PROLOG

100 8 2
                                    

Alodie Zeara Velline atau yang sering di sapa Zea adalah seorang remaja cantik pindahan dari kota Jakarta karena pekerjaan ayahnya yang tidak menetap, ayahnya di pindah tugaskan di kota Bandung sekitar 4 tahun lamanya, ia yang saat ini menginjak kelas 2 SMA juga terpaksa harus ikut bersama sang ayah ke kota Bandung, dan melanjutkan studynya di kota tersebut.

Sekolah baru,suasana baru, teman baru, mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bersahabat dengan keadaan ini. Karena, zea itu bukan tipe orang yang mudah berbaur dengan orang baru. Tapi kalo sudah akrab, sifat gilanya keluar tanpa batas.

Kebiasaan Zea pada saat di Jakarta cukup menarik. Ia adalah anggota dari salah satu club motor, lebih tepatnya club balap motor. Emang sih banyak cewek-cewek yang udah gak aneh lagi ikut balap motor. Tapi, karena Zea ini orangnya cekatan dan cepat tangkap pada saat dikasih materi ataupun praktek, jadi dia sangat ahli dalam menggunakan motor, bahkan dia bisa menggunakan berbagai jenis motor, mulai dari matic sampai dengan kopling. Gak banyak cewek diluar sana yang ahli dalam menggunakan motor, paling mentok sih cuma bisa bawanya doang pas lagi di jalan raya.

Zea memiliki dua orang kakak laki-laki. Reinandra Feri Angkasa atau yang sering dipanggil Abang oleh adik-adiknya, dia adalah anak pertama dari keluarga Zea yang sedang melanjutkan studynya di UI. Kebetulan, abangnya Zea ini masih libur semester. Jadi, dia ikut ke Bandung untuk sementara waktu. Tapi, kalo udah mulai masuk kuliah, dia akan balik lagi ke Jakarta.  Dan Sakha Zaynfero Winata yang sering disebut kak Fero adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang umurnya beda satu tahun dengan Zea. Artinya dia sekarang kelas 3 SMA. Otomatis dia sama seperti Zea melanjutkan studynya di Bandung dan bersekolah di sekolah yang sama. Bagi Fero sih tanggung, kalo ikut pindah sekolah. Soalnya, sebentar lagi kelas 3 akan menghadapi UN. Tapi, ya mau gimana lagi, kalo gak ikut pindah, mama sama papanya gak bakal ngijinin. Alasannya, karena mereka tahu sifat anaknya itu cukup nakal, membuat semua orang khawatir untuk meninggalkan dia sendirian.

* * *

Pagi ini, pada hari Sabtu tepatnya pukul 08.50. Mama, dan abangnya Zea sedang membereskan semua barang-barang yang telah mereka bawa dari Jakarta. Mereka sampai di Bandung pada pukul 05.25 Subuh.

"Deeekk!! Kamu tuh ya dari tadi gak ada abis-abisnya maen game." Sahut abangnya kesal.

"Gak bosen apa?" Lanjutnya.

"Apa sih bang? Orang baru bentaran juga." Jawab Zea tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel.

"Kamu tuh udah besar, bantu-bantu kek!! Ini malah asik-asikan maen game, dasar bocil." Balas abang sambil mendengus kesal.

"Iya-iyaa, bentar yah abang ku tercintaahhh! Tanggung ini, udah gede juga cacingnya. Entar mati lagi kalo di ganggu mulu." Ucap zea sangat melas karena terganggu saat memainkan game WormsZone.oi.

"Kelamaan bocaahh." Teriak abangnya yang sedang menata hiasan di ruang tamu.

"Yaudah iyaa." Balas Zea sambil berjalan menghampiri abangnya dan terpaksa menghentikan game yang sedang ia mainkan.

Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya mereka berdua menyelesaikan semua kegiatannya. Mulai dari bersih-bersih, sampai dengan merapihkan semua barang-barang. Mereka kerjakan sampai tuntas.

"Bang! Kak Fero mana?" Tanya Zea setelah selesai merapihkan barang-barang.

"Tadi sih kata mama ikut papa daftar, buat sekolah nanti senin." Jawab abang.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang