journey ✔

Chapter 23 : Realized

"Ini kita sampai kapan ngumpet hah?"

"Ya sabar napa sih. Kalau ketauan kan berabe masalahnya"

"Pengap bego!" marah Junkyu

Coba tebak.

Sekarang mereka berada dimana.

"Lo ngapain sih nyuruh ngumpet di lemari"

Iya didalam lemari. Tenang saja mereka baru sebentar disana. Dan juga ada celah untuk masuknya udara.

"Sst diem kita harus tunggu dia bener-bener tidur"

Mereka sedang berada di kamar Hanbin sekarang. Ketika mereka masuk kesini tidak ada yang bisa diekspresikan dengan kata-kata.

Hanya sebuah kamar yang gelap gulita. Tidak ada yang menarik sama sekali.

"Woi tapi disini kenapa kayak bau ya doy?" tanya Junkyu

"Gue kira gue doang yang nyium bau"

Lalu Junkyu menyadari sesuatu

"Eh btw ini ada lampunya"

Junkyu pun menyalakan lampunya. Ketika menyala mereka dikagetkan dengan

"ANJIR KEPALA SIAPA INI?!"

Karena panik mereka langsung mendobrak pintu lemari untuk keluar.

Tenang saja pintunya tidak apa-apa.

"Gila apaan barusan?!" panik Junkyu

Doyoung tidak bisa berkata-kata karena dirinya juga panik. Kemudian ia menoleh ke arah kasur Hanbin.

"Lah kok gaada orangnya?" tanya Doyoung

"Doy udah kita kabur aja yuk pliss" rengek Junkyu

"Gabisa udah tanggung ini. Siapa tau kita bisa selamatin nyawa seseorang kan" ucap Doyoung

Benar juga ucapan Doyoung. Masalahnya adalah apakah nyawanya sendiri tidak penting?

Entah kenapa rasanya Junkyu ingin pasrah saja.

"Sekarang kita cari"

Junkyu hanya mengangguk pelan menanggapinya. Ia mencari di sekitaran kasur.

Sementara Doyoung mencari diantara tumpukan pakaian? Entah apa itu.

"Bang Junkyu..." panggil Doyoung

"Apa—"

Doyoung memegang sebuah baju. Iya baju yang dikenakan Jeongwoo yang mereka lihat di dalam mimpi? Atau kenyataan?

Yang parahnya adalah baju tersebut terdapat bercak darah.

"Ga mungkin"

Mereka sudah tidak tahu lagi harus bagaimana.