U

1.1K 130 5
                                    

Kehadiran pria tinggi ini adalah garis takdir terbaik yang Tuhan berikan untukku, tentunya setelah kehadiran orang tuaku

.

.

.

.

.










Angin sepoi menerpa wajah, daun - daun jatuh pun terdengar menggesek tanah, keadaan disana begitu sejuk dan masihlah asri, tanpa kebisingan, semuanya tampak tenang

Chanyeol menuntun Baekhyun yang berada di sampingnya begitu lembut

Mimik wajah pria mungil berubah kentara, tempat ini adalah tempat yang selalu ia datangi jika sedang merindu, atau hari - hari saat ia merasa tertekan, juga jika ingin bercerita tentang kehidupannya yang berat di masa itu

Pusara ayah Byun

"Kenapa kau mengajakku kesini? Dan bagaimana kau tahu makam ayahku?" Tanya Baekhyun sesaat mereka berada tepat di hadapan pusara ayah Byun

Rumput hijau terlihat rapi di atas makam ayah Byun

"Tidak ada yang tidak aku ketahui tentangmu Baekhyun."

Tepatnya ketika Baekhyun mengunjungi makam ayah Byun minggu lalu, Chanyeol mengikuti kekasihnya, pria mungilnya menangis disini waktu itu, tentu membuat Chanyeol ikut merasakan kesedihan Baekhyun-nya

"Ayahmu adalah orang yang kau sayangi dan hormati, maka aku pun harus melakukan hal yang sama." Ujar Chanyeol

"Maksudmu apa?"

"Bukan tanpa alasan aku mengajakmu kesini Baekhyun. Aku ingin meminta izin."

"Hm?"

"Tidak sopan rasanya jika aku begitu saja membawamu kehadapan Tuhan tanpa perijinan dari ayahmu."

Baekhyun masih belum mengerti dengan perkataan Chanyeol yang terdengar rumit!










Tiba - tiba Chanyeol membungkuk pada pusara ayah Byun begitu dalam dan cukup lama

"Selamat siang Abeonim, aku Park Chanyeol, aku ingin meminta ijin untuk membawa Byun Baekhyun, putramu, kekasihku. Menuju altar gereja, menjadikannya milikku secara sah dan utuh."

Baekhyun menatap Chanyeol tidak percaya!

Ternyata Chanyeol yang mengajaknya kesini untuk meminta restu pada mendiang ayah Baekhyun, pria manis disana masih tidak percaya dengan apa yang Chanyeol lakukan

"Menuntun Baekhyunnie memasuki keluarga Park."














"Aku berjanji akan membahagiakannya, membuatnya selalu merasa aman berada di dekatku, selalu percaya padaku, dan menjadikannya satu - satunya pria terakhir dihidupku."

Tidak ada yang tidak terharu dengan kalimat Chanyeol, begitu pun Baekhyun. Pria mungil itu sudah menahan tangisannya setelah mendengar ketulusan ucapan Chanyeol pada ayahnya di surga sana

Chanyeol beralih menatap Baekhyun yang mulai menangis kecil, pria jangkung itu tersenyum kecil seraya menghapus air mata Baekhyun

"Lihatlah, pria cengeng ini yang akan aku bawa ke altar Abeonim, putramu yang menggemaskan."

Chanyeol masih menghapus air mata Baekhyun yang terus mengalir dari kedua bola matanya

Bukan hanya terharu, namun juga Baekhyun merindukan sosok ayahnya. Akan terasa membahagiakan jika ayahnya memberikan restu secara langsung

"Jangan menangis sayang, aku melamarmu, bukan memarahimu."

Baekhyun memeluk tubuh Chanyeol, menenggelamkan wajahnya pada dada kekasihnya. "Aku terharu bodoh!" Ucapan Baekhyun berhasil membuat Chanyeol terkekeh pelan

"Jadi kau mau?"

"Aku mau, tapi bagaimana jika Appa menolak?"

"Abeonim menerimanya."

Baekhyun cemberut!

"Kau tahu darimana?"

"Hatiku merasakannya."

Baekhyun mendengus, sebenarnya Ayah Byun itu ayahnya siapa?! Kenapa Chanyeol yang merasakan jika ayah Byun memberi restu sedang Baekhyun saja yang notabene adalah anak aslinya sama sekali tidak merasakan apapun

"Jadi?"

Masih memeluk Baekhyun, namun sebelah tangannya mulai mengeluarkan kotak cincin dari dalam saku celana

"Menikah denganku?"

Baekhyun semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Chanyeol, sehingga ketika bersuara nada Baekhyun akan terendam

"Appa sudah mengijinkan, jadi tentu aku mau."

Tak lama setelah cincin itu tersemat di jari lentik Baekhyun, angin berhembus begitu lembut, seolah ada yang ikut berbahagia akan lamaran Chanyeol pada Baekhyun

"Terimakasih."

Baekhyun tersenyum manis, namun kembali memasang wajah cemberut!

"Bagaimana dengan ibuku?"

Chanyeol menyentil dahi si mungil pelan!

"Sebelum ayahmu, aku sudah meminta restu pada ibumu."

"Benarkah? Apa katanya?"

"Eommonim ingin cepat - cepat punya cucu."

Wajah Baekhyun mengerut tidak suka akan ucapan Chanyeol!

"Hey! Aku tidak bisa hamil."

"Nothing impossible babe! Tuhan punya segala cara untuk membuat umatnya bahagia. Kau lupa banyak panti asuhan di luar sana? Kita bisa mengadopsi salah satu anak."

"Kau benar!"




























Tbc

So Sweet banget Daddy

I believe Chanbaek is more than real



6) Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang