingnya nggak pas banget! Sekarang kalo ketauan gimana?!"
'...'
"Mulai deh ah, pokoknya kamu cari jalan keluarnya!"
'...'
"Apakek gitu, bayar orang rebut kameranya!"
"Ish iya, iya. Yaudah, iya. Iya!"
'...'
"Iya, Sayang, bye!"
Kanaya memejamkan mata kesal. Kesialannya berlanjut saat mendengar penuturan seseorang itu.
Bagaimana bisa Keira disana? Kenapa bisa di kafe yang sama?
Kenapa kebetulan sekali?!
Ais.
Jadi begini, sore itu Kanaya tengah berjanji bertemu dengan seseorang di sebuah kafe yang sedikit jauh dari pusat kota. Kafe yang dipilihnya juga jauh dari kata high class.
Sengaja, supaya keluar Iqbaal dan (Namakamu) tidak akan memasuki kafe sesederhana itu.
Tapi, ia salah.
Keira di sana, bersama temannya.
Kanaya yang kebetulan duduk berhadapan dengan sesorang itu tak sengaja melirik ke belakang seseorang itu dan langsung terkejut melihat Keira yang tengah tersenyum sinis padanya.
Ingin kabur, tapi sudah ketahuan duluan.
Mana lagi percakapan dan tingkah mereka yang sangat sempurna bila dicocokkan dengan kata romantis membuat celah untuk mengelak hanya sekitar dua persen.
Ditambah lagi akal picik Keira, wanita muda itu malah merekamnya. Entah kapan awalnya ia memulai rekaman. Yang jelas, wajah terkejut Kanaya di dalam rekaman itu sangat jelas!
Untungnya, wajah seseorang yang bersamanya tidak terekam sama sekali. Karena posisinya membelakangi Keira.
"Gue udah dapet satu bukti, tinggal nunggu bukti yang lain lagi, dan semua rencana kampungan lo akan terbuka semua, Bitch."
Kanaya menarik lengan Keira yang melewatinya setelah mengucapkan beberapa kalimat tadi.
"Lo salah, gue nggak kayak yang lo pikirin," kata Kanaya membela diri.
Keira tertawa licik. "Salah? Hellow, gue udah bilang kan sama lo, kalo lawan lo itu (Namakamu), lo bakal menang. Sayangnya, disini gue yang jadi musuh lo, bukan (Namakamu). Dia terlalu baik kalo berurusan sama jalang licik macem lo, ewh.
Kanaya menggeram kesal. Ingin rasanya ia memotong tubuh Keyra dan membuangnya ke sungai. Membiarkannya hanyut bersamaan dengan kenyataan yang sedikit demi sedikit mulai terkuak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am (Not) Late
Fanfiction(COMPLETE) #1 di unlove (10-02-20) #1 di soniq (13-4-2020) Iqbaal-(Namakamu) Selebihnya, silakan dibaca:) * Happy reading!