Sekarang waktunya istirahat, waktunya kami mengisi perut kami. Aku dan Wooyoung pergi ke kantin. Kemana-mana kami selalu berdua, iya dia satu-satunya yang paling dekat dan bersahabat denganku. Dia selalu menjaga dan menemaniku.
Kami mencari tempat duduk dengan sedikit kesulitan. Kantin ternyata sudah ramai, menyebabkan kami kesulitan mencari tempat kosong.
"Duduk situ aja, Yeon," ucap Wooyoung sambil menunjuk tempat yang kosong dan kami bergegas menuju tempat duduk tersebut.
"Mau makan apa?" Tanya Wooyoung
"Gatau, males makan, mager!" Jawabku dengan malas
"Lah, jan males-males. Lu ga makan, gua kena tabok bang Yeosang!" Seru Wooyoung, "Mau makan apa? Gue yang pesenin, deh,"
"Yaudah, batagor seporsi," Wooyoung pun menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk sign 'ok'.
Sembari menunggu Wooyoung, aku memainkan ponselku.
Kak Yeosang
Heh, bukannya belajar malah
mainan hape.
10.36Dihh, orang jam istirahat jg-,
Read.Ehh dek, ntr mlem mkan
di luar hayu. G ad yg msak, kk
mls msak.
10.38Lahh, kirain bibi ntr sore dah plng?!
Read.G, bibi dh mnta izin.
Ktany orngtuany bibi lgi skit.
10.43Oh, ydh ntr klo kta ad waktu
jnguk orngtuany bibi.
Read.Jadi, aku dan kak Yeosang bukan cuma tinggal berdua di rumah, tapi ada bibi Ahn yang membantu pekerjaan rumah ketika kami tidak ada di rumah, sekalian menjaga rumah. Kami dan bibi Ahn sebenarnya sudah mengenal. Iya, karena bibi Ahn yang membantu orang tuaku saat orang tuaku kecelakaan, dan akhirnya tiada.
Aku dan kak Yeosang yatim piatu. Pada waktu mereka meninggalkanku, aku berumur 11 tahun dan kak Yeosang berumur 16 tahun. Bahkan diumur seperti itu pun aku harusnya menikmati kasih sayang orang tua, namun aku berusaha kuat dan mandiri. Begitupula kak Yeosang, ia selalu terlihat tegar, kami selalu berbagi cerita satu sama lain, dan saling mendukung. Itulah yang membuat kami, terlebih kak Yeosang menjadi seorang yang tegar dan kuat. Walau kak Yeosang penyayang sekali, ia juga sangat tegas.
"Nih, Yeon," Wooyoung pun datang dengan makanan yang ia pesan. Ia menggeser piring batagor pesananku.
"Hehe, makasih ya Young." Seruku sambil nyengir, aku pun langsung menyantap batagorku.
"Lama ya? Maap ye, rame bat dah tu." Ucap Wooyoung di sela-sela makannya
"Gapapa, gue ga laper-laper amat tu," balasku sambil menguyah makananku
"Yodah, makan yang banyak ya taik!"
"Apasih, ampas," balasku datar
Oke, beberapa menit kemudian aku dan Wooyoung tidak terlibat sebuah percakapan. Sibuk makan sih.
"Eh, Yeon. Ntar sore temenin gua latihan," Ajak Wooyoung si petakilan nan cerewet.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Seonghwa➖Park Seonghwa [ATEEZ]
FanfictionWarning!⚠️ *Bahasa kasar/non-baku! *Ada unsur bxb nya juga ya Gatau nulis apa ini mah, yang penting kegabutan gua tersalurkan") © Jaeyeonssong, 2020