8. (Kencan?)

434 44 35
                                    

Jangan lupa VOTE plus KOMEN! Silent readers? Jauh² deh lu.

-
-

Semua telah terjadi, aku tak bisa berhenti memikirkanmu dan ku harap kan engkau tahu.
Kau yang ku inginkan meski tak ku ungkapkan.

.
.
.

Malam ini setelah menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang sukses membuat kepala Viona rasanya ingin pecah.

Viona sedang mempersiapkan diri untuk pergi kesesuatu tempat dan tentunya bersama seseorang untuk pergi bersamanya.

Tadi sore saat Viona sedang asyik chat bersama Raefal dan mencurahkan isi hatinya tentang Rafa, Raefal mengajak Viona untuk menemaninya membeli alat musik sambil berjalan-jalan.

Inilah yang Viona benci saat ingin pergi keluar rumah, yaitu memilih baju. Viona memiliki baju yang terbilang banyak, namun rasanya masih saja bingung dan selalu menganggap bahwa semua baju yang dilemari tidak menarik.

"Ini aja kali ya." Viona mengambil baju berwarna putih dan celana jeans hitam.

Setelah mencocokkan baju yang dipilih Viona, Viona menguncir rambutnya dan merias wajahnya dengan natural lalu mengambil tas kecilnya.

Setelah rapih Viona menunggu Raefal yang ingin menjemputnya nanti dan tentu sebelumnya alamat rumah Viona sudah di share ke Raefal.

Tidak butuh waktu lama Raefal sudah berada diluar rumah Viona, Viona keluar untuk bertemu Raefal.

"Rumah lo pelosok banget si Vi." ucap Raefal sambil terkekeh.
"Haha iya emang paling pojok rumah gue Kak."

Viona menaiki motor milik Raefal yang berawarna putih, kalau Rafardhan memiliki motor Satria FU berbeda dengan Raefal, motor Raefal matic yaitu Honda Scoopy.

Tujuan mereka berdua yaitu ke Mall di daerah Jakarta Selatan, Raefal lebih dulu mengajak Viona untuk makan disalah satu Cafe.

"Lo mau apa?" tanya Raefal sambil memberikan buku menu yang berada di meja.

Viona melihat buku menu tersebut, Viona sedikit bingung. Viona memang asli orang jakarta tetapi untuk makan ditempat atau pesan grab food.

"Samain aja deh Kak sama lo." Raefal mengangguk lalu memanggil pelayan Cafe tersebut.

Setelah memesan makanan dan sambil menunggu, Viona mengobrol bersama Raefal.

"Oh jadi lo suka Rafa pas lagi demskul waktu tahun ajaran baru?" tanya Raefal, Viona mengangguk sambil tersenyum.

"Tapi kok waktu demskul gue gak liat lo ya Kak? Gue cuma liat Kak Rafa, Kak Abhi sama satu cewek."

Raefal mengangguk. "Iya, waktu itu gue pulang kampung." Viona hanya mengangguk mengerti.

"Hm, Kak Gea cantik ya Kak." Raefal menatap Viona yang ternyata sedang menunduk memainkan buku menu Cafe.

Raefal tertawa sebelum membalas ucapan Viona."Cantik Vi, tapi buat apa kalo gak punya akhlak mah percuma kaya ibarat pake celana tapi gak pake sempak." Viona langsung menatap Raefal lalu tertawa mendengar lelucon Raefal.

"Tapi, jujur aja ya gue gak suka semua yang ada di Gea. Dan gak tau kenapa, si Rafa mau aja pacaran sama si mak lampir itu." Viona mengerutkan keningnya masih bingung apa yang membuat Raefal tidak menyukai Gea.

"Kenapa gak suka Kak Gea?"

"Gue belum pernah bocorin rahasia ini sih, tapi Gea selalu takut kalo berhubungan sama gue karena apa? Karena gue punya rahasia terbesar dia. Lo mau tau?"

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang