Meski perih kuterima
Meski sedih kunikmati
Tak mampu
Aku sedikit pun lupakanmu
Meski aku takkan mungkin milikimu
Satu doaku
Suatu saat nanti kau 'kan mencintaiku.
.
.
.Malam ini Rafardhan, Abhi dan Raefal bertemu dengan teman kerja samanya untuk membicarakan jadwal yang mengundang team Rafardhan dan sekolah lain.
Tepatnya di tempat favorite teman-teman Rafardhan kumpul disini, Cafe milik Gio. Cafe ini sudah menjadi tempat berkumpulnya Rafardhan dengan teman-temannya yang lain.
"Universitas? Anjir. First ini kita nge-Band disitu." Ucap Abhi senang sambil menghisap nikotinnya.
Raefal tertawa. "Yoi! Bayarannya pasti lumayan lah iya gak?" Abhi dan Rafa mengangguk.
Rafardhan menoleh kearah Tirta yang merupakan teman lain sekolahnya yang sedang berkumpul bersama nya juga, Tirta adalah teman Rafardhan dari sekolah SMA Harapan, Tirta juga tidak sendiri ada dua temannya lagi yang ikut bergabung.
"Bawain berapa lagu Band lo Ta?" tanya Rafa.
"Gue belum ada persiapan si Raf, tapi niatnya gue bawain dua lagu aja. Durasi juga gak lama kan? Pembukaan gue mah." Rafardhan mengangguk.
Ya, memang Band Tirta adalah pembukaan di acara Universitas tersebut sedangkan Band Rafa adalah penutup acara.
Saat sedang sharing-sharing tentang pengalaman nge-band atau hal random lainnya, Rafa tiba-tiba teringat kalau tadi dia tidak pulang bersama Viona.
Rafa mengeluarkan ponsel nya yang sedari tadi tidak ia buka, dilihatnya ada 1 pesan dan tentunya dari Viona tadi.
Viona
Kak, gue duluan ya sama ArvinPesan yang masuk di Whatsapp nya tertera dikirim pada 3 jam yang lalu. Syukurlah jika Viona pulang bersama Arvin.
Ah iya, membicarakan soal Arvin. Rafardhan sebenarnya sangat tidak menyukai Arvin, dan sialnya dia harus satu eskul dengan anak itu.
Disaat Rafardhan ingin meluapkan emosinya ke Arvin. Abhi dan Raefal lah yang menenangkan dirinya. Karena jujur Rafa sangat kesal dengan hal-hal yang tidak ia sukai dimatanya atau dipendengarannya.
Membaca pesan Viona, Rafa lupa bilang kalau tadi ia masih mengerjakan tugas deadline yang diberikan guru mata pelajaran Prakarya.
Rafardhan
Sorry Vi gue tadi gak bilang kalo ada tugas deadlineAda sedikit rasa bersalah di hati kecil Rafardhan, pasti tadi Viona menunggunya diparkiran yaa tempat yang menjadi titik kumpul antara Viona dan Rafardhan saat pulang sekolah.
"Iya anjir lo gak liat? Postingan Raya sama Tiara semalem gila! bening banget pose dia juga kaya friendship goals gitu." kata Abhi yang menceritakan kalau dia menyukai postingan instagram milik Tiara.
"Gue cabut dulu ya ada urusan." Tirta dan kedua temannya berpamitan untuk pergi ke teman-teman Rafardhan.
Raefal menyambut uluran tangan Tirta begitupun Abhi dan Rafa, dan kedua teman Tirta. "Yoi! Hati-hati bray. Kalo ada waktu kumpul lagi kita." ucap Abhi dibalas 'oke' dengan Tirta.
Mereka kembali ber-tiga, Raefal dan Abhi sibuk memainkan game online-nya sedangkan Rafa sibuk dengan pikirannya sendiri.
Rafardhan bingung dengan perasaannya, kok bisa dia jadi sejauh ini dengan Viona. Apa maksud dari semuanya? Perasaan Rafa, hati Rafa, perlakuan Rafa. Apa Rafa menyukai Viona?
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER
Teen Fiction[ON GOING] "kisah yang kuanggap berkesan hanyalah kisah sedih. Dan, kisah yang akan kulupakan nantinya." -Viona Calsesa Liandra