Chapter 21 : Another hint

2.1K 430 120
                                        

"Aduh sakit" ringisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh sakit" ringisnya

Ia terbangun dengan seluruh badan yang lemas dan sakit. Terutama di bagian lengannya.

Ia berada di atas kasur saat ini bersama temannya

"Doy! Bangun deh!"

Doyoung segera membuka matanya dan melihat apa yang terjadi

"MASA GUE MIMPI KITA MAU DIBUNUH ANJIR" teriak Doyoung begitu bangun

"L-lah kok sama?!" pekik Junkyu

Doyoung lagi-lagi terkejut

"Gue juga liat lo di mimpi gue" lanjut Junkyu

"Seriusan? Gue mimpi kita lagi ngecek sesuatu terus dari belakang ada yang mau ngebunuh kita"

"Sumpah ini si ada yang gaberes—

Aduh!"

Ia memegangi lengannya yang masih terasa nyeri.

"Lengan lo sakit ga sih Doy?" tanya Junkyu

"Iya, sedikit"

Mereka menggulung baju untuk melihat apa yang membuat lengan mereka sakit.

"WAIT?! BEKAS SUNTIKAN?!"

Mengapa rasanya seperti Dejavu

"Sumpah gue gabisa inget apa-apa sebelum mimpi itu" ucap Doyoung yang diangguki oleh Junkyu

Yang membuat Junkyu ragu adalah apakah ini beneran mimpi? Karena rasanya terlalu nyata untuk disebut mimpi.

Dan juga bekas suntikan itu...

Junkyu merasa ini bukan pertama kalinya ia melihat itu.

Rasanya suntikan itu yang membuat dirinya serasa hilang ingatan dan berpikir bahwa semua yang dialaminya adalah mimpi.

"Doy, kita beneran harus kabur sih. Ga beres ini rumah"

"Iya tapi gimana caranya?!"

Sayangnya mereka tidak ada barang-barang yang bisa dijadikan senjata atau semacamnya.

"Gue tau! Kita ke meja makan!"

💎💎💎

"Sampai kapan aku disini terus"
"Bosen banget ih, mana laper lagi"
"Berhari-hari disini berasa bertahun-tahun tau ga. Mau makannnn"

Siapa lagi kalau bukan Junghwan. Ia ingin keluar dari bilik sebenarnya tapi keadaan sangat gelap gulita.

"Ah yaudahlah. Terpaksa daripada mati kelaparan"

Ia pun berjalan keluar dari biliknya menuju dapur. Kebetulan sekali ternyata masih ada buah-buahan yang tersisa.

"Lumayanlah buat ganjel perut"

Junghwan ingin mengambil buah tersebut tapi

"Eh gapapa ga ya kalau aku makan?"

Sebenernya junghwan cuek saja mau itu punya orang lain atau apa. Toh dia pasti akan dimaafkan dan dimaklumi.

journey ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang