Cap 26 "Belajar Bersama."

227 35 2
                                    

Malam ini rumah Sowon sangat ramai karena teman-teman nya datang tiba-tiba dan mengajak nya belajar bersama, dengan alasan besok hari pertama UKK.

Yakin lah, bukan nya belajar mereka malahan baku hantam. Seperti saat ini, Kai dan Baekhyun sedang berebut cake coklat terakhir buatan Sowon tadi pagi.

"Ga bisa, gue duluan tem yang ambil." Baekhyun me-melotot-kan mata nya ke arah Kai yang mencoba merebut cake di tangan nya.

"Huwaaa ga mau, lo tadi udah makan banyak be." Kai mencoba mempertahankan cake nya agar tidak bisa direbut oleh Baekhyun.

"Be... Be... Gue bukan cabe tem. Udah sini in cake nya." Kai semakin memperkuat pertahanan nya.

"Gue juga bukan item. Gue eksotis tau, udah lo itu tua jadi ngalah aja." Sowon yang jengah dengan sikap keduanya pun menghela nafas panjang.

"Kasih gue cake nya sekarang!" Kai dan Baekhyun serempak menggelengkan kepalanya.

"GAK!!"

"Baek udah kasih ke Kai, ntar pulang gue beliin." Baekhyun melirik Chanyeol yang berkata seperti itu. Chanyeol yang dilirik pun mengangguk kan kepalanya.

Baekhyun melepaskan cake coklat itu lalu mendengus sebal, Kai tentu saja senang karena Baekhyun akhirnya mengalah. Menurut nya cake buatan Sowon rasanya sangat pas dan tidak terlalu manis hingga sesuai dengan seleranya meskipun dia lebih suka hal-hal yang berbau stroberi.

Setelah perdebatan itu selesai mereka semua mulai belajar lagi dengan serius, karena pelajaran besok sangat menguras otak mereka. Bayangkan saja, pelajaran sejarah dan pendidikan kewarganegaraan yang mengutamakan hafalan.

Mark?? Tentu saja dia belajar sendiri di dalam kamar nya. Dia sangat membutuhkan keheningan ketika belajar, dan teman-teman kakak nya sangat berisik. Jadi dia memutuskan belajar sendiri di kamarnya.

Jaehyun menghela nafas berat lalu menyandarkan kepalanya di sofa karena hafalan yang terlalu banyak otak nya benar-benar sakit saat ini.

"Ck. Berat banget jadwal besok." gumam Jaehyun. Sehun pun ikut menyenderkan kepalanya di sofa seperti Jaehyun.

"Otak Sehun ga muat lagi. Capek nih." Sehun menghela nafas panjang lalu memejamkan mata nya sejenak.

"Ga tau lagi sama yang buat jadwal. Ga mikirin murid nya apa." timpal Kai yang menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan.

"Andai aja nilai bisa dibeli pake uang." Suho mendapatkan pukulan buku tepat di kepalanya oleh Taeyong.

Menurut Sowon, Suho sekarang lebih terbuka dan tak segan menimpali candaan nya dengan hal yang berbau uang, menurutnya tak masalah bukan? Suho memang anak konglomerat yang memiliki uang lebih? Jadi apa salahnya?? Setidaknya seperti itulah yang difikiran teman-teman nya.

"Ga tau lagi sama otak lo." gumam Taeyong kemudian Suho terkekeh geli.

"Yeol, pulang yok. Ga betah lagi gue sama pelajaran dua ini. Capek gue, pengen tidur." Chanyeol menghela nafas lalu menoleh ke arah Baekhyun lalu mengangguk kan kepalanya.

"Yaudah, ayok." Chanyeol membereskan buku nya dan buku Baekhyun lalu berdiri.

"Park Bucin Chanyeol." Chanyeol mendengus sebal mendengar ucapan Kai sedangkan Baekhyun me-melotot-kan mata nya ke arah Kai, seolah-olah matanya bisa memancarkan laser yang mampu membunuh Kai saat ini juga.

"BACOD lo item." Kai melempar bantal yang ada di pangkuan nya ke arah Chanyeol.

"Udah berkali-kali gue bilang. Gue ga item, gue eksotis njeng!" Chanyeol menghendikkan bahunya acuh lalu menggenggam tangan Baekhyun.

[BOOK I] He Is My Boy°~NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang