Masa Lalu

55 37 2
                                        

1 bulan kemudian~

Di dapur, terlihat Seojin yang sedang memasak ditemani alunan musik barat. Dengan lihai, dia memainkan semua peralatan masaknya. Tak lupa dengan berjoget ria, mengikuti alunan lagu yang sedang diputarnya.

Setelah masakan sudah siap. Seojin lantas meletakkan makanannya pada 2 buah piring, yang mempunyai porsi berbeda.

Seojin berjalan ke arah meja makan dengan membawa makanan itu tadi.

"AYO MAKAN!!" teriak Seojin pada seseorang.

Seojin mengangkat bahu cuek saat tak mendengar balasan dari orang yang sedang ia ajak bicara. Seojin pun memilih untuk memakan makananya, tanpa menunggu orang itu.

"Kenapa porsi makananku sangat sedikit?!" seru seseorang yang membuat Seojin memutar bola mata malas.

"Sudah untung kau kukasih makan. Jika tidak? Mungkin kau sudah berada di neraka! Ck, dasar tidak tahu terimakasih!" decak Seojin.

"Kau tidak ikhlas membantuku?!" serunya yang membuat Seojin benar-benar kesal.

"Diamlah, dan makan saja!" seru Seojin.

"Kau pikir aku akan kenyang hanya dengan makan ini saja?! Konyol!!" hardik orang itu lalu pergi begitu saja.

"TAEHYUNG-AH!! KAU MAU KEMANA?!!" teriak Seojin pada orang tadi yang ternyata adalah Taehyung. Taehyung? Apa dia sudah sadar dari komanya?

Seojin menatap kepergian Taehyung sampai melupakan makananya.

●●●

Taehyung merasa kesal kepada Seojin yang selalu berbuat seenaknya. Tidak biasakan pria yang lebih tua darinya itu berbuat baik padanya walau hanya sebentar?

Hari ini cuaca benar-benar dingin. Rasa-rasanya nanti malam akan turun salju. Taehyung pun memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, mencoba untuk menetralisir dinginnya cuaca yang menyapa permukaan kulitnya.

Walau merasa kedinginan, Taehyung meneruskan langkahnya hingga berhenti di taman bermain anak-anak. Ia memutuskan untuk mampir sebentar, sebelum kembali kerumah. Maksudnya rumah Seojin, bukan rumahnya.

"Ck, kenapa aku tak ingat semuanya?!" monolog Taehyung setelah duduk disalah satu bangku yang ada di taman ini.

Taehyung menunduk. Membuang nafas kasar. Tiba-tiba kepalanya pusing saat memori tentang masa lalunya datang, walau terkesan samar-samar.

"Apa kau baik-baik saja?" Taehyung mendongak.

"Tae-Taehyung?" lanjut orang itu dengan wajah kaget.

Taehyung mengerutkan kening tanda ia bingung. Ya, ia bingung pasalnya perempuan di depannya ini mengenalnya. Apa mereka pernah bertemu? Ah entahlah, Taehyung lupa. Yang pasti, perempuan itu mengenalnya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Taehyung.

"Ya. Apa kau tak ingat?" Taehyung hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kita pernah bertemu di Yunani. Setelah itu kita berpisah karena kau harus kembali ke negaramu. Apa kau sudah ingat?"

"Tidak, aku tidak ingat sama sekali." jawab Taehyung yang secara tak langsung telah menyakiti hati orang itu.

"Ada apa denganmu? Aku Catline, Taehyung. Secepat itukah kau melupakanku?"

"Catline?" koreksi Taehyung yang membuat orang itu mengangguk dengan sangat antusias.

"Maaf, tapi aku tak mengenalmu." ujar Taehyung lagi, lalu pergi begitu saja.

Sedangkan orang yang bernama Catline tadi hanya terdiam. Dia sedikit kecewa melihat Taehyung seperti itu.

Disisi lain, Taehyung mencoba mengingat masa-masa lalunya. Terutama siapa itu Catline, dan mengapa dia seolah-olah terlihat dekat dengannya.

Sesampainya di rumah. Taehyung langsung masuk. Namun yang ia temukan hanyalah kesunyian dalam rumah tersebut. Ah, mungkin saja Seojin sedang pergi, itulah pikir Taehyung.

Taehyung tak langsung ke kamarnya. Dia memilih ke dapur untuk mengambil minum terlebih dulu. Setelah itu, Taehyung pun pergi ke kamarnya.

"Ada apa denganku sebenarnya?" usai berkata, Taehyung mengacak-acak rambutnya prustasi.

Tok! Tok! Tok!

"Taehyung-ah. Buka pintunya!" ujar seseorang dari luar. Mungkin itu adalah Seojin.

Taehyung langsung beranjak dari tempat tidurnya. Ia mendekat ke arah pintu kamarnya, lalu membukanya dengan cepat.

"Makanlah!" benar, itu adalah Seojin.

Taehyung menatap ke arah makanan yang dibawa Seojin.

"Ini nasi bungkus." ujar Seojin saat merasa Taehyung tak tahu makanan apa yang ia bawa.

"Aku tahu. Terimakasih." balas Taehyung sambil mengambil alih makanan yang dibawa Seojin.

"Emm, aku... ingin bicara sebentar denganmu." ujar Taehyung tiba-tiba.

Seojin mengerutkan kening. Tapi setelah itu, ia langsung mengangguk dan masuk ke dalam kamar Taehyung. Seojin pikir Taehyung akan bicara serius padanya.

Taehyung meletakkan makanan tadi di meja dekat tempat tidurnya. Dia lalu duduk di samping Seojin, dan mulai membuka topik pembicaraan.

"Siapa aku sebenarnya?" tanya Taehyung dingin.

"Kau adalah Taehyung. Kim Taehyung." jawab Seojin seadanya.

Taehyung menghela nafas kasar. Selalu seperti ini! Saat dirinya bertanya kepada Seojin tentang masa lalunya, kenapa pria itu tidak ingin berbicara jujur padanya? Sesulit itukah mengatakan hal-hal yang selama ini berputar dalam otaknya hingga membuatnya menjadi pusing sendiri?

"Hyung...,"

"Sudah kukatakan. Kau adalah Taehyung." jawab Seojin santai.

"Kenapa kau selalu menutupinya dariku, Hyung?"

"Aku tidak menutupinya darimu! Tapi aku memang tak tahu apa-apa tentangmu!"

"Lalu, kenapa aku bisa ada disini?" tanya Taehyung lagi.

"Sudahlah. Kepalaku pusing. Sebaiknya kau makan saja makanan itu sebelum dingin." ujar Seojin dingin.

"Hyu-"

"LUPAKAN MASA LALUMU TAEHYUNG!! YANG ADA DIPIKIRANMU HANYA KILASAN SEMATA!! ITU TAK BENAR-BENAR TERJADI!!" setelah mengatakan hal itu dengan berteriak, Seojin pun keluar dari kamar Taehyung.

"Tidak. Itu bukan hayalan. Itu benar-benar terjadi. Tidak. Akh!!" ringis Taehyung seraya memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing bukan main.

Taehyung mengambil guci yang ada didekatnya, lalu....

Prang!!

Dia melemparnya dengan sangat kuat hingga guci itu hancur lebur.

"Apa yang kau lakukan, bodoh?!"

●●●

Wes a wes a. Taehyung kenapa sih? Beli guci pake uang loh Tae😢😢 Udahlah, kaum rich mah bebas😩😩

Gimana-gimana? Ya ga gimana-gimana ya ges...
Oke jangan lupakan votemmentnya ya...
Awas aja kalo lupa...
Aku sumpahin ga bakal jadi istri Taehyung, wkwkwk

See u next chapt...

The Prometheus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang