{ 22 }

989 121 180
                                    

Ternyata besok gw mau nntn kuch-kuch-ho-ta-hai ama Jessica. Jadi ywdin gw post skrg aja deh.

5K. Jangan lupa bernapas 👌

Bintang+komen ♥️🍫

🚑🚑🚑

"Sepertinya Taeyeon sakit, Yul."

Yuri menghentikan kegiatannya membereskan ruang kerjanya begitu sang kekasih mengatakan hal tersebut.

"Dia memang sedang sakit kan? Kecelakaan yang menimpanya mengharuskan dia menjalani 2 kali operasi, patah tulang di kaki juga, mau tidak mau dia harus cuti. Kau sudah menjenguknya?" Dokter Kwon kembali menata berkas-berkas yang ada di mejanya.

"Sudah dan yang aku maksud bukan sakit karena kecelakaan." Tiffany ragu mengatakan hal ini, takut ia salah lihat atau hanya menduga perihal obat yang ia lihat di kamar Taeyeon satu minggu yang lalu. Karena kesibukannya ia baru ada waktu membahas hal ini dengan sang kekasih.

Yuri masih dengan aktivitasnya namun sesekali ia melihat pada Tiffany yang memang tak seperti biasanya bersikap tenang. Hari ini kekasihnya itu terlihat khawatir dan panik.

"Lalu?" Mau tak mau ia bertanya, apalagi melihat sang kekasih semakin tidak tenang.

"Aku melihat Teofilin di ruangannya, Yul. Obat itu tidak ada sangkut pautnya dengan cidera di kepala kan? Apalagi untuk tulangnya."

Seketika itu Yuri benar-benar menghentikan kegiatannya, ia duduk di depan Tiffany, ingin fokus pada sang kekasih yang sedang membicarakan Taeyeon.

"Steph, kau tidak salah lihat kan? Atau mungkin kau sedang khawatir saja ketika menjenguknya?"

Sudah Tiffany duga jika sang kekasih tidak percaya dengan apa yang ia kemukakan, meski ia sendiri pun tidak ingin percaya apa yang dilihatnya.

"Yul, Taeyeon semakin kurus, dan kau tahu? Beberapa kali dia batuk, ya-- aku mencoba berpikir positif mungkin dia lelah seperti yang dia bilang padaku, tapi- aku terkejut ketika melihat ada Teofilin di mejanya. Aku tidak salah lihat meski saat itu aku sendiri berpikir mata ku bermasalah."

"Tapi selama ini dia terlihat baik-baik saja kan? Jikapun pahit-pahitnya dia ada sakit seperti yang kita duga, setidaknya dia ada rutin berobat atau paling tidak ada waktu untuk istirahat tapi Taeyeon?"

Yuri menghempaskan diri di sandaran kursi perihal dugaannya kali ini. Kenapa ia dan Tiffany sampai berpikir demikian?

"Hish!! Sudah Steph, jangan memikirkan hal ini, aku tidak mau kita mengambil kesimpulan mengenai hal yang belum pasti, Arra? Sudah-- kita siap-siap pulang eoh?" Yuri sudah memasukan salah satu map yang harus ia bawa pulang ke tas nya namun Tiffany masih diam di tempat.

"Stephy." Yuri menggerakan tangannya di depan wajah sang kekasih yang terlihat melamun.

"Ahh~ Mian. Aku hanya masih berpikir mengenai Taeyeon, Yul." Ucapnya dengan jujur karena Tiffany yakin jika Sunbae nya itu memang sedang tidak sehat.

"Yasudah besok kita cari tahu tentang dugaan kita, ya? Sekarang, kita pulang." Yuri berdiri dari duduknya namun kekasihnya itu lagi-lagi mencegah dengan menarik tangan Yuri.

"Yul. Ada hal yang penting juga ingin aku katakan padamu." Katanya sedikit ragu.

"Oke. Katakan lah." Yuri menarik kursi, kini duduk di samping sang kekasih.

"Kau ingat orang yang dipanggil Mister saat kita makan siang kala itu?"

Dokter Kwon itu nampak mengingat sesuatu. "Ah, Ya. Jelas aku ingat, orang yang akan melakukan sesuatu pada Klinik Akupuntur Hyoyeon kan?"

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang