{ 19 }

801 102 84
                                    

Hyomin menghempaskan diri di sofa begitu sampai di apartemen setelah menjemput Eunjung dan Sunny di Bandara.

"Kenapa kau terlihat lesu? Tidak suka aku pulang?" Kekasihnya itu memberikan secangkir teh, lalu duduk di sebelahnya.

"Tentu saja suka, aku sudah merindukan mu."

Tak menanggapi, Eunjung justru menidurkan diri di pangkuan sang kekasih.

"Apa ada masalah setelah aku pergi? Pekerjaan mu kah?"

"Pekerjaan? Jangan ditanya, setiap hari ada masalah but its oke, aku bisa mengatasinya, Chagi." Ia membelai rambut Eunjung dengan lembut seperti biasa.

"Hanya saja, ada masalah mengenai Jessica dan G4," Hyomin memijit tengkuknya kemudian, mendadak terasa berat jika sudah memikirkan hal yang ia ketahui. "Apa yang harus aku lakukan jika tahu mengenai hal penting namun aku diharuskan tidak memberitahukan sesuatu itu pada Jessica? Aku tidak mau menghianati sahabat ku sendiri, Chagi-ah."

Pengacara Ham mengambil posisi duduk bersila di depan sang kekasih yang memang terlihat seperti orang tidak tidur satu minggu.

"Minnie," katanya, meraih tangan sang kekasih dengan sayang. "Apapun yang kau dengar jika itu bukan lah urusan mu kau tak perlu ikut campur, aku tahu kau sayang terhadap Jessica, tidak ingin berbohong atau apapun itu. Hanya saja, yang kau dengar tak ada kaitannya dengan mu kan?"

"Dan lagi itu antara G4 dan Jessica. Aku percaya mereka pasti akan bisa menyelesaikan masalah itu sendiri. Kau cukup tahu saja ya Sayang. Jangan terlalu ikut campur terlalu jauh, hem?"

"Begitu menurut mu?"

Eunjung mengangguk, ia membimbing kepala Hyomin agar bersandar di bahunya.

"Aku hanya tidak ingin kau akan dianggap orang yang akan mengadu domba antara G4 dan Jessica, jadi biarkan saja mereka. Kau fokus dengan pekerjaan mu saja, Arra?"

"Ughhhhh Chagi, kau membuatku terharu. Gomawo sudah selalu menjadi orang yang mendengarku dan memberi masukan di setiap masalah yang aku alami."

Eunjung hanya tersenyum ketika kekasihnya sudah kembali dengan sikap yang berlebihan seperti ini.

"Lalu kau bagaimana di Hong Kong? Bertemu kah dengan keluarganya si anak perawan itu?"

"Yeah, dan sekarang ada yang harus aku cari lagi. Kim Jae Wook, membuat ku pusing."

Hyomin minum teh nya sejenak, lalu meletakan cangkir itu, fokus kembali pada kekasihnya.

"Kenapa dengan Kakeknya Taeyeon?"

Pengacara Ham begitu tersentak mendengar apa yang kekasihnya tanyakan. "Kakeknya Taeyeon??? Maksud mu?"

Hyomin justru menatap Eunjung heran. "Kenapa? Kau tidak tahu Kim Jae Wook itu kakeknya Taeyeon? Bukankah saat di Polaris Club kita ke museum kesehatan milik keluarga Kim? Ahh~ aku lupa. Kau dan Sunkyu beda kelompok dengan kami, jadi tidak ke museum kesehatan melainkan langsung ke rumah sakit."

Eunjung membulatkan mata atas fakta yang baru ia tahu.

"Ada apa? Kenapa kau kaget, Chagi?" Tak lama pula Hyomin sadar. "Tunggu!!! Jangan-jangan Kakeknya Taeyeon terlibat dengan kasus yang profesor Park katakan?? Iya kah????"

Eunjung hanya bisa mengangguk lalu menceritakan perihal yang ia tahu dari Halmoeni Im. Bukan hanya Eunjung yang terkejut, sang kekasih apalagi.

"OhEmJi--OhEmJi Chagi," Ia memijit pelipisnya. "Apa yang sedang aku alami sebenarnya. Melihat kematian orang-orang yang berkaitan dengan Ketua Jung, mengetahui rahasia G4 dan sekarang dari bibir mu juga aku tahu fakta seperti ini, omooyaaa apa aku ini seorang Jaksa di kehidupan lampau? Kenapa serasa memiliki benang merah untuk semua itu? Chagi, please tampar aku agar aku sadar."
Hyomin menarik napas lalu membuangnya, berulang seperti itu terus.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang