Sekolah sepertinya sudah sepi, aku menunggu kak Seonghwa di kelas sendiri. Wooyoung dan San memaksaku agar mereka menemaniku, namun aku menolak.
Aku sibuk bermain ponsel sembari menunggu kak Seonghwa. Untung saja ponselku masih bisa kunyalakan lagi.
Brak!
Meja kelas ditendang, kursi diporak-porandakan. Aku melihat sang pelaku. Oh, rupanya pasangan bajingan! Mereka berdua? Jungwoo dan Jennie? Astaga, masih mau macam-macam saja.
"Heh kau, lonte!" Seru Jennie menunjuk wajahku.
"Gaada lonte disini, adanya pelacur, itu elu!" Balasku, dan menyimpan ponselku. Aku tak mau ponsel ini mendapat penderitaan lagi dari orang ini.
"Duh! Elu daritadi nyari masalah sama gue, ya! Sini lo! Berantem kita," bentak Jungwoo.
Jungwoo ini pria atau wanita, hah? Oke oke, aku tidak mau sombong, tapi aku bisa saja membuat kepala mereka terlempar dengan satu tendangan saja.
Aku berdiri, Jennie menghampiriku dan menarik kerah bajuku. Aku menghempas tangannya. Aku sebenarnya tidak ingin melawan, tapi mereka sendiri yang memancingku. Baiklah aku harus turun tangan.
Aku menendang bahu kiri Jennie, membuatnya terhempas dan merintih. "Gue gaada masalah ya sama lo, lo apalagi!" Seruku sambil menunjuk dua orang ini bergantian.
"Bangsat lo!"
Plak!
Jungwoo menamparku. Aku memegangi pipiku yang panas itu.
Bugh!
"Brengsek lo! Cari lawan yang sepadan ya, anjing!"
Kak Seonghwa!
Ia meninjuJungwoo yang membuatnya terhempas. Kak Seonghwa terus menghajarnya. Aku menahan kak Seonghwa."Park Seonghwa, udah!" Kak Seonghwa menyudahi pukulannya, wajah Jungwoo babak belur.
Jennie pun menghampirinya. Kak Seonghwa menatap mereka tajam, mereka tak berani melawan.
"Kalo kalian masih berani gangguin Yeonjae, urusan kalian sama gue!" Ancam kak Seonghwa dan menunjuk mereka, "kita pulang,"
Aku mengambil tas dan hoodieku, kak Seonghwa menarikku keluar dari kelas ini dan merangkulku.
"Maaf, aku telat. Aku gabisa jagain kamu, bodoh banget ya." Kak Seonghwa menyalahkan dirinya sendiri.
Aku berhenti berjalan, melepas rangkulan kak Seonghwa dan menatapnya.
"Salah kamu apa? Kamu ga salah apa-apa, mereka yang salah mungkin. Mereka yang cari masalah, kalo mereka ga keterlaluan mungkin aku ga turun tangan," jelasku, ia tersenyum pahit.
"Aku sebenernya gaakan lambat dateng, Wooyoung sama San udah nyuruh cepet datengin kamu, tapi tiba-tiba Mingi minta tolong buat bantu nyari kunci motornya dia, alhasil aku telat. Maaf, kamu sampe ditampar tadi."
"Gapapa, ih. Sakit sih, tapi santai aja. Aku ga mau berurusan lagi," aku menggandeng tangannya dan kami mulai berjalan lagi.
"Kenapa ga di lawan aja tadi, cuma diem?" Tanya kak Seonghwa
Aku terkekeh, "Cuma nendang bahu Jennie aja. Sebenernya masih pen nabokin sih, tapi udah ah kasian."
"Mulai besok, aku gaakan buat kamu nunggu lagi. Aku janji," ucapnya lalu kembali merangkulku.
Kami pun sampai di parkiran, dan masuk ke mobil kak Seonghwa, kak Seonghwa mengantarku pulang seperti perkataannya kemarin.
"Ku puter lagu ya, kak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Seonghwa➖Park Seonghwa [ATEEZ]
FanfictionWarning!⚠️ *Bahasa kasar/non-baku! *Ada unsur bxb nya juga ya Gatau nulis apa ini mah, yang penting kegabutan gua tersalurkan") © Jaeyeonssong, 2020