•Part 7

330 24 5
                                    

"Makanyaa, gausah main ujan-ujanan lagi. Kan sekarang jadi sakit, trus nanti gak sekolah. Nah, kamu kan nanti jadi ketinggalan pelajaran, haduh kamu tuh ya!" Omel kak Yeosang tidak berhenti.

Baiklah, sifat ke-ibuannya mulai keluar jika sudah seperti ini. Heh, kak Yeosang kan pria. Eh, tapi sifat ke-ibuan kan bisa pada siapa saja. Toh, hanya sifatnya.

"Huusstt, iya iya. Udah dapet jatah sakit lagi ini mah."

"Tadi pulang sama Wooyoung, ya?" Tanya kak Seonghwa sambil memegang dahiku, mengecek suhu Panasku.

Aku menggeleng, "dianter kak Seonghwa tadi."

"Seonghwa siapa? Kakak kelas?"

"Iyaa, baik kok orangnya kak."

"Dah, tunggu sini bentar. Kakak mau mandi dulu, trus beli obat" kak Yeosang beranjak pergi

"Yah, pantes bau daritadi gitu, ternyata kakak," ejekku dan kak Yeosang hanya menatapku datar. Aku tertawa menanggapinya.

"Bacot!"

Aku menarik selimut hingga leherku, dan tak lama kak Yeosang kembali lalu mengetuk pintu.

Tok
Tok

"Dek?" Kepala kak Seonghwa muncul dari belakang pintu.

"Itu, temennya nyariin,"

"Siapa? Uyong? San?"

"Engga, itu Seonghwa namanya."

Hah? Kak Seonghwa?! Eh astaga.

"Titip Yeonjaenya, saya mau pergi sebentar," pesan kak Yeonjae lalu meninggalkan kami berdua di kamarku. Jangan pikir yang aneh-aneh, kak Yeosang tidak benar-benar menutup pintunya.

"Hei." Sapa kak Seonghwa, dan aku tersenyum menjawabnya. Aku membenarkan posisi ku menjadi duduk.

"Maaf ya, lu sakit gara-gara ujan-ujanan bareng gue kemaren, duh gue jadi repotin lu nih." Ucap kak Seonghwa dan menatapku khawatir.

"Eh, gapapa kak. Bukan salah kakak, udah waktunya sakit aja,"

"Yaudah, nih ku bawakan makanan untukmu wahai adinda putri." Seru kak Seonghwa dan menyodorkanku bubur ayam, aku terkekeh dengan tingkahnya itu.

Aku mengambil bubur ayam itu, "makasih ya kak. Ngerepotin banget nih diriku,"

"Elu sih, badannya mungil bat. Jadi sakit kan," canda kak Seonghwa.

Hee? Apa hubungannya?

"Hah? Apa hubungannya ih?" Aku mengernyitkan dahiku sembari membuka bungkusan bubur ayam itu.

"Hubungan antara kita?" Candanya lagi lalu tertawa.

"Ihh kak, serius!"

"Jadi ceritanya mau gue seriusin?" Baiklah, aku yakin pipiku merah padam sekarang. Aku menaruh bubur ayamku di meja nakas, lalu menutup wajahku dengan selimut.

"Eh eh, baper nih cie. Gapapa kok, Yeon. Gue orangnya bertanggung jawab," Aduh, baper nih aku.

"Hus, apasih kak!" Aku mencoba menatap kak Seonghwa dengan muka datar, kak Seonghwa masih tertawa.

"Haha, udah udah ah. Ini dimakan dulu, ntar kalo dingin gaenak buburnya." Ucap kak Seonghwa sambil mengambil bubur ayamku yang kuletakkan di nakas tadi.

Aku mulai memakan bubur ayamku, "Nah, lu makan bubur, lu kan lagi sakit jadi gue beliin bubur. Gausah makan junkfood dulu-" kak Seonghwa mengeluarkan burger dari paperbag nya, "-kalo gue gapapa."

Kak Seonghwa➖Park Seonghwa [ATEEZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang