Cap 24 "Bimbang."

193 31 0
                                    

nb~ Maaf untuk chapter 24 bahasanya sedikit berubah. Sekali lagi maaf. Selamat Membaca。◕‿◕。

.








Sowon tampak diam dan tatapan nya kosong sejak kembali dari rooftop bersama Jaehyun. Bahkan saat dia dalam perjalanan pulang pun masih dia tak mengeluarkan sepatah katapun dan itu tentu saja membuat Taeyong heran.

"Sowon, lo sakit??" Taeyong menoleh sebentar e arah Sowon sebelum memusatkan perhatiannya ke jalan raya lagi. Sowon masih dia tak bergeming.

"Ck! Lo mikirin apa sih." lagi, Sowon hanya diam dan masih menatap kosong luar jendela.

"Eh tiang."

"Lo kesambet Jin mana kok bisa diem anteng kayak gini sih."

"Astaga Sowon, disaat yang lain berebut mau ngomong sama gue, Lo malahan nyuekin gue kayak gini?? Isisis, dasar."

Tidak ada sahutan selain helaan nafas Sowon dan akhirnya Taeyong memutuskan untuk diam saja dan menanyai dirinya saat sampai di rumah saja. Karena terlihat dari tatapan mata kosong nya menyimpan rasa sedih yang begitu dalam.

Apa mungkin ini tentang laki-laki bernama Lucas? Taeyong bertanya sendiri di dalam hatinya.

Jika ini memang karena Lucas yang pergi dari Sowon, Taeyong akan berusaha sekuat tenaganya untuk mengajak kembali Lucas agar berada di dalam pelukan saudaranya. Sumpah demi apapun Taeyong tidak bisa jika harus melihat air mata keluar dari mata saudara kembarnya itu.

Entah kenapa rasanya jalan begitu panjang hingga hampir dua puluh menit mobil nya tak kunjung sampai di pekarangan rumah. Mulutnya begitu gatal untuk menanyai Sowon dengan banyak pertanyaan yang mungkin sedikit peluang nya untuk Sowon menjawab pertanyaannya.

Dan setelah beberapa menit Taeyong menghembuskan nafas panjang ketika mobil mereka sudah sampai di pekarangan rumah nya. Dia segera turun dan berjalan beriringan dengan Sowon. Tepat ketika dia ingin membuka suara Sowon sudah berjalan lebih dahulu menuju kamarnya.

"Aih.... Kenapa sih tu anak." dengan nada frustasi Taeyong mengerang melihat tingkah aneh adiknya itu. Ditambah Mark yang belum pulang sekolah membuat bingung cara menghadapi Sowon.

Taeyong berjalan ke arah kamar nya untuk berganti pakaian, tubuhnya benar-benar terasa gerah menggunakan seragam yang menurutnya sangat panas ini.

*****

~SOWON POV~

Waktu kini sudah hampir malam dan rasanya aku tidak ingin beranjak dari kasur sedikit pun, bahkan untuk mandi membersihkan diri rasa nya sangat enggan.

Aku masih memikirkan perkataan Jaehyun tadi di rooftop. Apa kalian tau?? Itu benar-benar mengganggu fikiranku. Rasanya aku tidak bisa berfikir jernih untuk saat ini, bahkan Taeyong ku abaikan begitu saja saat mulut nya dengan cerewet menanyaiku dengan banyak pertanyaan.

Lucas memang masih ada di dalam hatiku tapi aku juga jatuh hati pada Jaehyun. Lihatlah diriku sekarang seperti perempuan tidak tahu diri yang menyukai dua laki-laki sekaligus, tapi aku juga tidak bisa berbohong kepada diriku sendiri bahwa faktanya memang seperti itu.

"Nuna... Sebaiknya makan malam terlebih dahulu, jika kau sakiti aku dan Taeyong hyung akan report mengurus dirimu. Sebaiknya keluar sekarang."

Lihatlah, bahkan setelah kedatangan Taeyong dari Korea membuat Mark semakin menjengkelkan. Apa mereka tidak bisa seharian saja tidak menganggu diriku?? Kuras jawaban nya adalah TIDAK!

"Kau duluan saja. Aku akan mandi terlebih dahulu."

"Ne... Dan sebaiknya nuna menepati janji, jika tidak aku dan Taeyong hyung akan mendobrak pintu kamar mu."

[BOOK I] He Is My Boy°~NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang