{ 16 }

905 108 98
                                    

Anggota G4 berlarian menuju ruang operasi setelah mendapat kabar bahwa Taeyeon dan Soojung mengalami kecelakaan dini hari. Mereka melihat Jessica dan Hyomin hanya diam, terlalu kaget dengan kejadian yang menimpa Dokter Kim dan satu mahasiswi kedokteran itu.

"Unnie." Yoona mendekati Jessica yang berdiri bersandar tembok. Dokter Jung itu hanya menatap sang maknae dengan tatapan kosong, dari gurat wajah ia seperti meminta Yoona agar memberi support pada dirinya bahwa semua akan baik-baik saja.

"Kenapa sampai operasi?" Sooyoung memilih bertanya pada Hyomin karena gadis itu lah orang pertama yang memberi kabar pada mereka.

"Keduanya harus menerima operasi pengangkatan tulang tempurung kepala--" Hyomin mengambil sapu tangan, mengelap air matanya. "Taeyeon. Dia--" Hyomin tidak sanggup mengatakan perihal diagnosa rekan dokter nya yang bertanggung jawab atas Taeyeon dan Soojung.

"Benturan di kepalanya begitu keras, Soo. Dia harus--" sebelum nya Hyomin melirik ke arah Jessica yang sedari tadi berusaha tegar.

"Induced coma?" Berganti Hyoyeon bertanya juga menebak kemungkinan yang akan dokter lakukan di kondisi Taeyeon yang menurut Hyomin terlalu parah daripada Soojung. Dokter Park mengangguk pelan membuat Sooyoung dan Hyoyeon mendengarnya lemas seketika.

"Kemarin dia bilang pagi ini akan berangkat bersama."

Semua pandangan tertuju pada suara lirih Jessica yang menatap depan, masih dengan tatapan kosong.

"Bahkan Soojung juga ingin memamerkan ku mobil barunya." Air mata Dokter Jung perlahan mengalir dari mata kanannya.

"Semalaman aku menunggu mereka pulang, ternyata mereka tidak pulang dan sekarang aku menunggu mereka lagi disini, apalagi ruangan operasi."

"Unnieee. Sudah jangan dilanjutkan." Yoona memeluk Jessica dengan sayang mencoba membuat Unnie tercintanya tenang. Bukannya tenang, Jessica justru menangis di pelukan Yoona.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan mereka, Yoong."

"Sica jangan berkata seperti itu, aku yakin mereka kuat dan bisa bertahan." Hyomin tak kalah memberi semangat untuk sahabat nya yang kini terlihat kehilangan sebagian jiwa nya.

Kedua orang tua dari Soojung dan Taeyeon datang dengan kekhawatiran, terutama Nyonya Jung dan Nyonya Kim yang langsung menangis begitu sampai di depan ruang operasi.

"Eottoke? Bukan kah kemarin sebelum Mommy tinggal adikmu baik-baik saja?" Nyonya Jung bertanya pada putri tertua nya dengan linangan air mata. Jessica tidak bisa menjawab apapun karena ia pun tidak bisa menebak musibah yang terjadi.

"Uri Taeyeon." Nyonya Kim menangis histeris atas apa yang menimpa putri satu-satu nya, putri yang ia banggakan.

"Mom. Eomma," Jessica berucap lirih memanggil sang Ibu dan Nyonya Kim. "Kajja, kita berdoa saja untuk mereka berdua hem." Ia membiarkan air matanya menetes namun tetap tegar agar orang tua nya tidak sedih berkelanjutan.

Sekitar 8 jam menunggu, lampu dari dua ruang operasi padam pertanda operasi mereka berdua telah selesai. Benar saja, tubuh Soojung dan Taeyeon dibawa keluar namun semua tidak diperbolehkan menjenguk mereka berdua.

"Saya butuh bicara dengan wali pasien." Salah satu Dokter yang melakukan operasi berkata demikian dengan wajah tanpa arti, setelahnya ia meninggalkan mereka semua.

Keluarga Jung dan Keluarga Kim langsung mengikuti sang Dokter tanpa banyak bicara, mereka menuju ruangan dimana sudah ada dua Dokter.

"Operasi pertama mereka sudah berhasil." Jelas Dokter Pria yang mengoperasi Soojung, Dokter Han.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang