"AAAAAAA!"
"AMPUN PAK! JANGAN BUNUH SAYA! KASIAN KOLEKSI LIPBALM SAYA!NANTI YANG MAKAI SIAPA"
— Hyunsuk"Jangan bunuh Haru! Tar gaada yang jadi visual. Bunuh bang uncuk aja gapapa" — Haruto
Hyunsuk melotot ke Haruto
"Woy!"
Mereka terkejut, karena ada yang memanggil mereka.
"Ini gue sama Mashiho aelah"
Ketika mereka berbalik
"Ahh elo mah! Ngagetin tau ga!" marah Hyunsuk
"Ya lagian kalian ngapain coba. Ngendap-ngendap kayak dikejar setan aja" sahut Mashiho
"Kakkk!! Ini bukan dikejar setan lagi sumpah! Tapi orang kayak setan! Serem ih!" — Haruto
Mashiho diam.
Jihoon tertawa.
"Hahahaha, halu kali lu berdua"
"Sssttt bang Jihoon mah. Jangan keras-keras ketawanya. Ntar kalo pembunuh itu dateng kesini gimana?" ucap Haruto sepelan mungkin
"Mana ada pembunuh si To! Ah ngaco lu berdua" — Jihoon
"Lo ga percaya sama kita Hoon?"
— HyunsukJihoon menaikkan alisnya.
"Lo percaya Ho?"
Mashiho masih saja diam.
"Ho"
Lebih tepatnya melamun.
"HO!"
"Eh copot cio tinggi kayak
Kwangsoo!" kaget Mashiho"Anjir" — Haruto
"Anjir anjir mulu lo anjir" — Hyunsuk
"Apa bedanya sama lo anjir" — Jihoon
Mashiho menatap malas ke arah mereka.
"Terus ini cio dipanggil tuh kenapa?"
"Hehehe. Lo percaya apa ngga?"
"Percaya ap—"
"Percaya kalau kak Cio itu sebenernya tinggi ngelebihin kwangsoo!" sela Haruto
"OHHH JELAS—"
"Serius ege. Percaya ngga kalo ada pembunuh di rumah ini?" tanya Jihoon
"Hmmmm"
"Nama lo gue ganti jadi cio sabyan nih" — Hyunsuk
"Sebenernya..."
Mashiho pun menceritakan insiden yang ia alami di rumah ini.
Mulai dari adanya bangkai tikus, hingga surat-surat yang ditulis dengan bercak darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
journey ✔
Misterio / Suspenso[ ft. treasure ikon ] ❝ ketika orang-orang dengan tujuan yang sama bertemu di satu tempat. ❞