{ 13 }

804 103 115
                                    

"Sayang, ada apa sebenarnya? Kenapa kau menangis?" Taeyeon melepas pelukan sang kekasih, ia meraih pipi Jessica lalu dihapusnya air mata yang masih tersisa. Jessica hanya bisa menggeleng, entah bagaimana menceritakan mimpinya itu bahkan ia tidak sanggup mengatakan pada Taeyeon mimpinya begitu nyata seperti dirinya dan Taeyeon yang ada di alam bawah sadarnya.

"Tidak ada masalah apapun, kan?"

Jessica menggeleng lagi, ia menatap Kimie nya dengan lekat, tersenyum sebentar lalu meraih jas dokter sang kekasih, dipegangnya kuat.

"Aku hanya sedang rindu padamu."

"Rindu? Dari semalam aku bersama mu, Maomao. Kau masih rindu?"

Kali ini Jessica mengangguk, saat itu juga Taeyeon melingkarkan tangannya di pinggang Jessica, meletakan dahi nya di dahi sang kekasih.

"Nado. Tapi hari ini aku ada tugas malam lagi, besok aku janji akan pulang bersama hemm." Ia mengecup singkat hidung Jessica setelah berkata demikian, meski sang kekasih tahu jadwal Taeyeon ia merasa tidak rela hari ini tidak pulang bersama.

"Kau sudah makan?"

"Aku sedang tidak selera makan." Jawab Jessica sedikit kesal, hari ini ia memang benar-benar ingin memanjakan diri pada Taeyeon namun tidak lah bisa karena waktu mereka tidak banyak di rumah sakit.

"Maomao, janji mu apa? Makan teratur kan? Kau makan lah bersama Hyomin, aku belum bisa makan siang bersama mu. Masih ada yang memerlukan aku di bangsal."

"Arra Arra. Ya sudah aku pergi dulu." Jessica melepaskan diri dari Taeyeon, ia membalikan badan mulai meninggalkan ruangan Taeyeon tetapi tangannya di raih begitu saja oleh kekasihnya.

Dipeluknya tubuh Jessica dari belakang oleh Taeyeon. Kekasihnya itu meletakan kepala di bahu Dokter Jung.

"Aku juga sayang padamu, Maomao. Sayang sekali. Terima kasih sudah lahir ke dunia ini, terima kasih sudah bersedia bersama ku sampai detik ini. Aku mencintai Maomao ku hingga napas ku berhenti bahkan jika sudah berhenti pun aku tetap mencintai mu di tempat terindah-NYA. Sampai kapanpun aku tidak akan menjauh dari mu."

***

"Chagiiiiii, ayo lah Please Please, ini permintaan Jessica, bukan aku yang minta."

"Tetap saja tidak bisa, Hyomin. Chickie sedang kritis sekarang, mana mungkin aku berani membawa orang masuk. Bahkan Sunkyu bisa menemuinya kesana karena Nona Bakteri."

Hyomin mendengus kesal di lorong rumah sakit ketika menghubungi Eunjung, ini panggilan ke 3 nya pada sang kekasih namun Eunjung bersikeras tidak bisa mempertemukan siapapun dengan Chickie.

"Ya sudah kau hubungi saja Bakteri itu agar bisa mempertemukan Jessica dan Chickie, Eoh??? Kau tahu kan seperti apa jika dia sudah meminta sesuatu. Ayo lah Chagi, kau tidak sayang padaku lagi uh?"

Terdengar helaan panjang di seberang sana membuat Hyomin mulai tersenyum.

"Kau itu sebenarnya lebih sayang sahabat atau kekasihmu huh?"

"Aku sayang padamu Chagi, sayang sekali. Aku juga sayang Jessica sahabatku, tapi jika kau bisa mengabulkan permintaannya aku akan semakin sayang, sayang, sayang padamu. I love you 3000."

Hyomin juga tak lupa memberikan ciuman jarak jauh pada kekasihnya membuat Eunjung meremas map yang di depannya.

"Chagiya, aku juga ingin tahu bagaimana Chickie itu, Jessica sampai memimpikannya, siapa tahu dengan hadirnya Sica bisa membuat Chickie sembuh atau apapun yang lebih baik untuk kesehatannya, ya? Chagi-ah, Please."

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang