calm 23

531 65 5
                                    

Satu bulan kemudian.

Keadaan kantor sudah kembali seperti semula.
"Manager bae, ini kue nya" ucp kryawan joohyun

"Apa rapat sudah selesai?" Tny joohyun

"Belum, sebentar lagi sepertinya" ucp karyawan

"Kita kesana dan beri kejutan untk seungwan" ucp joohyun

Semua mengangguk.


"Tapi direktur itu akan membahayakan saham" ucp wakil ketua

Seungwan tersenyum kecil.
"Semua perusahaan belum ada yg berani melakukannya. Aku sudah survei, kita lakukan sesuai perintah" ucp ketua pemasaran.

Seungwan mengangguk angguk tidak sedikitpun berbicara.

"Bagaimana direktur?" Tny ketua pemasaran.

Wendy yg kebetulan direktur juga.
"Kita harus bersiap untk resiko kedepannya." Ucp wendy

Seungwan menatap wendy yg juga sudah ada perubahan.
"Direktur utama tidak ada jawaban" gumam wendy

"Aku hanya akan melihat hasil dari kerja kalian. Jika gagal, siap2 saja kalian mendapat resiko nya" ucp seungwan berdiri

"Tokk..tokk..
Pintu terbuka.

Seungwan terhenti yg berdiri didepan kursinya.

"Sengiel chukaa hamnida.." joohyun membawa kue diikuti joy disampingnya.

Mereka istri yg membawa kue. Sambil tersenyum lebar.

"Yaa, kami sedang rapat" ucp wendy

Semua didalam ruangan tertawa.
"Selamat ulang tahun direktur dan direktur utama" ucp semua bertepuk tangan.

Joohyun mendekat kearah seungwan. Seungwan tersenyum menatap joohyun.

"Omo,, mereka benar2 keluarga yg hangat" gumam karyawan perempuan.

Semua melihat aura si saudara kembar wendy dan seungwan.

"Cepet tiup, lilinnya mau habis" ucp joy

"Aku berdoa dlu!" Ucp wendy berdoa

"Buatlah sebuat permin..." Ucpn joohyun terhenti karena seungwan lgs meniup lilinnya.

"Oo? Kamchakiyaa" kejut joohyun

Prokk..prokk..
Semua bertepuk tangan.

"Kenapa.tidak berdoa!" Kesal joohyun

Wendy mencium dahi joy.

"Oppa, cium unnie" ucp joy pda seungwan.

"M..mwo? W..wae?" Gumam seungwan terlihat kaku. Joohyun menunduk juga malu karena semua berkumpul disana.

Seungwan menarik joohyun dalam pelukannya. Lalu mencium pucuk kepala joohyun.
Semua bertepuk tangan


Diruangan joohyun.
Seungwan menunggu joohyun membereskan barangnya.

"Sudah, ayo pulang" ucp joohyun.
Seungwan mengangguk. Lalu menggenggam tangan joohyun.

"Mwoyaa, apa apaan itu? Kau tidak romantis jika diluar" gumam joohyun

"Wae? Anni, keugae" gumam seungwan terbata

Selama dilorong kantor menuju lift karyawan memberi salam pda mereka.

"Mwo? Wae?" Kesal joohyun.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Bujuk seungwan
Joohyun tdk menatap seungwan ia hnya menunduk sambil terus berjalan. Genggaman tgn seungwan masih digenggamannya.

calmnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang