Akhir Hidup Jeon Somi

138 107 26
                                    

Ceklek!

"ADA APA INI?!" teriak Jeon Somi ketika anak buah Taehyung mengikatnya disebuah kursi.

"TAEHYUNG!! APA YANG KAU TUNGGU?! CEPAT SURUH MEREKA UNTUK MELEPASKANKU!!" seru Jeon Somi dengan raut wajah kesal.

BRAK!!

"Bagaimana bisa aku melepaskan bedebah sialan sepertimu nyonya Jeon." ucap Taehyung sinis.

"Taehyung, apa maksudmu?! Siapa yang bedebah?!"

"Jangan panggil namaku menggunakan mulutmu, Jeon Somi!"

"Apa maksudmu?!" tanya Jeon Somi marah.

"Cih, sangat menjijikkan!" ujar Taehyung lalu berjalan menghampiri Jeon Somi yang berada tak jauh darinya.

Taehyung mencengkeram rahang Jeon Somi kuat, lalu berkata, "Kau pikir aku bodoh?!"

"Tae-Taehyung! Lep-lepaskan ceng-cengkeramanmu!" ujar Jeon Somi dengan susah payah.

Taehyung melepaskan cengkeramannya. Dia lantas berjongkok, menyetarakan tingginya dengan Jeon Somi.

"Berapa banyak uang perusahaan yang kau korupsi, huh?" tanya Taehyung dengan intonasi santai.

"Ko-korupsi?" tanya Jeon Somi seperti seseorang yang tengah kebingungan. Ya, kebingungan untuk mencari alasan agar kedoknya tidak terbongkar.

"Jujur saja!" seru Taehyung seraya menjambak rambut Jeon Somi tanpa berperikemanusiaan.

Jeon Somi meringis ketika rambut panjangnya yang tergerai indah dijambak oleh Taehyung. Dia berusaha melepaskan tangan Taehyung dari rambutnya, tetapi tidak bisa. Badannya diikat, seluruh pergerakannya menjadi terbatas, jadi bagaimana bisa dia lepas dari jambakan Taehyung?

"Lima juta won!" ucap Jeon Somi setelah Taehyung memaksa dirinya untuk mengakui berapa banyak uang perusahaan yang telah ia korupsi.

Taehyung tidak percaya begitu saja. Dia tahu jika uang yang telah dikorupsi Jeon Somi lebih banyak dari nominal tersebut.

Taehyung mengeluarkan pisau kecil dari saku jasnya. "Jika kau tidak berkata jujur. Pisau ini akan mengores kulitmu, Jeon Somi!" ucap Taehyung dingin.

"Am-ampuni a-ak-aku," ucap Jeon Somi tergagap-gagap.

"Jad-"

"Tiga puluh miliar won!" seu Jeon Somi tiba-tiba.

SRET!

Jeon Somi berteriak kesakitan saat belati milik Taehyung mengores pipinya.

SRET!

"TAEHYUNG, HENTIKAN!"

PLAK!

"Jangan panggil namaku! Dasar wanita sialan!"

PLAK!

"Ja-jangan be-ber-berani membunuhku, Kim Tae-hyung!"

PLAK!

"Aku be-bersumpah, kau akan ter-terus hi-hid-hidup deng-dengan kegelapan. Jik-jikapun ka-kau me-mela-melakukan ke-kebaikan, ka-kau te-tap menjadi pendosa!"

DOR!

BRAK!

"EOMMA!!"
(Ibu)

"Jung Hyu, bereskan kekacauan ini!" ujar Kim Taehyung sebelum pergi meninggalkan jasad Jeon Somi tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

※※※

Hotel The 13, Macau

"Apa mereka sudah sampai?" tanya Taehyung seraya merapikan dasi pada tuxedo-nya.

"Sudah tuan."

Taehyung mengangguk singkat. Dia lalu berjalan menuju ruang pertemuan antara dirinya dengan kolega-kolega bisnisnya.

Begitu memasuki hotel, Taehyung dan Seo Jung Hyu langsung disajikan oleh ornamen-ornamen mewah bergaya Baroque.

Sesampainya di ruangan Villa du Comte, Taehyung melihat semua rekan bisnisnya berdiri ketika melihat kedatangannya.

Taehyung tesenyum simpul sebelum dirinya mempersilahkan semua orang yang berada diruangan ini untuk duduk kembali.

"Seo Jung Hyu, jelaskan." titah Taehyung.

"Baik. Sesuai kesepakatan, seluruh saham yang kalian punya akan di investasikan ke perusahaan kami. Untuk itu, kalian harus menandatangani seluruh berkas ini sebagai buktinya." jelas Seo Jung Hyu seraya menunjukkan berkas-berkas yang dia maksud tadi.

"Berapa persen keuntungan yang akan saya dapat dari kerja sama ini?" tanya salah satu rekan bisnis Taehyung.

"Sembilan puluh tujuh persen dari seratus persen yang akan kalian dapat dari kerja sama ini." jawab Seo Jung Hyu mantap.

Taehyung tersenyum miring. Ia yakin rencananya akan berhasil tanpa ada hambatan apapun. Setelah rekan-rekan bisnisnya menandatangani berkas penting itu, maka semuanya akan selesai.

Tepat jam 21:15, Taehyung dan Seo Jung Hyu saling tatap. Taehyung menatap Seo jung Hyu penuh arti. Seo Jung Hyu yang ditatap seperti itu pun lantas mengerti. Dia lalu berdehem dan tak lama datanglah beberapa pelayan yang membawa berbagai jenis makanan serta minuman.

Setelah meletakkan semua makanan dan minuman tadi, para pelayan itu akhirnya pergi tanpa ada yang berbicara sepatah kata pun.

"Saya sengaja mempersiapkan ini semua untuk kalian. Dan, silahkan dinikmati." seru Taehyung yang disambut senyum sumringah semua orang.

Taehyung tersenyum tak kala semua orang mulai menikmati hidangan yang tentu saja bukan hidangan sembarangan. Makanan dan minuman tersebut telah ia campur dengan racun tanaman Wolfsbane.

Ketika semua orang merasa pusing, Taehyung langsung menembaki kepala mereka satu persatu. Jadilah pembunuhan berantai yang telah direncanakan oleh Taehyung dan Seo Jung Hyu.

Setelah semua rekan bisnisnya sudah tiada, Taehyung tersenyum miring. Dia seperti pembunuh berdarah dingin. Bukannya merasa bersalah, ia malah merasa senang setelah membunuh banyak orang.

"Bereskan kekacauan ini." ujar Taehyung sebelum ia pergi.

"Ck, sepupu sialan!"

※※※

Sumpah ye, aku ga bisa mikir ini😬
Hargai dengan ngasih vote sama comment, okee...

See you next chap guys...

The Prometheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang