Akhirnya setelah berdebat cukup lama, Sean memutuskan membawa Milly untuk kesuatu tempat, dan Milly hanya pasrah mengikuti apa kata Sean, sebelum nya Milly sudah mengabari Mayang dan Keyra bahwa dirinya tidak bisa datang karena ada acara keluarga, padahal ia malah pergi bersama Sean.
Setelah sampai di sebuah gudang tua tepatnya di sebuah lingkungan yang jauh dari kehidupan, Milly merasa ketakutan saat ia turun dan melihat di sekitar nya dan melirik di sekitarnya, tidak ada orang disini.
"Sean, lo ngapain bawa gue kesini, jangan macem-macem ya"
Ucap Milly sambil memundurkan langkah nya, Sean justru memasang muka mesum nya dan mendekatkan diri kepada Milly."Gue ga nafsu sama lo"
Bisik Sean membuat Milly merinding, lalu pergi meninggalkan Milly sendiri di dalam gudang, Milly langsung menengok kanan kiri ketakutan ia pun langsung pergi berlari mengejar Sean dan berjalan sejajar dengan Sean.Milly melihat kesekeliling gudang ini, ia sangat terkejut dengan isinya, bagus sekali, ada lapangan bola tenis, karambol dan banyak fasilitas lainnya, ternyata benar sesuatu tidak bisa di lihat dari cover nya, jika cover nya mungkin buruk, tetapi dalam nya sangat indah?.
Saat Sean dan Milly ingin memasuki gudang itu, terlihat Vino yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua.
"Eh Yan." Vino bertostria dengan Sean layaknya seorang lelaki sedang bertemu.
"Hm, ko bisa berdua gini sih? udah jadian kalian?"
"Apaan engga, idih siapa juga yang mau sama dia!"
Sean menatap Milly dengan tajam dengan tatapan mengancam, berani-beraninya Milly berbicara seperti itu padahal sebentar lagi mereka akan nikah.
"Gue calon suami nya!"
Seketika Milly dan Vino terkejut.
Milly langsung menginjak kaki Sean dengan kencang, membuat Sean berteriak kesakitan."Aduh congrast ya, semoga nanti jadi keluarga sakinah mawadah warahmah"
"Ih Vino apaan sih!"
Milly pergi meninggalkan Sean dan Vino yang sedang tertawa melihat dirinya marah.
Milly melihat-lihat disekelilingnya terlihat Doel dan Raka sedang bermain karambol, ia langsung menghampiri dan mengambil bola yang ada di kaki nya, ia mengambil bola tennis itu, dan menghampiri si pemilik bola tennis.
"Punya lo?"
Ucap Milly sambil menyodorkan bola tennis itu.
Pria itu langsung mengambil nya dan melanjutkan bermain kembali, Milly yang kesal langsung melempar sepatu nya ke arah pria itu, namun yang terjadi malah mengenai muka Sean yang sedang duduk sambil menikmati secangkir kopi.Sean mengambil sepatu itu dan memperhatikan nya dengan jeli, siapa lagi pemilik sepatu ini kalau bukan Milly,
Sean membawa sapatu itu dan berjalan menuju tempat dimana Milly berdiri.
Milly menundukkan kepalanya dan menelan saliva nya susah payah karena ketakutan."Emang ya, lo tuh manusia yang ga punya sopan santun!!'
Milly yang merasa tak terima atas hinaan itu, ia langsung mengambil sepatu yang ada di tangan Sean dengan paksa dan memakainya.
"Dari pada lo, manusia yang ga punya adab, ga bisa ngehargain perasaan orang!"
Milly pergi dari hadapan Sean. Meninggalkan Sean yang sedang berdiri.Keesokan harinya
Milly DKK sedang makan bakso dikantin, tiba-tiba ada kerumunan ramai di tengah lapangan, membuat semua penghuni kantin penasaran dan menghampiri ke lapangan.
"Kenapa sih rame-rame gitu?"
Ucap Keyra sambil meminum jus nya"Ah paling Sean ribut lagi"
Jawab Milly santai sambil memakan bakso di depannya dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
OCEAN
Teen FictionOcean Smith lelaki tampan, dingin, pandai mekukul, perhatian, ketua geng motor, cerdas walaupun nakal, tapi sayangnya dia punya banyak rahasia yang tidak orang tahu, tak banyak orang di sekitar nya tahu tentang Sean dikarenakan sikap nya yang dingin...